Breadlife Bakery menggandeng Youtap Indonesia bertransformasi digital untuk memperkuat bisnisnya. Kolaborasi ini pun membawa peningkatan transaksi di ratusan gerai Breadlife hingga perluasan jangkauan pasar. Juga membuka peluang baru bagi ratusan ribu mitra UMKM Youtap lainnya.
Saat ini Breadlife memiliki hampir 200 gerai dan akan terus berkembang. Karenanya perlu untuk mengoptimalkan operasional bisnis. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini perilaku pelanggan bergeser ke digital lifestyle.
“Breadlife melakukan transformasi digital dengan menggandeng Youtap Indonesia yang rekam jejaknya sudah terbukti dalam membantu pelaku usaha mewujudkan pengelolaan bisnis yang lebih efektif, efisien, aman, dan mudah lewat teknologi digital.” kata Head of Marketing and R&D Breadlife Bayu Susetyo Adhi.
BACA JUGA : 3 Aral Bikin UMKM Tahan Banting Masuk Digital
Sebelumnya, pencatatan transaksi dalam operasional bisnis Breadlife masih dilakukan secara manual. Metode manual ini berisiko menciptakan kesalahan akibat human error serta dapat memakan tenaga dan waktu yang lama.
Namun, sejak terdigitalisasi teknologi Youtap, pencatatan keuangan menjadi lebih teratur, efisien, dan tepat. Saat ini, gerai-gerai Breadlife di wilayah Jabodetabek telah menggunakan Youtap dalam mencatat transaksi penjualan. Data ini pun terintegrasi ke seluruh jaringan Breadlife secara real time.
Keuntungan utama teknologi Youtap :
1. Performa dan inovasi bisnis dengan data intelligence lebih maksimal
Data intelligence teknologi Youtap dapat membaca pola dan tren penjualan. Misalnya, roti jenis apa yang paling banyak dan paling sedikit dibeli. Serta waktu yang paling ramai dikunjungi pelanggan.
Kelebihan ini membantu Breadlife mendapatkan insights pola perilaku belanja konsumen di setiap wilayah. Data ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan penyediaan stok dan kegiatan promosi serta strategi marketing lainnya.
Semua keunggulan ini dimungkinkan oleh kekuatan Youtap yang terletak pada back-end. Khusus untuk Breadlife, Youtap menerapkan rangkaian solusi digital yang lengkap dan menyeluruh. Dengan layanan Youtap yang bersifat all in one dan ready to use, semua informasi dan data penjualan bisa didapat dengan waktu yang sangat cepat.
BACA JUGA : Diterpa Pandemi, Begini Strategi Tumtim Cookies & Bakery Dalam Menghadapinya
2. Beri kebebasan opsi pembayaran
Teknologi Youtap memungkinkan juga untuk menerima berbagai opsi pembayaran, mulai dari tunai, kartu debit, hingga e-wallet. Youtap memudahkan mitranya memproses transaksi QR dynamic, baik MPM (Merchant Presented Mode) maupun CPM (Consumer Presented Mode). Bahkan, sejak menggunakan teknologi Youtap, Breadlife mencatat kenaikan transaksi nontunai sebanyak 35%.
3. Inovasi Layanan Belanja Stok, Youtap perluas jangkauan
Peluang bisnis baru melalui Layanan Belanja Stok membantu memfasilitasi penjualan produk Breadlife melalui mitra UMKM. Dengan begitu perusahaan roti ini berpeluang menjangkau pasar yang lebih luas. Pelaku UMKM mitra Youtab pun berpeluang mengembangkan usahanya dengan jenis produk Breadlife. Produk bisa dipesan melalui Portal Usaha Youtap.
CEO Youtap Indonesia Herman Susanto mengatakan solusi ini dihadirkan untuk membantu Breadlife adaptasi digital. Kolaborasi ini juga membuka kesempatan bagi mitra Youtap dengan menambah jenis dagangannya dengan produk roti dari Breadlife.
“Harapannya, dengan semua solusi dari Youtap tersebut, maka Breadlife tidak hanya dapat sekadar melakukan adopsi digitalisasi untuk menghadapi situasi saat ini yang lebih menantang. Namun juga dapat membuka peluang pasar yang lebih besar. Dan turut membuka kesempatan usaha yang lebih baik bagi para pelaku UMKM dengan bantuan fasilitas dari Youtap,” tambah Herman.
Saat ini teknologi Youtap sudah diadopsi oleh lebih dari 150 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Bahkan pengguna Youtap di area Indonesia Timur, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali serta Papua sudah mencapai 20% dari total pengguna. Sebagai informasi, pada kuartal terakhir 2020, Youtap mencatat kenaikan hingga 50% pada adopsi layanan Youtap oleh merchant segmen usaha menengah.
BACA JUGA : Fesyen Berkelanjutan Jadi Tren Saat Pandemi