Apa beda kopi robusta dan arabika? Kedua jenis kopi ini sering kali ditawarkan kepada pembeli saat mengunjungi kafe untuk menikmati kopi. Namun, tidak jarang pembeli masih kebingungan dengan perbedaan kedua jenis kopi ini.
Mengutip CNN Indonesia, di Indonesia, kopi merupakan komoditas yang terus dibudidayakan dan diperdagangkan kedua setelah minyak. Terdapat banyak varietas kopi yang tumbuh di seluruh dunia. Akan tetapi, jenis kopi robusta dan arabika adalah yang paling populer dan banyak digemari. Apakah Anda juga salah satunya?
Kenali Beda Kopi Robusta dan Arabika
Mengapa kita sebaiknya tahu beda kopi Robusta dan Arabika? Salah satunya adalah alasan kesehatan. Diketahui bahwa kandungan kafein pada kopi Robusta lebih tinggi daripada Arabika. Jadi bagi yang sensitif terhadap kafein, dengan tahu perbedaannya, itu artinya bisa memilih jenis kopi yang lebih sesuai.
Berikut adalah beberapa perbedaan kopi robusta dan arabika yang wajib diketahui oleh pecinta kopi.
Rasa
Perbedaan yang paling mecolok antara Robusta dan Arabika adalah rasa. Rasa kopi Arabika cenderung lembut, manis, tajam, dan kuat. Sebelum disangrai, biji kopi Arabika beraroma mirip tasting notes blueberry. Namun, setelah disangrai, biji kopi arabika akan memiliki aroma buah-buahan yang manis.
Sementara kopi Robusta cenderung memiliki cita rasa yang netral. Sebelum disangrai, biji kopi Robusta memiliki aroma kacang-kacangan. Bahkan, tak jarang kopi ini memiliki rasa atau aroma seperti gandum.
Bentuk Biji
Beda kopi Robusta dan Arabika berikutnya dapat dilihat dari bentuk biji kopinya. Kopi robusta cenderung berbentuk lebih bulat. Sementara kopi Arabika memiliki biji yang cenderung lebih lonjong. Umumnya, kopi Robusta dapat tumbuh hingga 4.5 – 6 meter, sementara Arabika hanya dapat tumbuh setinggi 2 – 4.5 meter.
Dominasi
Kopi Arabika mendominasi produksi kopi di dunia hingga 80 persen. Akan tetapi, Indonesia Investment menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri produksi kopi domestik didominasi oleh varietas Robusta. Selain keduanya, Indonesia juga memiliki banyak jenis kopi yang terkenal lainnya, salah satunya adalah kopi luwak.
Baca juga: 5 Coffee Shop Terdekat Gambir buat yang Ingin Rehat
Harga
Beda kopi Robusta dan Arabika berikutnya dapat dilihat dari segi harga. Kopi Arabika memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Pasalnya, tanaman kopi Arabika cenderung memerlukan waktu yang lebih lama untuk matang. Perawatan tanaman kopi Arabika pun lebih kompleks, seperti kopi harus ditanam pada suhu 14-24 derajat Celsius. Jika suhunya tidak sesuai, maka kopi Arabika akan terserang penyakit karat yang dapat merusak cita rasanya.
Sementara itu, kopi Robusta lebih mudah ditemui di dataran rendah. Kopi jenis Robusta ini cenderung lebih mudah berkembang, bertumbuh dengan cepat, dan resisten terhadap penyakit karat. Dengan demikian, kopi Robusta tidak memerlukan waktu lama untuk proses produksinya.
Kadar Kafein
Mengutip dari Fore Coffe, beda Robusta dan Arabika juga ada pada kadar kafein. Robusta cenderung memiliki kadar kafein yang lebih banyak. Oleh karena itu, rasa kopi Robusta cenderung lebih pahit dibanding dengan Arabika.
Kadar kafein pada kopi Robusta mencapai 2.7 persen, sementara itu kopi Arabika hanya memiliki kadar kafein sebesar 1.5 persen. So, tidak heran jika kopi Robusta cenderung disukai oleh pecinta kopi strong.
Proses Pengolahan
Biji kopi robusta dan arabika memiliki peroses pengolahan yang berbeda. Kopi Robusta dapat diolah menggunakan metode pengolahan basah maupun kering. Proses pengolahan kering ini lebih terjangkau karena biji kopi hanya perlu dijemur di bawah terik matahari. Akan tetapi, metode pengeolahan ini akan memakan waktu yang lebih lama.
Sementara itu, pengolahan kopi Arabika dilakukan dengan pengolahan basah. Hal ini dilakukan karena biji kopi Arabika memiliki kulit yang sensitif. Oleh karena itu, biji kopi arabika perlu diolah dengan hati-hati agar lapisan kulit tanduk biji kopi mudah lepas dan cita rasa kopinya dapat keluar dengan maksimal.
Baca juga: Ramuan Anti Stres Alami Bantu Rileks untuk Sehari-hari
Nah itulah beberapa beda kopi Robusta dan Arabika yang perlu diketahui oleh pecinta kopi. Kopi Arabika sejatinya pertama kali ditemukan di Ethiopia, yang kemudian tersebar hingga wilayah Arab. Sementara itu, kopi Robusta ditemukan oleh ahli botani dari Belgia pada abad ke-18. Konon, karena kopi ini cenderung memiliki cita rasa yang kuat, maka biji kopi ini dikenal dengan nama robust dalam bahasa Inggris, yang berarti kuat.
Setiap orang memiliki selera kopi yang berbeda. Racikan kopi yang cukup kompleks membuat penikmat kopi memiliki preferensi kopinya masing-masing. Suka kopi Robusta atau Arabika sah-sah saja. Karena setiap kopi, sudah punya penikmatnya.