Mengintip Keindahan dan Sejarah Candi Dermo di Sidoarjo

Sumber: Warta Sidoarjo

JNEWS – Candi Dermo adalah salah satu peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh di Sidoarjo hingga sekarang. Letaknya berada di tengah suasana pedesaan yang tenang, membuat tempat ini terasa begitu khas dan berbeda.

Walau tidak sebesar candi-candi terkenal di Jawa Tengah, keberadaan situs ini tetap menyimpan daya tarik tersendiri. Banyak orang datang bukan hanya untuk melihat bentuk bangunannya, tetapi juga untuk merasakan nuansa masa lalu yang masih melekat kuat di sekitarnya.

Sejarah Candi Dermo: Perkiraan Berdiri dan Pemugarannya

Catatan mengenai Candi Dermo pertama kali muncul dalam laporan Belanda sekitar tahun 1905–1913 dan 1914–1915. Namun, hingga kini belum ada catatan pasti tentang kapan dan siapa yang membangun candi tersebut. Tidak ditemukan angka tahun atau prasasti yang bisa menjadi petunjuk. Para ahli hanya bisa menebak berdasarkan bentuk bangunannya.

Dari arsitekturnya, Candi Dermo diduga berasal dari abad ke-14, masa kejayaan Majapahit. Bentuknya juga mirip dengan Candi Bajang Ratu di Mojokerto, salah satu peninggalan terkenal dari kerajaan itu. Uniknya, di bagian dinding candi ada relief manusia bersayap, meski tanpa jejak tahun yang bisa menjadi petunjuk lebih jelas.

Candi ini terbuat dari batu bata merah, namun kondisinya banyak mengalami kerusakan. Tepiannya rapuh, sebagian sisi sudah lapuk, dan bentuk aslinya sulit dikenali.

Karena itulah, pemugaran mulai dilakukan pada 2015 sebagai tahap pertama. Pemugaran berlanjut ke tahap kedua pada Juni 2016 dengan serangkaian kegiatan, seperti penggalian untuk mencari sumuran, pembongkaran, hingga pengamatan struktur arsitektur.

Proses ini berlangsung cukup lama karena kondisinya yang sudah rapuh. Akhirnya, pemugaran rampung pada 2020 dan candi pun diresmikan kembali oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur sebagai salah satu warisan penting yang layak dijaga.

Baca juga: Candi Penataran: Kompleks Candi Terbesar di Jawa Timur yang Sarat Sejarah

Profil Candi Dermo

Candi Dermo di Sidoarjo: Keindahan dan Sejarahnya
Sumber: Wikipedia

Candi Dermo berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 10,84 meter, lebar 10,77 meter, dan tinggi 1,315 meter. Dari catatan kepurbakalaan, di kawasan ini ditemukan beberapa objek menarik.

Ada relief yang menggambarkan manusia bersayap, seperti yang sudah disebutkan di atas, dan juga susunan batu bata candi. Relief manusia bersayap ini diperkirakan berkaitan dengan upacara pelepasan jiwa seorang tokoh penting pada masa kerajaan. Menariknya, sebagian susunan batu candi bahkan tersebar hingga ke rumah-rumah warga di sekitar lokasi.

Selain menjadi peninggalan sejarah, Candi Dermo juga menawarkan potensi wisata. Pengunjung bisa berfoto, belajar sejarah, hingga melakukan penelitian di situs ini. Dari hasil penggalian, ditemukan pula blok-blok batu andesit yang diduga sisa bangunan lain yang pernah berdiri di sekitar area candi. Ada juga sumur kuno, pahatan batu, serta struktur sayap gapura.

Secara bentuk, Candi Dermo dikenal sebagai gapura garuda padu raksa, yaitu gapura dengan atap yang menyatu. Penyebutan ini untuk membedakannya dengan gapura lain yang atapnya terpisah ke kanan dan kiri, yang disebut gapura benta atau gapura bela.

Dari sisa-sisa bangunan, diketahui bahwa dulunya gapura ini memiliki pagar tembok dan sayap, dengan pintu masuk yang mengarah ke poros barat dan timur.

Panduan Wisata ke Candi Dermo

Candi Dermo berada di Dusun Candi Dermo, RT 04/RW 03, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasinya cukup mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 14 km dari pusat kota Sidoarjo. Jika menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya kurang lebih 30 menit. Jadi, bagi yang sedang berkunjung ke Sidoarjo, mampir ke situs bersejarah ini bisa jadi pilihan menarik untuk mengisi waktu.

Untuk masuk ke kawasan Candi Dermo, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Aksesnya benar-benar gratis, sehingga cocok untuk wisata sejarah dengan biaya minim.

amun, bagi yang membawa kendaraan tetap dikenakan biaya parkir. Tarifnya cukup terjangkau, yakni Rp2.000 untuk motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp10.000 untuk bus. Candi ini juga terbuka setiap hari selama 24 jam penuh, sehingga wisatawan bisa datang kapan saja sesuai keinginan. Meski demikian, berkunjung di pagi hari akan lebih nyaman.

Baca juga: Candi Cetho: Sejarah, Misteri, Makna, dan Panduan Wisata

Meski termasuk situs bersejarah, fasilitas di Candi Dermo cukup memadai. Di sini tersedia toilet bagi pengunjung, musala untuk beribadah, serta gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak. Area parkirnya juga luas, jadi tidak perlu khawatir meski datang dengan rombongan besar. Kehadiran fasilitas ini membuat kunjungan terasa lebih nyaman dan ramah bagi semua kalangan.

Dengan suasana tenang khas pedesaan dan akses yang mudah, Candi Dermo menjadi destinasi sejarah yang sayang dilewatkan saat berada di Sidoarjo.

 

Exit mobile version