Berbagai daerah di Indonesia, maupun di negara asing memiliki resep bubur sumsum tersendiri. Tentunya, setiap wilayah menawarkan ciri khas berbeda yang berlandaskan tradisi dan budaya setempat.
Di Indonesia, misalnya, makanan yang dikenal juga dengan sebutan jenang sumsum ini disajikan sebagai pemberian dalam rangka meminta doa untuk kelancaran suatu kegiatan, seperti khitanan, pernikahan, dan lainnya.
Bubur sumsum adalah hidangan khas Indonesia yang terbuat dari bahan dasar beras atau tepung beras yang dimasak hingga menjadi bubur yang kental dan lembut. Sebutan ‘sumsum’ dalam makanan ini mengacu pada konsistensi yang lembut dan halus seperti sumsum tulang.
Secara umum, komponen utamanya yaitu beras atau tepung beras, air, santan, dan gula merah. Tak hanya disajikan untuk acara besar, sajian ini sering disajikan sebagai hidangan penutup atau makanan ringan di Indonesia.
Selain sirup gula merah, bubur sumsum juga bisa dihidangkan dengan taburan kelapa parut atau biji-bijian sebagai hiasan tambahan. Hidangan ini populer di seluruh Indonesia dan sering kali dapat ditemukan di berbagai acara dan restoran Indonesia.
Mengenal Bubur Sumsum dari Berbagai Negara
Bubur sumsum adalah hidangan yang juga ditemukan di negara-negara lain selain Indonesia. Meskipun memiliki variasi dan nama yang berbeda-beda, makanan yang serupa dapat ditemukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
Baca juga: Beda Kebab Turki Asli dan Indonesia, serta Resep Praktis untuk Membuatnya Sendiri di Rumah
1. Malaysia
Di Malaysia, makanan ini disebut dengan bubur ketan, yang biasanya terbuat dari beras ketan yang dimasak hingga lembut dan disajikan dengan santan dan gula merah sebagai bahan pelengkap. Adapun, bubur ketan ala Malaysia ini memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut, tetapi bahan dasar dan penyajiannya dapat bervariasi sesuai dengan tradisi dan budaya Malaysia.
Keduanya memiliki kesamaan dalam hal tekstur lembut dan penggunaan santan. Namun, terdapat perbedaan dalam bahan dasar, rasa, dan cara penyajian yang membuat bubur sumsum Indonesia dan Malaysia memiliki karakteristik yang berbeda. Kedua hidangan ini merupakan hidangan penutup yang populer di masing-masing negara dan mencerminkan kekayaan kuliner regional.
2. Singapura
Di Singapura, bubur sumsum disebut dengan nama bubur pulut hitam. Hidangan ini terbuat dari ketan hitam yang dimasak hingga lembut dan biasanya disajikan dengan santan dan gula merah. Bubur ini memiliki warna hitam khas karena beras ketan hitam yang digunakan.
Bubur pulut hitam biasanya disajikan dengan santan yang biasanya manis, dan kadang-kadang tambahan gula merah atau gula kelapa sebagai pemanis tambahan. Tak hanya di Singapura, bubur pulut hitam juga menjadi salah satu hidangan yang cukup populer di Malaysia.
Adapun, perbedaan bubur sumsum Indonesia dengan bubur Singapura yakni dalam hal tekstur yang lembut dan penggunaan bahan dasar beras dan ketan. Perbedaan ini mencerminkan variasi regional dalam hidangan ini dan preferensi kuliner lokal di Indonesia dan Singapura.
3. Korea Selatan
Terdapat hidangan yang disebut bubur injin dengan tekstur yang mirip dengan bubur sumsum. Bedanya, bubur injin dibuat dari biji ketan hitam yang dimasak hingga lembut dan biasanya disajikan dengan sirop dan biji-bijian.
Bubur sumsum (dari Indonesia) dan bubur injin (dari Korea Selatan) adalah hidangan yang memiliki beberapa kesamaan, terutama dalam hal tekstur yang lembut dan kental. Bedanya, bubur sumsum menggunakan bahan beras putih biasa, bubur injin menggunakan beras ketan hitam.
Perbedaan juga ada pada cita rasanya. Bubur sumsum Indonesia memiliki rasa manis yang khas karena penggunaan gula merah atau sirop gula merah. Sementara, bubur injin Korea Selatan cenderung memiliki rasa yang lebih netral, dan dapat disajikan dengan tambahan madu atau gula sebagai pemanis.
Selain perbedaan tersebut, ada pula kesamaan antara keduanya yang membuatnya menjadi mirip. Yang pertama, keduanya menggunakan santan untuk memberikan rasa dan menambah kelembutan pada hidangan. Santan memberikan hidangan ini rasa yang kaya dan gurih. Selain itu, hidangan tersebut juga bisa memiliki variasi bahan tambahan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau yang lainnya sesuai dengan preferensi lokal.
4. Thailand
Thailand juga memiliki hidangan yang mirip dengan bubur sumsum dengan nama ‘Khao Niew Piak’ atau disebut juga ‘Sticky Rice with Coconut Cream’.
Meski mirip, tetap ada perbedaan dalam bahan dan rasa. Khao Niew Piak terbuat dari beras ketan putih yang dimasak hingga menjadi bubur yang lembut dan lengket.
Santan digunakan untuk memberikan cita rasa dan kelembutan pada hidangan ini, mirip dengan bubur sumsum Indonesia. Sebagai pemanis, biasanya digunakan gula putih pada hidangan.
Khao Niew Piak sering disajikan dengan taburan kacang hijau yang telah dimasak hingga lembut, yang memberikan tekstur dan rasa yang berbeda pada hidangan ini. Terkadang, biji-bijian atau potongan buah-buahan juga dapat digunakan sebagai taburan.
Hidangan ini memiliki rasa dan tekstur yang unik yang mencerminkan kekayaan kuliner Thailand. Khao Niew Piak sering disajikan sebagai makanan penutup atau hidangan ringan di Thailand.
5. Timur Tengah
Di beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir dan Lebanon, terdapat variasi bubur sumsum yang dikenal dengan nama “rozza bil-laban” atau ‘layali lubnan’ yang umumnya terbuat dari susu, gula, dan bahan-bahan seperti beras atau semolina.
Baca juga: Sejarah dan Resep Tempe Mendoan Autentik Banyumas yang Wajib Dicoba
Selain dapat ditemukan di 5 daerah di atas di dunia, bubur sumsum juga dapat ditemukan dalam bentuk dan variasi yang berbeda di berbagai negara Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
Meskipun bahan dan bumbu dapat berbeda, konsep dasar dari hidangan ini seringkali melibatkan beras atau biji-bijian yang dimasak hingga lembut dengan susu atau santan, kemudian disajikan dengan pemanis seperti gula atau sirop.
Bagaimana? Yang mana yang ingin dicoba?