JNEWS – Contoh iklan produk simple bisa menjadi inspirasi bagi UMKM atau bisnis kecil rumahan yang ingin membuat desain iklan yang efektif. Dalam dunia pemasaran yang penuh dengan informasi, kesederhanaan sering kali menjadi kunci untuk menarik perhatian.
Dengan desain yang sederhana tetapi tepat sasaran, iklan dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan langsung. Panduan ini akan menjelaskan bagaimana memanfaatkan kesederhanaan dalam iklan untuk media sosial atau platform lainnya, sehingga dapat meningkatkan daya tarik produk tanpa memerlukan biaya besar.
Prinsip dan Contoh Iklan Produk Simple tetapi Bisa Efektif pada Target
Dengan pendekatan yang sederhana tetapi efektif, contoh iklan produk simple dapat menarik perhatian audiens tanpa memerlukan biaya besar atau keterampilan teknis yang rumit. Hal ini cocok diterapkan oleh para pelaku UMKM atau pebisnis kecil.
Kesederhanaan dalam iklan tidak hanya memudahkan proses pembuatan, tetapi juga memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas dan cepat oleh calon pelanggan.
Berikut beberapa prinsip dan contoh iklan produk simple yang bisa diamati dan disontek. Foto-foto yang dimuat dalam artikel ini sekadar contoh, tidak dimaksudkan untuk komersial.
1. Relatable
Iklan yang baik adalah iklan yang bisa dikenali dan dekat dengan audiens. Salah satu cara mencapainya adalah dengan menampilkan orang-orang yang lebih merepresentasikan audiens tersebut.
Contohnya kampanye pemasaran Dove yang inklusif dengan janji ‘Real Beauty’ adalah salah satu kampanye pertama yang memasarkan produk kepada perempuan dengan berbagai bentuk dan ukuran tubuh.
Pemilik bisnis dapat mencari masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang dan menawarkan solusi melalui produk yang dijual. Dengan mencari inspirasi dari masalah-masalah ini, iklan yang dibuat akan lebih relevan dan mudah diterima oleh target pasar.
Baca juga: Canva Web: Cara Daftar, Login, dan Penggunaannya untuk Digital Marketing
2. Dapat Dipercaya
Iklan yang baik adalah iklan yang dapat dipercaya. Salah satu komponen kunci yang harus dipatuhi oleh setiap produsen adalah tidak boleh berbohong. Walaupun terdengar sederhana, banyak merek yang menciptakan kebohongan untuk membuat produk terdengar lebih menarik.
Jika sebuah produk harus dijual dengan kebohongan untuk menarik pasar, strategi bisnis tersebut perlu dipertimbangkan kembali. Iklan seharusnya membangun kepercayaan, bukan membuat audiens merasa teralihkan oleh sesuatu yang berkilau tetapi palsu.
Karena itu, ketika merancang iklan, pastikan pengguna dapat merasa sepenuhnya paham mengenai produknya.
So, sudah ada yang mencoba produk terbaru Indomie di atas? Apakah benar-benar pedas seperti yang diiklankan?
3. Tidak Terlihat
Iklan yang baik sering kali tidak terlihat. Misalnya, saat berbelanja di toko atau online, terkadang ada produk yang tampak familier meskipun tidak ingat pernah melihatnya sebelumnya. Nama atau logo produk tersebut terasa dikenali, tetapi sulit diingat di mana pernah melihatnya.
Apa yang akan orang lakukan? Tentu saja, mencari informasi tentang produk tersebut.
Inilah contoh klasik dari “iklan tak terlihat”, strategi yang sering digunakan oleh perusahaan iklan nontradisional. Produk diperkenalkan dengan sangat halus sehingga meninggalkan kesan dalam ingatan, tetapi audiens merasa perlu mencari tahu lebih lanjut saat menemukannya kembali.
Akibatnya, mereka akan mempelajari lebih banyak tentang produk tersebut dibandingkan jika diperkenalkan secara langsung.
Banyak orang penasaran dengan permen kopi Indonesia, Kopiko, setelah muncul dalam adegan drama Korea. Efeknya dua arah: mereka yang belum pernah mencoba permennya ingin mencobanya, sementara yang belum menonton drama Koreanya jadi ingin menontonnya.
4. Memiliki Nilai
Iklan yang baik memiliki nilai. Iklan harus mudah dicerna dan dipahami.
Banyak iklan yang menarik secara visual, tetapi membuat bingung tentang apa yang sebenarnya dipromosikan. Pada akhirnya, mungkin logo atau nama perusahaan menjadi familier. Namun, alasan mengapa orang harus memakai produknya tetap tidak jelas.
Desain iklan yang baik menyampaikan apa yang dipromosikan dan mengapa hal tersebut penting, tanpa mengorbankan estetika desain. Idealnya, iklan juga memberikan informasi baru atau menunjukkan sudut pandang yang berbeda.
Dalam contoh iklan produk simple di atas, produsen menawarkan solusi untuk masalah halaman buku tulis yang sering copot. Halaman buku yang sering lepas tentu sangat menjengkelkan, bukan? Namun, dengan produk tersebut, masalah ini bisa diatasi sehingga menulis menjadi lebih menyenangkan.
5. Hierarki
Hierarki adalah cara mengatur narasi agar mudah dipahami oleh audiens. Elemen-elemen yang paling penting ditempatkan pada posisi yang tepat sehingga mudah dikenali.
Iklan Jacqueline Cochran memiliki hierarki yang tepat. Pertama, perhatian akan tertuju pada produk kosmetik di bagian atas. Kemudian, pandangan akan bergerak ke bawah, menuju bola yang menyimbolkan keseimbangan, tema dari iklan tersebut. Akhirnya, perhatian akan tertuju pada kaki yang menunjukkan hasil dari penggunaan produk tersebut.
6. Kontras
Desain iklan yang baik memiliki kontras. Kontras adalah penggunaan dua elemen yang berlawanan untuk mengarahkan perhatian audiens. Agar efektif, kontras harus jelas dan mencolok. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan warna, bentuk, tekstur, atau bahkan waktu.
Kemampuan target audiens agar dapat menangkap pesan secara cepat itu sangatlah penting. Salah satunya dengan menggunakan elemen yang kontras ini.
Seperti dalam iklan susu di atas, perhatian setiap orang pasti langsung tertuju pada “diskon 5%” karena perbedaan ukuran dan warna yang mencolok.
Baca juga: Mau Belajar Digital Marketing, dari Mana Mulainya?
Contoh iklan produk simple membuktikan bahwa kesederhanaan dapat menjadi kunci kesuksesan dalam pemasaran. Dengan fokus pada pesan yang jelas dan desain yang mudah dipahami, bisnis kecil dan UMKM dapat menciptakan iklan yang efektif dan menarik perhatian audiens.
Kesederhanaan tidak hanya mempermudah proses pembuatan iklan, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah oleh target pasar. Melalui strategi ini, diharapkan bisnis dapat mencapai tujuan pemasaran dengan lebih efisien dan berhasil.