JNEWS – Batik mega mendung merupakan batik dengan motif khas yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Motif mega mendung memiliki nuansa modern yang disukai para pengguna usia muda karena sesuai dengan jiwa eksploratif mereka. Apalagi mega mendung mirip lambang Akatsuki di serial Naruto. Padahal motif mega mendung sudah ada sejak zaman Kerajaan Pajajaran.
Motif mega mendung sudah dikenal hingga ke mancanegara dan pernah menjadi kover buku tentang batik yang diterbitkan di luar negeri oleh Pepin van Roojen dari Belanda dengan judul Batik Design. Mega Mendung sebagai motif asli Cirebon sangat menarik untuk dibahas.
Asal-usul Batik Mega Mendung
Dikutip dari laman iWareBatik, motif batik mega mendung diciptakan oleh Raja dari Kerajaan Pajajaran (923–1428) ketika melakukan meditasi di tengah-tengah peperangan. Arti kata mega pada mega mendung adalah sinar matahari, sedangkan mendung adalah awan yang menutupi matahari.
Arti yang tersirat dari motif mega mendung adalah agar tetap tenang dan sejuk dalam situasi apa pun, serta menjadi pemimpin yang menginspirasi, berpikiran luhur, melindungi dan memerhatikan kebutuhan rakyat.
Versi lain menyebutkan bahwa mega mendung diciptakan oleh Pangeran Cakrabuana (1430-1479) yang merupakan putra dari Raja Pajajaran.
Bahkan ada pula yang menyebutkan bahwa motif mega mendung dipengaruhi budaya Tionghoa akibat pernikahan Sunan Gunung Jati (paman Pangeran Cakrabuana) dan Putri Ong Tien yang merupakan anak dari Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming di Tiongkok. Mega mendung disebutkan sebagai adaptasi dari motif ragam hias keramik Tiongkok. Dalam ajaran Taoisme, awan merupakan lambang dunia atas.
Motif mega mendung juga dikaitkan dengan batik Trusmi. Trusmi adalah sebuah desa yang berjarak 4 kilometer dari Kota Cirebon. Konon, para pembatik berasal dari sebuah gerakan tarekat Islam yang berpusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Para anggota tarekat tinggal di Desa Trusmi dan bekerja sebagai pembatik di kraton untuk membiayai kegiatan tarekat tersebut.
Selain berbentuk awan, umumnya tatanan warna awan tersebut berlapis-lapis hingga 5-7 lapis. Lima melambangkan rukun Islam, sedangkan tujuh melambangkan jumlah langit yang dilewati Nabi Muhammad saw pada peristiwa Isra Mikraj.
Karena dikerjakan oleh anggota tarekat yang semuanya laki-laki, awalnya motif mega mendung dominan warna biru diselingi warna merah yang tegas dan dinamis. Seiring waktu, bentuk awan dan pewarnaannya berkembang menjadi banyak variasi.
Baca juga: Mengoleksi Batik Solo: Tip Memilih dan Merawat Kain Batik
Cara Memilih Batik Mega Mendung
Saat ini motif mega mendung dapat digunakan oleh laki-laki maupun perempuan dengan berbagai desain busana. Bahkan motif ini dapat dijadikan sebagai bahan aksesori, seperti tas dan dompet, untuk melengkapi keserasian berbusana.
Agar tampilan memukau, berikut adalah cara memilih batik mega mendung yang dapat dijadikan panduan.
1. Pilih Batik yang Asli
Memilih batik mega mendung yang asli karya para pengrajin merupakan salah satu cara untuk melestarikannya. Caranya cukup mudah yaitu dengan melihat ketidaksempurnaannya. Batik yang asli justru tidak sempurna karena buatan manusia, bukan hasil copy paste yang diatur oleh komputer di pabrik. Selain itu, cium baunya karena ada aroma khas malam sebagai bahan utama membuat batik.
2. Pilih yang Dirasa Nyaman
Penampilan seseorang tergantung dengan rasa percaya dirinya. Variasi motif mega mendung sangat banyak, dari warna, bentuk, ukuran hingga posisi. Jika memasuki toko batik, perhatikan pilihan yang ada, lalu pilih yang paling disukai dan membuat diri merasa nyaman ketika mengenakannya.
3. Perhatikan Warna Kulit
Jika memiliki warna kulit yang terang, warna cerah atau pastel dengan motif yang sedikit tersamar akan membuat pemakainya tampak lebih muda dan segar. Saat ini batik mega mendung tidak lagi didominasi oleh warna yang tegas saja, melainkan sudah memiliki banyak pilihan. Sedangkan untuk kulit gelap bisa menggunakan warna yang lembut dan netral dengan ukuran awan yang tidak terlalu besar agar memberi kesan adem dan tenang.
4. Tak Ada Salahnya Tampil Menonjol
Jika memiliki karakter yang kuat, tidak ada salahnya mengenakan warna-warna yang kontras dengan warna kulit. Agar efeknya lebih terasa, gunakan desain busana yang modern dan berani. Mega mendung termasuk motif batik yang mudah diadaptasi menjadi berbagai desain busana.
5. Motif Horizontal atau Vertikal
Biasanya, motif mega mendung digunakan secara vertikal pada busana. Namun banyak juga yang meletakkannya secara horizontal, tergantung dengan keterampilan desainer atau penjahitnya. Bagi yang bertubuh besar, hindari penggunaan motif mega mendung dengan posisi horizontal.
6. Motif Besar atau Kecil
Motif mega mendung yang kecil-kecil akan membuat pemakainya terlihat manis. Sedangkan motif yang besar akan membuat penggunanya terlihat berwibawa. Untuk baju terusan wanita atau gaun, bisa dicoba menggunakan motif yang oversize atau sangat besar dengan posisi motif vertikal.
Cara Merawat Batik Mega Mendung
Cara merawat batik mega mendung sama seperti merawat batik bernilai lainnya. Berikut langkah-langkahnya.
1. Cuci dan Jemur dengan Hati-Hati
Gunakan detergen yang lembut atau lerak dan jangan direndam. Kucek pelan-pelan dan jangan menggunakan mesin cuci. Jika terpaksa menggunakan mesin cuci, gunakan mode soft. Pada saat menjemur, cukup diangin-anginkan di teras agar tidak terkena panas matahari langsung.
2. Jangan Setrika Terlalu Panas
Jika tidak mengucek atau menggunakan mesin cuci terlalu kencang, batik mega mendung akan lebih mudah disetrika dengan panas yang sedang. Setrika yang terlalu panas dapat merusak tekstur bahan dan warna.
3. Simpan dengan Benar
Untuk kain yang telah disetrika dan dilipat dengan rapi dapat disimpan di lemari yang kering dan tidak ada rayap. Letakkan merica yang dibungkus kain kasa atau kapur barus sebagai pencegahan terhadap rayap. Lebih baik lagi jika kain tersebut dibungkus kertas secara individu. Untuk kemeja, blus atau gaun, lebih baik digantung tetapi tetap di dalam lemari. Jika di luar lemari, gunakan kover plastik laundry yang bisa dibeli di toko plastik agar tidak terkena debu.
Baca juga: Pesona Batik Pekalongan: Sejarah dan Kecantikan Warisan Indonesia
Batik mega mendung merupakan koleksi berharga yang akan memberi nilai tambah pada penampilan penggunanya. Bahkan yang masih berbentuk kain dapat digunakan sebagai hadiah istimewa atau diwariskan. Mengenal dan mengenakan motif mega mendung merupakan salah satu cara untuk melestarikannya.