JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home UKM

Memulai Bisnis Ayam Potong: Panduan untuk Pemula

by Penulis Konten
4 June 2024
Memulai Bisnis Ayam Potong
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Ayam potong adalah bahan lauk yang paling banyak dibeli orang di pasar. Ayam tersebut dapat di beli di supermarket hingga pinggir jalan. Ada yang menjual ayam dalam kondisi masih hidup dan siap membersihkannya di tempat menggunakan mesin, ada pula yang berjualan ayam dengan kondisi sudah bersih dan bermodalkan satu meja dan timbangan. Sekarang makin banyak pula yang berjualan di sore atau malam hari untuk menyediakan ayam bagi pekerja yang berbelanja setelah pulang kantor.

Melihat kebutuhan masyarakat seperti itu, bisnis ayam tampak menggiurkan. Salah satu pengusaha ayam potong yang sukses adalah almarhumah Suciati Saliman, pendiri Masjid Suciati Saliman di Sleman Yogyakarta yang terkenal. Namun bisnis yang melibatkan makhluk hidup itu perlu perhitungan dan persiapan yang matang, mulai dari pengetahuan tentang ayam yang sehat, modal, supplier hingga strategi pemasarannya.

Tip Persiapan Bisnis Ayam Potong

Memulai Bisnis Ayam Potong

Sebelum memulai usaha ayam ini, banyak persiapan yang harus dilakukan. Calon pengusaha harus rajin mencari informasi dan melakukan perhitungan riil. Berikut tip yang bisa dipertimbangkan sebelum usaha dimulai.

1. Pengertian Ayam Potong

Dikutip dari laman BPJS Ketenagakerjaan, ayam potong adalah ayam rasa pedaging atau broiler, yang merupakan ras unggulan dari hasil kawin silang antar kelompok-kelompok ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama pada produksi daging.

Baca juga: Memulai Bisnis dengan Anggaran Terbatas: Ide-Ide Kreatif untuk Modal Kecil

2. Bibit Ayam yang Tepat

Untuk ternak ayam, sebaiknya pilih bibit DOC (day old chicken) atau ayam yang berumur satu hari. Sesuai SNI 01-4868.1-2-2005, DOC yang bagus memiliki berat minimal 37 gram dengan bulu yang seragam dan kering. DOC yang tepat hanya memerlukan biaya 20% dari total modal dan tingkat keberhasilan mencapai 60%.

3. Modal yang Cukup

Mendirikan usaha mulai dari bibit ayam hingga dipotong membutuhkan biaya yang cukup besar meski untungnya juga besar. Jika modal tidak memadai ada beberapa pilihan bentuk bisnis, antara lain ternak ayamnya saja atau memosisikan diri hanya sebagai penjual ayam yang sudah dipotong dari supplier.

4. Supplier yang Mendukung

Supplier yang harus diseleksi meliputi supplier bibit ayam, pakan, hingga peralatan. Untuk peralatan seperti wadah-wadah, bisa dibeli di toko peternakan. Namun untuk bibit ayam dan pakan, sebaiknya melalui supplier tetap agar ketersediaan dan kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

5. Lokasi

Menurut Dinas Peternakan, jarak antar peternakan ayam dengan pemukiman penduduk minimal 500 meter agar tidak menimbulkan pencemaran air, tanah, dan bau. Selain itu, warga juga tidak akan terganggu oleh suara bising. Jika tidak memiliki lahan yang seperti itu, maka pengusaha harus menyiapkan modal untuk menyewa lahan.

6. Distribusi

Ayam tidak bisa berjalan sendiri ke pembeli meski pun dijual dalam keadaan hidup. Pengusaha harus menyiapkan modal untuk membeli kendaraan. Jika modal terbatas, umumnya pengusaha mengantar ayam ke klien menggunakan motor yang diberi keranjang di kanan dan kiri motor. Lebih baik lagi jika pengusaha dapat menegosiasikan agar pembeli mengambil sendiri ke kandang.

7. Marketing yang Gencar

Pengusaha dapat melakukan pendekatan ke restoran, hotel, katering, supermarket, RPH (Rumah Pemotongan Hewan), dan pedagang-pedagang ayam lainnya agar dijadikan supplier tetap. Keuntungan menjadi supplier tetap adalah memiliki pendapatan yang tetap.

Pebisnis zaman sekarang juga diuntungkan dengan media sosial sehingga pemilik peternakan dapat live dari kandang ayam. Pemilik usaha dapat menawarkan diskon pada pembeli ketika live baik pembeli eceran maupun dalam jumlah banyak dengan beberapa syarat sesuai kondisi usaha karena ayam tidak bisa dipaketkan dalam keadaan hidup dan perlu penanganan khusus untuk pengiriman dalam bentuk beku.

