Mengingat terbatasnya SDM, maka para kurir harus berpacu dengan waktu, di mana apabila kiriman inbound telat masuk maka harus mengejar waktu untuk tetap melakukan delivery dan pickup. “Kala itu benar-benar harus bisa membagi waktu”, ungkapnya.
“Belum lagi jika hujan turun terus menerus sehingga banjir di mana-mana. Namun, itu bukan halangan untuk menyelesaikan tugas delivery dan pickup,” tambahnya. Selain harus berpacu dengan waktu, kala itu dalam proses delivery dan pickup juga harus mendahulukan alamat perkantoran sebelum jam kantor tutup.
Setelah proses delivery dan pickup perkantoran serta customer retail langganan tertangani, Juanidi tidak memperdulikan malam yang sudah datang menyeruak. Ia pun melanjutkan delivery ke alamat perumahan yang belum sempat terantar. Targetnya, tentu saja agar amanah delivery paket harus selesai di hari itu juga.
“Sudah tidak ada hitungan waktu. Ada kepuasan tersendiri jika kiriman ter-delivery semuanya. Namun jika ada kiriman tidak terantar karena alamat tidak ditemukan atau penerima rumahnya kosong, maka esok hari saya kirimkan kembali sebelum kiriman inbound masuk,” kenangnya.
Baca juga : Jualan Pisang Beku Doang, Pisang Goreng Shamiya Bisa Raih Omzet Ratusan Juta