Apa Itu Kompor Induksi dan Bagaimana Cara Kerjanya?

 

Pemerintah tengah gencar mensosialisasikan penggunaan kompor induksi sebagai pengganti dari kompor konvensional atau gas. Tujuannya untuk mengejar program energi terbarukan dan lebih ramah lingkungan.

Meski demikian, banyak masyarakat menganggap penggunaan kompor ini justru bisa membuat pengeluaran rumah tanggak bertambah besar karena beban listrik yang dibayarkan bertambah.

Benarkan demikian?

Namun demikian, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menyangkal pernyataan tersebut. Pihaknya akan membuat jalur khusus bagi tiap rumah tangga yang menggunakan kompor induksi, sehingga tak terkoneksi dengan pola konsumsi listrik dengan daya terpasang maupun golongan tarif lama.

BACA JUGA : Lebih Hemat dari Gas, Arumi Bachsin Pilih Kompor Induksi

Nah lalu apa itu kompor induksi, bagi yang belum tahu kompor ini bisa dibilang memang hampir menyerupai kompor listrik. Namun bedanya kompor ini memiliki gelombang elektromagnetik yang berguna memanaskan peralatan masak.

Kompor Induksi

Tak sedikit yang menilai bila kompor ini dapat mendidihkan air 50 persen lebih cepat daripada kompor gas dan kompor listrik. Bahkan mampu mempertahankan suhu yang konsisten sehingga air mendidih jarang tumpah.

Menurut Forbes, kompor induksi merupakan kompor listrik. Namun, gelombang elektromagnetik untuk memanaskan peralatan masak diberikan melalui koil dan panas pada kompor ini menggunakan gelombang elektromagnetik, arus listrik bergantian saat melewati cincin ke peralatan masak.

Sementara itu, kompor gas dan kompor listrik mungkin menggunakan konduksi termal guna mentransfer panas dari kompor ke panci dan wajan. Sedangkan kompor induksi tidak memiliki perantara sehingga dapat langsung bekerja memanaskan panci dan wajan sendiri.

Kompor ini menggunakan teknologi yang memungkinkan hampir tidak ada kebocoran panas. Pengguna kompor ini tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama untuk memanaskan peralatan masak ketika memasak sesuatu.

Hasilnya panci dan wajan mulai memanas saat kompor dinyalakan, dan makanan mulai matang. Sekitar 90 persen dari listrik yang dikonsumsi kompor ini digunakan untuk memasak makanan. Artinya, tidak ada daya yang keluar, sehingga memungkinkan mendapatkan panas instan dan suhu yang terkontrol.

Exit mobile version