Bisnis rumahan makin mudah dilakukan oleh siapa saja berkat pemasaran digital. Calon pengusaha tidak perlu menyewa tempat untuk membuka toko. Semua bisa dilakukan dari rumah, termasuk memasak dan menumpuk stok. Jika usaha sudah besar, barulah menyediakan dana untuk menyewa tempat yang lebih besar dan terpisah dari kehidupan pribadi.
Menggunakan perangkat digital tak lagi rumit. Banyak fitur digital yang bisa dikulik sendiri. Masyarakat sudah akrab dengan TikTok, Instagram, marketplace dan sebagainya. Calon pengusaha hanya perlu merancang brand, target, dan konten sesuai dengan produk yang akan dibuat.
Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Rumahan
Dikutip dari website Universitas Bakri, digital marketing atau pemasaran digital adalah proses pemasaran atau promosi suatu brand, produk, dan jasa yang dilakukan melalui media digital dengan prasarana internet. Jika dijalankan dengan baik, pengeluaran bisnis rumahan akan lebih efisien dan jangkauan promosi akan lebih luas.
Sering kali pemula bingung harus mulai bisnis rumahan dari mana. Padahal dalam keseharian sudah akrab dengan perangkat digital dan piawai mengedit konten. Pemula tinggal menggeser tujuannya saja ke arah bisnis. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba.
1. Menyiapkan Branding sesuai Target Pasar
Produk seunik apa pun bisa berhasil jika menemukan target pasar yang tepat dan branding yang mengena. Karena itu, pemula di bisnis rumah harus fokus pada produk sendiri dan apa yang mampu dilakukan. Jika yang mampu dilakukan adalah memasak menu rumahan, maka buatlah branding yang terasa hangat dan homy.
Branding harus menggambarkan keseluruhan produk yang akan dibuat. Jika suatu saat berkembang menu yang menyimpang, buatlah brand baru meski masih bisa dikaitkan sebagai lini baru dari pemilik bisnis rumahan yang sama.
Untuk desain logo, stiker, kemasan dan sebagainya bisa dipelajari di aplikasi Canva. Canva menyediakan banyak template untuk pengguna yang belum bisa membuat desain sendiri. Hasilnya mungkin akan ada kemiripan dengan desain orang lain yang menggunakan template yang sama. Seiring dengan waktu dan bertambahnya keterampilan, pemula dapat melakukan perbaikan. Pengusaha juga bisa membayar desainer profesional jika sudah ada dana.
Baca juga: Canva Web: Cara Daftar, Login, dan Penggunaannya untuk Digital Marketing
2. Merencanakan Content Marketing yang Sesuai dengan Produk dan Target
Content marketing adalah  metode pemasaran dengan membuat dan menyebarkan konten untuk menarik perhatian konsumen. Konten tersebut dapat berupa foto, video, rekaman suara, tulisan, dan sebagainya.
Sebagai pemula di bisnis rumahan, lakukan apa yang bisa dilakukan lebih dahulu sambil terus belajar menguasai perangkat atau gadget, aplikasi, dan platform yang sedang digemari. Agar isi konten dapat mengarah ke target yang tepat, pelajari juga cara membaca statistik, trafik, tren, atau insight yang disediakan oleh platform yang bersangkutan.
Statistik, insight dan sebagainya itu merupakan petunjuk ke arah mana konten akan difokuskan. Tanpa mengetahui respons target, content marketing akan seperti berjalan di kegelapan karena keberuntungan adalah sesuatu yang tidak bisa direncanakan dan hanya terjadi pada sedikit orang.
3. Search Engine Optimization (SEO)
Strategi SEO dapat menempatkan sebuah website di halaman pertama pencarian internet. Meski sekarang masyarakat banyak menggunakan media sosial, tetapi jika mencari suatu barang atau jasa tetap mengandalkan pencarian internet. Itu sebabnya semua marketplace bersaing menguasai halaman satu pencarian internet.
Praktik SEO memang tidak mudah, namun ada dasar-dasar minimal yang bisa diterapkan. Begitu pula dengan website sederhana, sudah ada template yang bisa digunakan.
Website bisnis rumahan tidak perlu bersaing dengan dengan website yang sudah besar, apalagi bersaing dengan marketplace. Cukup fokus pada produk sendiri, maka lama kelamaan akan akan mendapat authority yang baik dari pencarian internet.
4. Online Advertising
Online advertising perlu dilakukan untuk mendapat impact lebih cepat dan lebih besar dari konten yang sudah diunggah. Macam-macam online advertising yang bisa dicoba antara lain iklan berbayar di semua platform media sosial dan Google ads. Cara memasang iklan bisa dipelajari di platform yang bersangkutan.
Untuk media sosial, awalnya bisa dicoba di semua platform. Untuk selanjutnya, bisa difokuskan pada platform yang menunjukkan respons penuh potensi.
5. Influencer Marketing
Strategi ini banyak digunakan saat ini dengan sistem sesuai kemampuan. Pada cara ini, pemilik usaha membayar orang-orang yang berpengaruh di media sosial untuk mempromosikan produk mereka atau endorse.
Influencer yang dipilih antara lain berdasarkan ketenaran atau berdasarkan jumlah pengikut. Sistem pembayaran yang dilakukan antara lain barter dengan produk sample, tunai, atau berdasarkan engagement yang ditargetkan.
6. Mendengarkan Pelanggan
Dari semua cara di atas, pada akhirnya apa yang dikatakan pelanggan menjadi yang paling penting. Buka kolom komentar dan akses ke pesan. Catat semua yang dibutuhkan pelanggan tetapi tidak ada di produk yang ditampilkan. Begitu pula dengan kebutuhan sistem pembayaran dan pengiriman yang memudahkan pelanggan. Sedapat mungkin penuhi kebutuhan tersebut.
Catat pula keluhan pelanggan dan lakukan perbaikan terhadap bagian-bagian yang masih lemah. Jika terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memproses pesanan, sampaikan permintaan maaf yang tulus dan tawarkan perbaikan atau penggantian.
Baca juga: Mau Belajar Digital Marketing, dari Mana Mulainya?
Demikianlah tips dan trik tentang bagaimana pemilik bisnis rumahan dapat memanfaatkan pemasaran digital untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan. Mendirikan bisnis rumahan membutuhkan proses sehingga penting untuk menjaga semangat. Pemilik usaha yang jujur, pekerja keras, dan terus belajar merupakan modal awal yang berharga.