Simulasi Modal Bisnis Ayam Potong

Memulai Bisnis Ayam Potong

Berapa biaya untuk memulai bisnis ayam potong? Rencana modal bisnis ini tidak bisa ditentukan dengan tepat karena harus dihitung pada saat akan memulai usaha mengikuti harga-harga yang sering berubah. Namun perencanaan ini bisa dibuatkan simulasi yang mendekati kondisi asli.

Berikut adalah simulasi modal bisnis ayam potong yang dibutuhkan oleh pemula dengan 100 ayam. Simulasi ini dikutip dari akun Youtube Belajar Berbisnis. Jika ingin memulai bisnis yang sesungguhnya, harga-harga dalam simulasi ini dapat diganti dengan harga sekarang.

1. Modal Awal

Modal awal yang perlu dikeluarkan untuk 100 ayam, antara lain:

  1. Ayam: 100 ekor x Rp7.500 = Rp750.000.
  2. Tempat pakan ayam: 4 buah x Rp25.000 = Rp100.000.
  3. Baby chick: 4 buah x Rp20.000 = Rp80.000.
  4. Tempat minum: 4 buah x Rp15.000 = 000.
  5. Kandang ayam 2×2 meter: Rp400.000.
  6. Lampu: 2 buah x Rp30.000 = Rp60.000.

Total modal awal: Rp1.460.000.

2. Biaya Operasional

Berikut adalah biaya yang dibutuhkan ketika bisnis sudah dimulai:

  1. Pakan: 5 karung x Rp415.000 = Rp2.075.000.
  2. Bibit ayam: Rp750.000.
  3. Vitamin: Rp30.000.
  4. Vaksin: Rp20.000.

Total biaya operasional: Rp2.900.000.

3. Asumsi

Ada beberapa asumsi dalam simulasi ini yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Perkiraan kematian ayam 4%.
  2. Ayam yang dapat dipanen 96% sehingga ayam yang dapat dipanen adalah 96 ekor.
  3. Dengan bobot rata-rata daging per ekor adalah 1,8 kg, maka daging yang dihasilkan adalah 172,8 kg.

4. Keuntungan

Dari perhitungan dan asumsi diatas maka prediksi keuntungannya adalah sebagai berikut:

  1. Harga jual daging ayam: 172,8 kg x Rp25.000 = Rp4.320.000.
  2. Keuntungan bersih per bulan: Rp4.320.000 – Rp2.900.000 = Rp1.420.000.

Catatan: jika ingin keuntungan yang lebih besar, jumlah ayam bisa ditambah beberapa kali lipat serta harus menambahkan komponen upah karyawan pada biaya operasional dan sewa lahan pada modal awal untuk mendapatkan lahan yang lebih luas.

Baca juga: Mengelola Bisnis Rumahan bersama Keluarga: Dinamika, Tantangan, dan Kesuksesan

Risiko bisnis ayam potong tentu ada, terutama karena ayam rentan terhadap penyakit. Karena itu, penuhi semua anjuran vaksin dan jaga kondisi di sekitar perternakan agar selalu bersih.

Tags: ayam potongbiaya operasionalbisnis ayammodal awalmodal bisnismodal usahapedagang ayampersiapan bisnispeternakan ayamsupplier bibit
Share291Tweet182
Next Post

Ajak Content Creator Berkreasi, JNE Sediakan Hadiah Total Ratusan Juta Rupiah!

TERKINI

Ibadah Haji, Ini Tip Menjaga Kesehatan

Tip Menjaga Kesehatan Selama Menjalankan Ibadah Haji di Cuaca Ekstrem

19 May 2025
srikandi jne pergi berhaji

Kisah Srikandi JNE, Menabung Belasan Tahun Akhirnya Bisa Berhaji

19 May 2025
trik mengatasi jerawat agar kulit glowing

Trik Mengatasi Jerawat agar Kulit Glowing Lagi

19 May 2025
pemerintah siapkan kuota 1 juta sertifikasi halal bagi pelaku UMKM

Pemerintah Siapkan Kuota 1 Juta Sertifikasi Halal Gratis bagi Pelaku UMKM

19 May 2025
Cara Memulai Investasi Saham yang Benar

Cara Memulai Investasi Saham yang Benar agar Hasilnya Maksimal untuk Pemula

19 May 2025
Museum Paling Terkenal di Dunia

Hari Museum Internasional: 10 Museum Paling Terkenal di Dunia

18 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

jne soreang

Sektor Industri dan Usaha Konveksi Rumahan Dorong Laju JNE Soreang

by Redaksi JNEWS
14 May 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal