Atur Pola Makan yang Sehat untuk Anak Pra-Remaja

ilustrasi gambar menu buka puasa

Menu untuk berbuka puasa dibuat ala rumahan.

Mengkonsumsi nutrisi yang cukup akan membantu anak praremaja untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Meskipun kekurangan nutrisi masih jadi perhatian utama, namun kelebihan berat badan dan obesitas juga merupakan masalah yang perlu untuk diperhatikan.

Intinya, membantu anak praremaja Anda mengkonsumsi nutrisi yang tepat dapat membantunya mempertahankan berat badan yang sehat dan mencapai potensi sepenuhnya dalam masa perkembangan.

Baca juga: 5 Alternatif Makanan Pengganti Tahu Tempe yang Sedang Langka

Rekomendasi Kalori

Jumlah kalori yang harus dikonsumsi seorang anak praremaja setiap hari tergantung pada tingkat aktivitas, ukuran, dan tingkat pertumbuhannya. Menurut sebuah riset di Amerika Serikat, anak praremaja usia 9 hingga 13 tahun membutuhkan 1.400 hingga 1.600 kalori per hari jika mereka tidak banyak bergerak, 1.600 hingga 2.000 kalori jika mereka cukup aktif, dan 1.800 hingga 2.200 kalori setiap hari jika mereka aktif. Aktif berarti anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang setara dengan berjalan kaki lebih dari 5 km per hari.

Produk Susu

Anak praremaja dan remaja berusia 9 hingga 18 tahun sering kali tidak mengkonsumsi cukup kalsium dalam makanan mereka. Anak usia 9 hingga 18 tahun seharusnya mengkonsumsi 1.300 miligram kalsium setiap hari. Mengkonsumsi produk susu seperti susu, yogurt dan keju secara teratur merupakan cara yang baik bagi anak praremaja dalam memenuhi kebutuhan kalsium mereka.

Zat Besi

Anak praremaja dapat berisiko mengembangkan anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang diakibatkan oleh asupan zat besi yang tidak memadai, penyerapan zat besi yang buruk, atau kehilangan darah. Anak praremaja usia 9 hingga 13 tahun membutuhkan 8 miligram zat besi setiap hari.

Makanan kaya zat besi termasuk daging, unggas, ikan, makanan laut, tahu, kedelai, telur, sereal dan roti yang diperkaya zat besi, bayam, kismis, dan kacang-kacangan seperti lentil, kacang hitam, dan kacang merah. Zat besi dari daging, unggas, ikan dan makanan laut umumnya diserap lebih efisien ketimbang zat besi dari makanan nabati.

Baca juga: Lepas Penat, Ini 4 Rekomendasi Hotel di Puncak

Pola Makan 1.800 Kalori

Rencana makan 1.800 kalori juga jadi salah satu kunci dalam pengelolaan pola makan yang sehat untuk anak praremaja. Pola makan yang mengandung 1.800 kalori ini diklaim banyak penelitian telah sesuai untuk banyak anak praremaja usia 9 hingga 13 tahun. Namun perlu dicatat bahwa kebutuhan kalori setiap anak berbeda-beda berdasarkan tingkat aktivitas, ukuran, dan tingkat pertumbuhannya.

Pola makan yang sehat adalah salah satu modal awal yang paling vital dalam perkembangan anak praremaja. Urutan selanjutnya diisi oleh skill dan kemampuan anak untuk mengelola informasi yang ia terima. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan daya serap si kecil adalah dengan belajar bahasa Mandarin di LingoAce.

Proses pembelajaran bahasa Mandarin di LingoAce tidak hanya didasarkan pada pola dan metode ortodoks dalam belajar. Startup Edtech ini memfokuskan teknik belajar mengajar mereka pada silabus yang telah terakreditasi secara global dan diajar langsung oleh guru native speaker yang bersertifikat internasional. Di LingoAce, silabus yang diajarkan telah melewati proses akreditasi global yang diharapkan dapat untuk membantu para murid untuk meraih cita-citanya.

Baca juga: Viral Isi Rumah Dian Sastro Dikaitkan dengan Sosok Ibnu Sutowo, Siapa Dia?

Selain itu, metode belajar yang digunakan juga disiapkan secara khusus untuk membantu anak mempelajari kosakata bahasa Mandarin sederhana melalui cara-cara yang seru. Salah satunya adalah dengan menggunakan lagu-lagu anak yang menarik dengan animasi yang menyenangkan.

Exit mobile version