Berkat kerja kerasnya sebagai seorang rider (kurir motor), Iswandi terpilih sebagai kurir teladan atau Best Rider JNE Cabang Utama Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kehadiran dan sukses delivery tertinggi. Beragam cerita menghiasi lembar hidupnya selama 6 tahun bergelut di lapangan sebagai rider.
Iswandi yang mulai bergabung di JNE Mataram pada Maret 2015, mengaku bersyukur begitu diterima untuk bekerja di JNE. Sehingga sejak saat itu, dirinya bertekad dan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
“Sebagai rider, yang setiap hari selalu berada di lapangan untuk delivery paket kiriman ke customer, tentu sudah biasa menemukan halangan seperti kehujanan, kepanasan dan yang lainnya. Namun semua itu saya tidak jadikan sebagai halangan, supaya para customer merasa puas dengan palayanan JNE,” ujar Iswandi, saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (5/1/2022).
Di area delivery yang meliputi kawasan Kota Mataram, dengan customer yang beragam, dari mulai karyawan kantor, kos-kosan hingga masyarakat perkampungan, Iswandi dalam sehari sukses delivery hingga ratusan paket. Hal itu tergantung banyak sedikitnya paket yang masuk ke gudang. Adapun paket yang diantarkan lebih banyak didominasi fashion, dokumen dan aksesoris.
Baca juga : Menjadi Insan Mulia dengan Meneladani Akhlak Rasulullah SAW
“Kepada para customer, saya selalu bersikap murah senyum, ramah, sopan dan tentunya memberikan pelayanan yang maksimal. Dengan begitu mereka memperlakukan saya dengan baik seperti sahabat dan keluarganya sendiri,” ucap ayah satu anak ini.
Selama 6 tahun menjadi kuir, banyak suka dan duka yang pernah dilaluinya. Seperti pengalaman pahit yang hingga kini masih terngiang. Yakni, saat dituduh penipu oleh seorang customer yang pesanan head phone-nya tidak sesuai.
“Bahkan ketika itu saya sempat mau dibawa ke kantor polisi. Namun dengan sikap tenang, ramah dan sabar saya menjelaskan kepada customer tersebut, bahwa tugasnya hanyalah sebagai pengantar paket. Akhirnya customer tersebut paham dan sikapnya menjadi baik ke saya,” kenang Iswandi.
“Begitu juga saat saya pulang kerja malam, pernah mau dibacok oleh dua orang preman yang sedang mabuk. Namun setelah saya bersikap ramah dan sopan kepada preman tersebut yang usianya lebih tua, bersyukur kejadian buruk tidak terjadi,” tambah Iswandi.
“Untuk pengalaman yang menyenangkan, Alhamdulillah saya pernah mau dijodohkan dan dinikahkan sama seorang dokter, anak dari salah satu customer langganan. Namun kala itu saya merasa minder saja, karena saya merasa berasal dari keluarga sederhana,” kenangnya sambil tersenyum.
Iswandi pun menambahkan kala itu ia menolak dengan baik agar pihak yang ingin menjodohkannya tidak tersinggung. “Dengan santun dan memberi pengertian saya tolak perjodohan tersebut,” ujarnya.
Disinggung mengenai gelar Best Rider yang diraihnya, Iswandi menyatakan rasa bangga dan syukur, karena kerja kerasnya selama ini diapresiasi oleh pimpinan. “Saya memiliki kebiasaan berangkat kerja setelah selesai shalat Shubuh, sekitar jam 5 pagi biasanya sudah di kantor, sehingga dengan berangkat lebih awal maka para customer pun bisa menerima paket yang sudah ditunggu-tunggunya lebih cepat,” terangnya.
“Selama ini, saya tidak pernah telat masuk kerja. Karena setiap pagi selalu bersemangat untuk bekerja. Doa dan harapan saya untuk JNE tercinta semoga terus berjaya, menjadi perusahaan pengiriman dan logistik terbaik di Indonesia,” pungkas Ksatria yang mempunyai hobi main basket ini. *
Baca juga : Best Rider JNE Solo Pernah Dikira Mencuri Hingga Dijodohkan Dengan Anak Customer