Peredam kejut atau shockbreaker menjadi rangakain dalam perangkat kaki-kaki mobil yang perawatannya tak boleh diabaikan. Bila sampai lupa melakukan pengecekan, akibatnya bisa fatal.
Seperti komponen roda lainnya, peran shockbreaker tak bisa dianggap remeh. Pasalnya, selain untuk meredam getaran saat berkendara, juga untuk kenyamana serta penstabil mobil ketika dikendalikan.
Pada musim hujan, pemilik mobil wajib untuk melakukan perawatan pada shockbreaker. Tujuannya ada mobil yang dikendarai tetap memiliki kaki-kaki prima tanpa menggangu kenyamana berkendara.
BACA JUGA : 5 Rekomendasi Mobil MPV Murah di Bawah Rp50 Juta
Ada lima hal yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk merawat shockbreaker , yakni :
1. Mengemudi dengan Halus dan Tenang
Keberadaan shock breaker tidak membuat AutoFamily boleh mengemudi mobil seenaknya di jalan. Seperti melewati polisi tidur atau lubang tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun. Atau melakukan akselerasi dan pengereman mendadak yang membuat shock breaker bekerja keras. Mengemudilah dengan halus dan tenang supaya komponen kaki-kaki mobil tetap awet dan bekerja optimal.
2. Selalu Periksa Kondisi Shock Breaker
Periksa kondisi shock breaker mobil, seperti bagian per dan hidrolis serta oli. Termasuk karet pelindung, stoper, dan komponen karet lainnya di kaki-kaki mobil. Jangan sampai terdeteksi kebocoran dan korosi karena akan membuat strukturnya melemah. Itulah alasan AutoFamily wajib membersihkan dan mencuci kaki-kaki mobil agar tidak timbul kotoran dan karat.
3. Batasi Muatan Mobil
Jangan sampai muatan mobil melebihi daya angkut yang telah ditentukan. Pasalnya, shock breaker memiliki batas beban maksimal yang sanggup ditopang. Shock breaker mobil akan mengalami kebocoran dan berujung rusak kalau mobil dipaksakan overload. Selain itu, kelebihan muatan bakal membuat mobil sulit dikendalikan dan sangat berbahaya di kecepatan tinggi.
4. Spooring dan Balancing Secara Berkala
Saat spooring akan dilakukan pengaturan sudut keselarasan roda. Ketika shock breaker mobil bermasalah, maka spooring akan sulit dilakukan sehingga dilakukan pemeriksaan mendetil. Balancing juga mengatur perputaran roda agar tidak bergetar atau terjadi getaran ban berlebih/tidak normal. Agar tidak repot, pastikan spooring balancing dilakukan bersamaan dengan servis berkala.
5. Rotasi Ban Mobil Secara Berkala
Merotasi ban depan dengan belakang perlu dilakukan karena ban depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang. Oleh karena itu, rotasi ban dilakukan untuk menyamakan tingkat keausan seluruh ban mobil. Kondisi ban yang selalu prima membantu shock breaker lantaran lebih mudah dalam meredam guncangan yang terjadi. AutoFamily yang rutin melakukan servis dapat dengan mudah melakukan rotasi ban, karena layanan ini merupakan bagian dari servis berkala di Auto2000.