Branding UMKM BBI Bakal Marak di Sektor Transportasi

Gerakan Bangga Buatan Indonesia

Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI)/

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bila stakeholder transportasi mendukung penuh Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia” (Gernas BBI).

Seperti diketahui, Bangga Buatan Indonesia merupakkan kampanye yang saat ini sedang digalakkan Pemerintah untuk memperkuat industri dan produk-produk unggulan dalam negeri.

“Pada tahun 2020, Gernas BBI telah berhasil meraih pencapaian total UMKM onboarding sebanyak 3.7 juta unit, atau melampaui target awal sebanyak 85 persen. Tentunya ini hanyalah permulaan, kami akan terus mendukung Gernas BBI hingga mencapai total 30 juta UMKM onboarding,” ucap Menko Marves Luhut B. Pandjaitan.

BACA JUGA : Ingin Eksis Pasca-Pandemi, UMKM Wajib Lakukan 3 Transformasi Ini

“Setelah keberhasilan di 2020, pada 2021 ini Gernas BBI akan melebarkan sayap kolaborasi dengan melibatkan peran aktif pemerintah daerah, media massa, dan sektor swasta. Salah satu fokus utama kampanye Gernas BBI 2021 adalah membangkitkan perekonomian lokal, dimulai dari Provinsi Bali untuk Januari ini,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ditunjuk sebagai koordinator kampanye (Campaign Manager) Gernas BBI untuk bulan Januari 2021 mengatakan, Indonesia memiliki 270 juta warga Negara yang merupakan potensi besar untuk membeli produk-produk dalam negeri.

Budi menjelaskan pihaknya bersama segenap stakeholder transportasi mendukung penuh Gernas BBI ini dalam rangka meningkatkan dan memperkuat industri UMKM di dalam negeri.

“Melalui gerakan ini kita mendorong national branding produk lokal yang telah dikurasi untuk menjadi UMKM Top Brand, sehingga bias semakin maju dan tidak kalah kualitasnya dengan produk luar,” kata Budi.

Budi juga mengatakan, dukungan yang diberikan sektor transportasi untuk Gernas BBI ini diantaranya, memberikan fasilitas area komersil dan display produk UMKM dalam negeri di simpul-simpul transportasi publik seperti di Terminal, Stasiun, Bandara, Pelabuhan. Serta pemasangan logo BBI pada sarana transportasi publik seperti Bus, Kereta Api, Kapal, dan Pesawat.

BACA JUGA : 3 Solusi Terbaru Grab Dukung UMKM #TerusUsaha di Masa Pandemi

Kebijakan lainnya yang dilakukan yaitu mengalokasikan area komersil di simpul-simpul transportasi bagi para pelaku usaha UMKM dalam negeri. Serta, melakukan peningkatan belanja barang berupa produk UMKM baik di lingkungan Kemenhub maupun di lingkungan penyelenggara layanan transportasi.

“Kami ditunjuk untuk menjadi campaign manager Gernas BBI untuk bulan ini. Rekan-rekan operator di sektor transportasi sangat antusias untuk mendukung gerakan ini. kami siap mendukung Gerakan ini agar kita semua bangga memakai atau menggunakan produk-produk dalam negeri,” ujar Menhub.

Ilustrasi Kain Songket/ dok. www.indonesiakaya.com

Kemenhub bersama BUMN di sektor transportasi menggelar kampanye di empat lokasi yaitu di Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo. Pada 17 Januari, acara digelar di Stasiun Gambir Jakarta, sekaligus memamerkan produk-produk dalam negeri di sektor transportasi seperti sepeda dan motor listrik.

Saat ini, fasilitas area komersil dan display bagi UMKM dalam negeri sudah tersedia di sejumlah simpul transportasi , diantaranya di Bandara-Bandara di Jakarta, Bali (dengan display Peken Tenten), Yogyakarta (Pasar Kota Gede) , Semarang, Solo, Surabaya (Pasar Suramadu), Lombok, Manado, Kupang (Pasar Katemak), Banjarmasin (Pasar Terapung), Balikpapan, Makassar, dan Jayapura.

Untuk Stasiun KA tersedia display area UMKM di Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara untuk di Pelabuhan ada di Pelabuhan Merak.

BACA JUGA : Pemerintah Targetkan Ekspor UMKM Naik Dua Kali Lipat Di 2024

Gernas BBI yang akan dikampanyekan sepanjang tahun 2021, bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri dengan cara memperbaiki ekosistem berusaha bagi pelaku industri kreatif, menciptakan peluang bagi industri dalam negeri dan memunculkan potensi-potensi ragam kreasi khas Indonesia yang lebih kaya.

Exit mobile version