JNEWS – Perhelatan Tokyo Marathon 2024 diikuti sekitar 38 ribu pelari dari seluruh dunia. Di antara 300 pelari asal Indonesia yang ikut berlari di Tokyo, ada Adinda Rezky Sarah, karyawati dari Team Specialist Audit JNE.
Ajang Tokyo Marathon pertama kali dihelat pada 18 Februari 2007. Ajang lari ini menjadi salah satu dari 6 lomba lari yang masuk ke dalam kalender lomba maraton yang prestisius di dunia (World Marathon Major atau WMM). Lima lainnya adalah Boston Marathon, London Marathon, Berlin Marathon, Chicago Marathon dan New York City Marathon.
Karena masuk ke dalam kalender WMM, tak heran apabila Tokyo Marathon 2024 pada Minggu (3/3/2024) lalu, menjadi ajang yang favorit bagi penyuka olahraga lari dari seluruh dunia. Dari Indonesia sendiri beberapa selebritis top Tanah Air ikut ambil bagian, di antaranya Raffi Ahmad, Yura Yunita dan Yuki Kato. Tidak ketinggalan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga ikut andil dan berhasil selesai hingga garis finish.
Menurut Adinda Sarah, ikut dalam ajang ini adalah hal yang membanggakan dalam hidupnya dan juga menjadi impiannya. “Alhamdulillah kemarin saya bisa menyelesaikan jarak 42,195 kilometer dan sampai di garis finish. Padahal cuaca Tokyo saat itu lumayan dingin. Meski demikian saya akhirnya bisa finish di depan Raffi Ahmad, he-he-he…,” ujar Adinda, berbagi kisah dengan JNEWS, Selasa (5/3/2024).
Untuk bisa ikut Tokyo Marathon 2024, tutur Srikandi yang hobi berolahraga ini, ia terlebih dulu mendaftar secara ballot dan bersyukur dari puluhan ribu pendaftar dari seluruh dunia dirinya ikut terpilih menjadi peserta.
Baca juga: Menjaga Amanah Pelanggan ala Kurir Teladan JNE Tanjung Pandan
“Ballot itu daftar seperti lotere atau undian, siapa yang terpilih maka bisa ikut. Cara mendaftar lainnya yaitu charity dan tour. Saya kaget pada Oktober 2023 dapat email ikut terpilih, saat itu juga langsung mencari pelatih untuk program maraton. Dari Oktober sampai Maret menjalani program lari seminggu 5 hari dan dilakukan di pagi hari sebelum berangkat ke kantor,” ucap karyawati yang mulai bergabung di JNE sejak 2012 ini.
Sebagai Srikandi JNE, ia mengaku bangga membawa nama harum JNE di tengah puluhan ribu para pelari dari berbagai penjuru dunia. “Di kostumku ada logo JNE dan saat lari banyak yang menyapa dan mengenali logo JNE padahal tidak ada lambang merah putih. Bangga sekali ternyata JNE identik dengan Indonesia,” ungkapnya.
Baginya Marathon Tokyo 2024 pelaksanaannya sangat bagus karena seluruh rute yang dilalui steril, tanda-tanda marking juga jelas, toilet dan marshall serta petugas medis sangat banyak sehingga pelari tinggal fokus berlari sampai finish.
“Harapannya Indonesia bisa mencontoh event Tokyo Marathon. Dan semoga saja saya bisa ikut serta, termasuk nanti di kota-kota lainnya, seperti New York Marathon, London Marathon dan juga yang lainnya,” pungkasnya. *