Ketika delivery paket ke PLBN, dirinya juga sering menerima titipan paket (pick up) dari anggota TNI atau customer Timor Leste untuk kerabat atau anak mereka yang sedang kuliah di kota-kota besar di Pulau Jawa.
“Bapak-bapak tentara itu kadangkala menitip madu atau obat herbal untuk keluarganya di Jawa. Begitu juga terkadang customer dari Timor Leste menitip paket makanan jagung bose, makanan khas, untuk anak-anak mereka yang sedang kuliah di Jakarta,” jelas Melki.
Baca juga : Terinspirasi Direksi JNE, Asbullah yang Dulu Staff Kini Pimpin JNE Pangkal Pinang
Tidak hanya delivery paket ke PLBN di Motaain, tetapi Melki juga harus delivery paket ke kawasan lainnya, yang diantaranya ke Atapupu, Raihat, Lamaknen dan Lamaknen Selatan, di mana kondisinya perkampungan dengan kondisi jalanan rusak.
“Kondisi jalannya cukup jelek. Jaringan seluler juga minim, jarak antar kampung jauh kadang bisa 20 kilometer lebih. Sebelum berangkat saya harus memastikan motor dalam kondisi prima sehingga tidak mogok di tengah jalan, karena di sana tidak ada bengkel kecuali di kota yang jaraknya sangat jauh. Pernah satu kali motor saya mogok sehingga sampai kantor sudah larut malam,” kenang karyawan yang mulai bergabung di JNE Februari 2020 ini.
Baca juga : Mengenal Baso Aci Akang yang Jadi Hadiah Greysia dan Apriyani
Namun demikian, bagi Melki, bekerja sebagai rider JNE ada kebanggaan tersendiri, karena lingkungan kerja penuh dengan kekeluargaan. Selain itu, setiap hari bisa bertemu banyak customer dengan berbagai latar belakang seperti beda kewarganegaraan.
Melki juga mengungkapkan, bahwa harga barang di wilayah Indonesia lebih terjangkau dibandingkan dengan di Timor Leste, sehingga banyak masyarakat di sana yang mulai memesan melalui online ke Indonesia. Tentu saja ini menjadi peluang bagi JNE di NTT untuk menggaet lebih banyak customer dari negara tetangga ini.
“Sampai saat ini JNE menjadi pilihan utama masyarakat perbatasan. Semoga ke depannya JNE semakin dikenal oleh masyarakat Timor Leste,” tutup Melki di ujung telepon, karena harus bergegas delivery ke perbatasan. “Sudah janjian dengan customer, menunggu di pos perbatasan,” pungkasnya.*
Baca juga : Kisah Sukses Bordir Tasikmalaya, Berawal dari Teruskan Tradisi Keluarga