JNEWS – Sajadah menjadi salah satu perlengkapan bagi umat Islam saat melaksanakan ibadah shalat. Model, ukuran dan pilihan sajadah sangat beragam. Ada yang tebal, tipis, warna dasar biru, merah, kuning dan yang lainnya. Meski demikian ukuran lebar dan panjang kerap disesuaikan dengan postur tubuh si pemakainya.
Sajadah sendiri mempunyai catatan sejarah yang panjang sejak awal mula keberadaannya, yaitu saat Nabi Muhammad SAW mengunakan tikar yang terbuat dari daun palm sebagai alas saat melaksanakan shalat.
Sedangkan asal mula kata sajadah berasal dari bahasa Arab yakni ‘sajjadah’, yang artinya alat ibadah berupa satu lembar kain atau karpet. Selaian itu kata sajadah juga berkait erat dengan bacaan ayat Sajdah yang terdapat dalam Al Quran yang mengharuskan seseorang bila mendengarnya harus bersujud.
Sajadah sendiri biasanya diletakkan di atas tanah atau lantai sebagai alas shalat. Alas tersebut digunakan saat sujud, duduk dan berdiri. Hal ini dilakukan agar terhindar dari najis yang bisa membatalkan shalat. Fungsi sajadah yang paling utama adalah menjaga kesucian dalam shalat.
Seiring berkembangnya jaman, banyak sajadah dibuat oleh tukang tenun maupun pabrik-pabrik di berbagai negara. Desain sajadah umumnya menggambarkan asal wilayah dan penenunnya. Sajadah umumnya dihiasi dengan bentuk-bentuk dan pola geometris. Selain itu, sajadah juga dihiasi dengan berbagai gambar seperti Masjidil Haram, Ka’bah dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, sajadah sering dihiasi dengan simbol-simbol keagamaan yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengingat Allah.
Baca juga:Â 10 Wisata Kuliner di Bulan Puasa: Lokasi Makan Sahur dan Berbuka yang Terkenal
Kini perkembangan sajadah semakin pesat dan banyak digunakan di masjid, mushala, bahkan di setiap rumah-rumah umat Muslim. Pada abad pertengahan, sajadah digunakan oleh orang-orang pinggiran di Kairo, Mesir untuk shalat berjamaah.
Dari situlah sajadah mulai dikenal oleh masyarakat Muslim negara-negara lain dan terus mengalami perkembangan. Kini, sajadah telah mengalami modifikasi sedemikian rupa yang disesuaikan dengan nilai budaya dan seni masing-masing tempat.
Saat menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, umat Islam banyak yang berburu sajadah baru untuk digunakan saat shalat Ied. Di antara ragam sajadah adalah sajadah Turki yang mempunyai motif dan corak yang ramai serta berwarna-warni. Umumnya, kain pada sajadah ini berukuran lebih tipis. Oleh karena itu, sajadah Turki cocok digunakan saat shalat Ied karena lebih praktis dan mudah untuk dilipat.
Kemudian ada sajadah sujud kepala mini yang berukuran kecil dan hanya digunakan sebagai alas kepala saat sujud. Sajadah jenis ini umumnya terbuat dari polyester. Meski berbahan tebal, sajadah ini ringan dan tidak licin saat digunakan.
Pilihan lainnya adalah sajadah kubah yang memiliki bentuk berbeda dari sajadah pada umumnya. Pasalnya, sajadah ini memiliki ujung atas yang berbentuk seperti kubah masjid. Tak hanya menarik, sajadah kubah juga memudahkan pengguna untuk mengetahui bagian atas sajadah. Dengan demikian, sajadah ini mudah untuk dihadapkan ke arah kiblat.
Baca juga:Â Berkunjung ke Masjid Gedhe Kauman, Buka Puasa Disuguhi Gulai Kambing
Bila akan melakukan perjalanan atau mudik bisa menggunakan sajadah travel, yang memiliki desain yang sederhana dengan ukuran yang tak terlalu besar, ringan, sekaligus tipis. Sajadah bentuk ini mudah dilipat untuk dibawa ke mana saja. *