JNEWS – Tersembunyi di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah, Candi Gedong Songo merupakan monumen bersejarah yang menggambarkan kekayaan budaya dan keagamaan Indonesia pada abad ke-9.
Kompleks ini, yang terdiri dari sembilan struktur candi, menawarkan perjalanan ke masa lalu melalui arsitektur kuno dan pahatan yang detail. Ibaratnya, setiap batu yang menyusun candi ini menceritakan cerita masa lalu yang kaya. Pemandangan yang memukau, udara segar, dan panorama alam menyatu sempurna dengan keanggunan arsitektur kuno.
Sejarah Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo diperkirakan dibangun pada abad ketujuh hingga kesembilan, pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Struktur yang ada di kompleks ini menandakan bahwa tempat ini dulunya digunakan sebagai pusat pemujaan dalam agama Hindu. Keberadaan candi ini adalah simbol dari pengaruh agama tersebut pada masa itu.
Diketahui dari situs Visit Jawa Tengah, pada tahun 1804, Thomas Stamford Raffles menemukan kompleks ini. Penemuan ini menunjukkan bahwa candi tersebut adalah warisan dari era Wangsa Syailendra yang bertahun-tahun silam, tepatnya dari tahun 927 Masehi.
Pembangunan candi ini diinisiasi oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, yang memulai proyek ini di awal masa pemerintahannya. Hal ini menunjukkan pentingnya candi ini dalam konteks politik dan keagamaan saat itu.
Awalnya, hanya ditemukan tujuh struktur candi di lokasi ini, yang membuatnya dikenal sebagai Candi Gedong Pitu, yang berarti ‘Candi Tujuh Gedung’. Namun, penemuan berlanjut dan mengungkap lebih banyak struktur.
Pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1908 hingga 1911, arkeolog Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua struktur tambahan. Momen inilah yang akhirnya mengubah nama kompleks menjadi Candi Gedong Songo, yang berarti ‘Candi Sembilan Gedung’.
Kompleks ini telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1930-1931, yang meliputi penelusuran dan pemulihan batu-batu serta struktur candi yang hilang.
Pemugaran yang kedua terjadi antara tahun 1978 dan 1983, dipelopori oleh Proyek Pembinaan, Pemugaran, dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Proses ini melibatkan berbagai candi dalam kompleks, termasuk Candi Gedong IV, Candi Induk, dan Perwara Gedong III serta Candi Gedong V.
Baca juga: Candi Arjuna di Kompleks Candi Dieng: Warisan Budaya Hindu di Jawa Tengah
Arsitektur Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo memiliki sembilan candi dalam kompleksnya, namun hanya lima yang dapat diakses oleh pengunjung. Penyebabnya adalah kerusakan yang terjadi seiring berjalannya waktu, membatasi akses ke beberapa candi yang lebih tua dan kurang terawat.
Terdapat legenda lokal yang mengatakan bahwa melihat candi kesembilan bisa membawa pengaruh buruk terhadap umur seseorang. Kisah ini menambah misteri dan rasa ingin tahu tentang kompleks candi tersebut, sekaligus menunjukkan pengaruh budaya dan cerita rakyat dalam memandang situs bersejarah.
Dalam kompleks ini, terdapat arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha. Keberadaan arca-arca ini menegaskan bahwa candi ini memang digunakan untuk kegiatan keagamaan, khususnya untuk pemujaan kepada dewa-dewa Hindu.
Berikut adalah gambaran candi-candi yang boleh dikunjungi.
1. Candi Gedong I
Lokasi Candi Gedong I ada di ketinggian 1.208 meter di atas permukaan laut. Candi ini memiliki bentuk persegi panjang dengan ketinggian antara 4 hingga 5 meter dan berdiri di atas sebuah batur setinggi 1 meter.
Dinding luar candi dihiasi dengan pahatan bunga dan relief sulur yang rumit, menciptakan suasana estetika yang khas. Di dalam candi terdapat sebuah ruang sempit. Di dalamnya terdapat yoni tanpa lingga, simbol kejantanan dan kesuburan, meskipun puncak candi telah rusak.
