Dari 70 kurir di JNE Cabang Utama Kupang, Nusa Tenggara Timur, provinsi yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, Silvester terpilih sebagai Best Rider. Banyak pengalaman selama menjadi kurir ketika delivery paket kiriman kepada customer.
Sejak masih duduk di bangku SMA, Silvester sudah berkeinginan kerja di JNE. Alhasil begitu lulus sekolah, ia melamar kerja dan diterima di JNE Kupang dan ia merasa senang.
“Saya bergabung dengan JNE tahun 2010. Tiga bulan kemudian ditugaskan sebagai rider, dengan area delivery kawasan Alak, itu area perkampungan di luar kota dan Kabupaten Kupang,” ujar Silvester kepada JNEWS, Senin (7/12/2020).
Bagi rider yang sampai sekarang masih melajang ini, karakter customer atau masyarakat di area perkampungan berbeda dengan perkotaan.
“Kalau di perkampungan kita tanya nama dan alamat meski beda kampung yang jaraknya lumayan jauh, mereka langsung memberitahunya. Beda dengan di kota, kadang tetangga sendiri tidak kenal,” ucapnya.
Baca Juga : Nih, 4 Bisnis Mengiurkan Jelang Natal dan Tahun Baru
Meski di area perkampungan kondisi jalan masih berbatu dan berpasir, bahkan apabila turun hujan cukup licin dan rawan terjatuh. Namun hal itu tidak menjadi kendala bagi Silvester, terlebih bila paket sampai ke customer sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam sehari Silvester sukses delivery paket antara 100 hingga 200 paket. Mayoritas paket yang diantarkan berupa pakaian, alat kecantikan, aksesoris dan juga paket-paket lainnya.
Paket-paket tersebut banyak juga yang diantarkan ke perusahaan ekspedisi mitra JNE yang nantinya akan dikirimkan ke negara tetangga Timor Leste.
Baca Juga : Wajib Punya … Laptop Gaming MSI Bertema Pesawat Antariksa
Selain di area perkampungan dan kawasan perkotaan, area delivery Silvester juga meliputi perkampungan nelayan di pinggir pantai dengan mayoritas masyarakatnya pendatang dari Bugis.
“Itulah kelebihan jadi kurir JNE, bisa kenal banyak orang dari berbagai suku, etnis dan agama, sehingga kita bisa belajar hidup dari mereka yang selalu rukun, damai dan bersahabat,” tuturnya.
Selama menjadi rider, ada kejadian sedih yang hingga kini selalu diingat dan susah untuk dilupakannya, yaitu saat mengantarkan obat cuci darah ke seorang customer yang sedang sakit. Namun karena ada keterlambatan pesawat, begitu obat yang diantarkan sampai, pasien tersebut sudah meninggal dunia.
Baca Juga : Liburan Akhir Tahun, Sewa Mobil di Movic Mulai Rp 11.000
“Itu mungkin tidak pernah saya lupakan. Saat tiba di rumahnya, customer-nya sudah meninggal dunia. Saya jelaskan secara baik-baik sambil mengucapkan ikut berbela sungkawa, dan seluruh keluarga almarhum menerima dan memakluminya, bahwa keterlambatan bukan di JNE tapi lebih ke pesawat yang delay,” kenangnya.
Mengenai dirinya yang terpilih sebagai Best Rider dari JNE Kupang, Silvester mengaku senang sekaligus bangga. Hal itu karena kerja kerasnya selama ini yang tidak pernah bolos dan selau sukses delivery tertinggi diapresiasi oleh pimpinan.
“Bersyukur kepada Tuhan. kuncinya harus jujur dan selalu semangat. Buatlah pekerjaan sebagai salah satu hobi, karena bila bekerja dibarengai enjoy, tidak banyak mengeluh maka hasilnya akan maksimal,” ujarnya.
“Doa dari kami, rider di JNE Kupang, semoga di usianya yang ke 30 tahun, JNE terus maju dan berkembang. Dan semoga JNE ke depan bisa mempunyai pesawat kargo sendiri, supaya tidak ada lagi yang namanya keterlambatan pesawat,” pungkas Silvester. *
Baca Juga : WhatsApp Bikin Mudah UMKM Pasarkan Produk Via Keranjang Belanja