Dari Grimm hingga Andersen: 7 Buku Cerita Dongeng Klasik yang Paling Berpengaruh

JNEWS – Buku cerita dongeng sudah menjadi bagian dari masa kecil banyak orang. Kisah-kisahnya mengajak pembaca bertualang ke dunia penuh imajinasi dan pelajaran hidup.

Beberapa dongeng bahkan begitu terkenal ke seantero dunia, bertahan ratusan tahun dan terus diceritakan ulang dalam berbagai bentuk. Banyak di antaranya berasal dari koleksi klasik yang masih populer hingga sekarang.

Buku Cerita Dongeng Legendaris yang Sudah Turun Temurun

Setiap anak pasti suka dongeng, dan setiap dongeng memiliki daya tariknya sendiri. Ada yang penuh petualangan seru, ada yang menyentuh hati, ada juga yang mengandung pesan moral kuat.

Ada beberapa cerita yang begitu akrabnya, sehingga sering sering diadaptasi ke dalam film atau buku modern. Namun, banyak yang tidak tahu seperti apa kisah atau siapa penulis aslinya.

Berikut adalah 7 buku cerita dongeng legendaris yang sudah mendunia, diceritakan dari generasi ke generasi.

1. Kinder- und Hausmärchen (Grimm’s Fairy Tales) – Jacob & Wilhelm Grimm

Buku cerita dongeng ini pertama kali terbit pada 1812, ditulis oleh dua bersaudara dari Jerman, Jacob dan Wilhelm Grimm. Isinya berasal dari kisah rakyat yang mereka kumpulkan dari berbagai sumber.

Beberapa yang paling terkenal adalah Hansel dan Gretel, Putri Salju, dan Rapunzel. Awalnya, cerita-cerita ini punya nuansa gelap dan lebih menyeramkan dibanding versi yang dikenal sekarang. Tapi di baliknya, selalu ada pesan moral yang kuat. Seiring waktu, banyak adaptasi yang dibuat lebih ringan dan ramah anak tanpa mengubah inti ceritanya.

Baca juga: 30 Kutipan Buku Fiksi Terkenal dan Inspiratif yang Meninggalkan Jejak di Hati

2. Eventyr (Fairy Tales) – Hans Christian Andersen

Hans Christian Andersen adalah penulis dari Denmark yang menulis banyak buku cerita dongeng terkenal. Berbeda dengan Grimm, Andersen lebih banyak menciptakan cerita baru daripada mengadaptasi kisah rakyat. Banyak dari karyanya yang bernuansa melankolis, sehingga mampu menyentuh emosi pembaca.

Beberapa kisahnya yang paling terkenal adalah Si Itik Buruk Rupa, Putri Duyung Kecil, Gadis Penjual Korek Api, dan Pakaian Baru Kaisar. Banyak dari ceritanya mengandung pesan tentang penderitaan, harapan, dan pengorbanan. Meskipun beberapa berakhir bahagia, banyak juga yang punya akhir menyedihkan.

Buku Cerita Dongeng Klasik Paling Berpengaruh

3. Les Contes de ma Mère l’Oye (Tales of Mother Goose) – Charles Perrault

Buku ini ditulis oleh Charles Perrault pada abad ke-17 dan menjadi salah satu buku cerita dongeng paling berpengaruh di Eropa. Perrault mengambil cerita rakyat Prancis lalu menuliskannya dalam bentuk yang lebih rapi dan penuh pesan moral. Dialah yang memperkenalkan dongeng klasik seperti Cinderella, Putri Tidur, Si Tudung Merah, dan Kucing Bersepatu Bot dalam bentuk tertulis.

Cerita-ceritanya memiliki unsur magis, namun tetap mencerminkan nilai-nilai sosial saat itu. Gaya bahasanya ringan dan mudah dipahami, membuatnya cocok untuk anak-anak. Banyak dari kisah-kisahnya kemudian diadaptasi ke dalam berbagai versi, termasuk film animasi.

4. Arabian Nights (Seribu Satu Malam)

Kumpulan cerita ini berasal dari Timur Tengah dan berkembang selama ratusan tahun. Diceritakan dalam bingkai kisah Syahrazad, seorang perempuan yang menceritakan dongeng setiap malam untuk menghindari hukuman mati dari Raja Syahriar.

Beberapa kisah paling terkenal dalam buku ini adalah Aladdin dan Lampu Ajaib, Ali Baba dan 40 Pencuri, serta Sindbad Sang Pelaut. Dongeng-dongeng ini penuh dengan petualangan, sihir, dan kejutan tak terduga. Banyak juga yang mengandung pesan kebijaksanaan dan kecerdikan. Kisah-kisah ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan tetap populer hingga sekarang.

5. Aesop’s Fables – Aesop

Buku cerita dongeng ini berisi kumpulan fabel yang berasal dari Yunani Kuno dan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Aesop adalah seorang pendongeng legendaris. Ia telah banyak membuat cerita pendek yang punya pesan moral. Tokoh-tokohnya umumnya  berupa hewan yang berbicara dan bertindak seperti manusia.

Beberapa fabel yang paling terkenal adalah Kelinci dan Kura-kura, Serigala dan Domba, serta Angsa Bertelur Emas. Ceritanya sederhana, tetapi sarat makna, mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, kejujuran, dan kerja keras. Hingga kini, fabel Aesop masih sering diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pelajaran moral.

6. The Blue Fairy Book – Andrew Lang

Andrew Lang adalah seorang kolektor dongeng asal Skotlandia yang mengumpulkan cerita-cerita rakyat dari berbagai negara. The Blue Fairy Book adalah buku pertama dari seri Fairy Books, yang berisi banyak dongeng terkenal dari Eropa.

Beberapa kisah yang masuk dalam buku ini adalah Jack dan Pohon Kacang, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, Rumpelstiltskin, dan banyak lagi. Lang tidak menulis cerita-cerita ini sendiri, tetapi ia menyusun dan menyebarkannya ke pembaca modern.

Buku ini membantu melestarikan banyak dongeng klasik yang mungkin sudah mulai dilupakan. Dongeng-dongengnya sangat beragam dan mencerminkan budaya dari berbagai belahan dunia.

Baca juga: 8 Toko Buku Bekas Terbaik di Jakarta yang Harus Dikunjungi

7. The Happy Prince and Other Tales – Oscar Wilde

Buku ini berisi kumpulan dongeng karya Oscar Wilde, seorang sastrawan asal Irlandia yang dikenal dengan gaya bahasanya yang indah. Cerita-ceritanya bukan cuma sekadar hiburan, tapi juga menyelipkan kritik sosial dan filosofi kehidupan.

Salah satu yang paling terkenal adalah Pangeran Bahagia, tentang patung pangeran yang rela berkorban demi menolong orang miskin. Ada juga Roket yang Hebat, kisah kembang api yang terlalu sombong sampai akhirnya terbakar sia-sia.

Dongeng-dongengnya sederhana, tapi maknanya dalam. Kadang ada nuansa sedih yang menyentuh. Cocok buat pembaca yang lebih dewasa karena banyak mengajak berpikir tentang kehidupan.

Buku cerita dongeng klasik selalu punya tempat di hati pembacanya. Cerita-ceritanya terus hidup, diceritakan ulang, dan diadaptasi dalam berbagai bentuk.

Meski zaman berubah, nilai dan imajinasinya tetap bertahan. Setiap kisah membawa sesuatu yang unik, entah itu petualangan seru, pesan moral, atau sekadar keajaiban yang menyenangkan. Itulah kenapa dongeng-dongeng ini tak pernah benar-benar usang.

Exit mobile version