2. Candi Gedong II
Berlokasi di ketinggian 1.297 meter di atas permukaan laut, candi ini memiliki luas 2,2 meter persegi dan tinggi 1 meter, dengan bentuk dasar bujur sangkar.
Sisi luar dinding candi dilengkapi dengan lubang kecil untuk menempatkan arca. Luarnya dihiasi dengan pahatan pola kertas tempel, kepala naga, dan kalamakara. Di sisi dalam terdapat reruntuhan struktur yang diduga sebagai candi perwara.
3. Candi Gedong III
Candi Gedong III juga berada di ketinggian 1.297 meter di atas permukaan laut. Kompleks ini terdiri dari tiga candi besar, dengan dua candi yang mirip dan satu yang lebih kecil menghadap ke barat.
Pintu masuk yang menghadap ke timur dihiasi dengan arca Siwa yang memegang gada panjang. Di dinding candi utama terdapat delapan durga dan arca Ganesha. Terdapat candi yang lebih kecil, diduga sebagai tempat penyimpanan.
4. Candi Gedong IV
Lokasi Candi Gedong IV berada di ketinggian 1.295 meter di atas permukaan laut, dan memiliki struktur utama yang hampir serupa dengan Candi Gedong II, termasuk batur setinggi 1 meter dan bilik dengan relung.
Di antara Candi Gedong III dan IV terdapat pemandian air panas yang menjadi daya tarik karena baunya yang menyengat.
5. Candi Gedong V
Candi Gedong V merupakan candi yang berada di ketinggian paling tinggi, yakni 1.308 meter di atas permukaan laut.
Bentuk arsitekturnya mirip dengan Candi Gedong II. Kompleks ini menampilkan candi utama yang masih utuh dan beberapa reruntuhan di sekitarnya. Terdapat arca Ganesha yang duduk bersila di relung dinding luar candi.
Pada keseluruhan, kelima candi di kompleks Gedong Songo terhubung dengan jalan setapak yang sudah bersemen, memudahkan pengunjung menjelajahi kompleks. Candi di puncak paling tinggi, disebut sebagai puncak nirwana, menandakan puncak spiritual dari pengalaman berkunjung ke kompleks ini.
Panduan Wisata ke Candi Gedong Songo
Lokasi Candi Gedong Songo terletak di Jalan Ke Candi Gedong Songo, Desa Candi, Krajan, Banyukuning, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 06.30 hingga 18.00 WIB. Biaya masuk ke candi ini adalah Rp10.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada hari libur.
Untuk mengakses Candi Gedong Songo, jalur dari Jakarta, Pekalongan, Kendal, dan Batang, pengunjung bisa menuju ke arah Sumowono. Mulai dari pertigaan Kaliwungu Kendal, pengunjung harus mengambil arah kiri di lampu merah Boja Kendal menuju Sumowono. Setelah melewati pasar Sumowono dan bertemu dengan POM Bensin Palbapang, ambil jalan ke kiri dan terus mengikuti jalur tersebut hingga mencapai Kawasan Wisata Candi Gedong Songo.
Lingkungan sekitar candi ini sangat hijau dengan pepohonan tinggi dan rapi. Pelatarannya ditumbuhi rumput segar dan bunga-bunga warna-warni, menambah keindahan suasana.
Fasilitas di area wisata ini cukup lengkap, termasuk pemandian air panas alami yang kaya akan belerang, area perkemahan, dan layanan wisata berkuda yang menambah variasi aktivitas yang bisa dilakukan selama berkunjung.
Baca juga: Candi-Candi di Indonesia yang Belum Banyak Dikenal dan Sejarahnya
Dengan mengunjungi Candi Gedong Songo, pengalaman mengenal sejarah dan budaya yang kaya akan terasa lebih mendalam. Jangan lupa untuk mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman, agar bisa menjelajah ke setiap sudut kompleks candi ini.