JNEWS – Banda Neira, sebuah surga di tengah-tengah Kepulauan Maluku, menyimpan pesona bawah laut yang memukau. Tempat ini dikenal karena menjadi spot diving kelas dunia, yang wajib dikunjungi oleh penyemal-penyelam yang mencari keindahan alam bawah air yang spektakuler.
Di sini, pengunjung dapat mengeksplorasi dunia bawah laut yang kaya dengan kehidupan laut, mulai dari ikan karang yang berwarna cerah hingga predator besar seperti barakuda ataupun hiu martil. Setiap spot menyelam menawarkan pengalaman unik, dari dinding karang yang menjulang tinggi hingga reruntuhan sejarah yang terendam.
Banda Neira tidak hanya menjanjikan petualangan bawah air yang menantang tapi juga pemandangan yang akan melekat dalam ingatan.
Profil Banda Neira dan Sejarah Singkatnya
Pulau Banda Neira, yang terletak di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, memiliki sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Tempat ini pernah menjadi lokasi pembuangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo selama era penjajahan Belanda.
Kepulauan ini terdiri dari tiga pulau besar: Banda Besar, Neira, dan Pulau Gunung Api, serta tujuh pulau kecil lainnya. Kepulauan Banda terkenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, khususnya pala dan fuli, yang menarik perhatian penjajah untuk menguasai.
Hal tersebutlah yang menjadikan daerah ini sebagai pusat perdagangan rempah hingga pertengahan abad ke-19. Di era VOC, kota modern dibangun di sini, tetapi sayangnya harus diwarnai dengan tragedi pembunuhan penduduk asli pada tahun 1621.
Kini, Banda Neira semakin cantik. Keindahan alam bawah lautnya juga menjadi daya tarik tersendiri.
Cagar Alam Laut (CAL) Banda, yang kini dikenal sebagai Taman Wisata Perairan (TWP) Laut Banda, menyuguhkan pesona bawah laut yang memukau. Sejak pengelolaannya dialihkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009, TWP Laut Banda menawarkan berbagai aktivitas seperti menyelam, snorkeling, serta menikmati keindahan lumba-lumba dan paus dengan naik perahu.
Tidak hanya itu, Banda Neira juga kaya akan tradisi budaya, seperti Manggurebe Belang, sebuah lomba perahu yang diadakan setiap tahun. Juga ada Timba Uli, pesta laut unik ketika masyarakat menangkap hewan laut mirip ulat berwarna hijau untuk dimasak dan dinikmati bersama.
Kegiatan ini berlangsung dua kali setiap tahun, menambah daftar panjang atraksi yang membuat Banda menjadi destinasi yang kaya akan sejarah dan keindahan alam.
Baca juga: Situs Diving Bali Legendaris: Kisah di Balik Bangkai Kapal USS Liberty
Spot Diving dan Snorkeling Terbaik di Banda Neira
Berwisata ke Banda Neira, menyelam dan snorkeling menjadi beberapa kegiatan yang banyak dipilih oleh wisatawan. Keindahan bawah laut di sini menawarkan banyak tempat yang menarik untuk dijelajahi, begitu banyak sehingga satu hari rasanya tidak cukup.
Wisatawan bisa mengadakan perjalanan antarpulau, atau island hopping, untuk mengeksplorasi berbagai spot menyelam yang ada di sini. Beberapa tempat terbaik untuk menyelam menunggu untuk ditemukan, seperti yang berikut ini.
1. Pulau Karaka
Pulau Karaka, sering juga dikenal sebagai Pulau Kepiting, terletak strategis di dekat pintu masuk utara antara Banda Neira dan Gunung Api Banda. Di kedalaman 18 meter, penyelam dapat menemukan dinding kecil yang berhiaskan Tunicates berwarna cerah, bersama dengan ikan karang dan barakuda berukuran besar, hampir setengah meter panjangnya.
2. Pulau Sjahrir
Selanjutnya, Pulau Sjahrir, atau yang akrab disebut Pulau Pisang karena bentuknya, menawarkan alternatif lain. Hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit perjalanan dengan perahu motor dari Banda Neira, pengunjung akan disambut oleh pantai berpasir putih, beragam jenis karang lunak, sponge, dan ikan karang. Selain itu, terdapat juga dinding karang yang menjulang tinggi antara 25 hingga 50 meter.
3. Pulau Lonthoir
Pulau Lonthoir, atau yang dikenal dengan Pulau Banda Besar, adalah pulau terluas di Kepulauan Banda, dengan luas sekitar 44 kilometer persegi. Pulau ini menawarkan pengalaman menyelam di tepi kaldera yang unik dengan keanekaragaman ikan dan kerang yang siap memanjakan mata.
4. Batu Belanda
Batu Belanda adalah spot menyelam di Pulau Banda Besar dengan jarak pandang bawah air yang mencapai 30-40 meter. Penyelam akan disuguhi pemandangan barel dan bunga karang yang beraneka ragam, serta gua kecil dan celah untuk dijelajahi.
5. Pulau Ay
Pulau Ay, terletak antara Banda Neira dan Pulau Run, menyimpan kekayaan sejarah dengan beberapa sisa bangunan bersejarah seperti reruntuhan Benteng Revenge. Di samping itu, keanekaragaman biota laut seperti ikan harbor, hiu martil, ikan pelagis, dan pari manta menjadi daya tarik tersendiri.
6. Pulau Hatta
Pulau Hatta dikenal dengan taman terumbu karang dan keanekaragaman biota lautnya, menjadikannya salah satu spot menyelam terbaik. Dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang memesona, pulau ini menawarkan pengalaman menyelam kelas dunia.
7. Pulau Run
Pulau Run, dengan hamparan karang dan ikan neon fusilier serta redtooth triggerfish, menambah daftar destinasi menarik. Saat air surut, pengunjung bahkan dapat berjalan dari Run menuju Pulau Nailaka.
8. Pulau Suanggi
Pulau Suanggi, pulau kecil berupa tebing batu yang tidak berpenghuni, menawarkan pemandangan burung laut yang mengitari pulau, menandakan kekayaan ikan di bawahnya. Spot ini juga populer di kalangan nelayan yang memancing tuna dan turis yang menikmati fun dive dengan harapan bertemu dengan hiu martil.
9. Lava Flow
Terakhir, Lava Flow, spot diving yang tercipta dari erupsi Gunung Api Banda pada tahun 1988. Meskipun sempat tertutup lava, pertumbuhan terumbu karang di sini berlangsung cepat, menawarkan pemandangan terumbu karang besar yang hampir menutupi seluruh area, menjadikannya spot ikonik untuk snorkeling dan diving di kepulauan yang luar biasa ini.
Baca juga: 7 Lokasi Diving Terbaik di Raja Ampat
Di akhir petualangan bawah laut di Banda Neira, pengalaman yang didapatkan bukan hanya tentang keindahan alam semata. Lebih dari itu, adalah penghargaan terhadap keanekaragaman hayati dan keharmonisan ekosistem laut.
Banda Neira bukan hanya surga bagi penyelam tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Dengan setiap penyelaman, pengunjung tidak hanya membawa pulang kenangan indah tetapi juga kesadaran untuk melestarikan keajaiban alam bagi generasi yang akan datang.