JNEWS – Banyak orang ingin punya penghasilan tambahan tanpa harus terus bekerja setiap hari. Di sinilah konsep passive income jadi menarik untuk dipahami. Ada banyak contoh passive income yang bisa dijalankan bahkan saat sedang tidak aktif bekerja. Intinya, kita bisa bekerja sekali tapi hasilnya bisa terus mengalir.
Ya, meskipun butuh waktu dan usaha di awal. Tapi, manfaat jangka panjangnya bisa sangat terasa. Dengan strategi yang tepat, penghasilan pasif bisa menjadi sumber kestabilan keuangan di masa depan lho.
Contoh Passive Income yang Bisa Dimiliki oleh Semua Orang
Membangun penghasilan pasif atau passive income bukan soal mencari jalan pintas, tapi soal menciptakan sistem yang bisa bekerja sendiri. Banyak orang yang awalnya hanya mencoba, kemudian berhasil membuat aliran pendapatan yang berjalan otomatis. Hasilnya mungkin tidak langsung besar, tapi perlahan bisa menambah rasa aman secara finansial.
Bagaimana? Apakah tertarik untuk memiliki penghasilan pasif yang bisa memberikan pemasukan tanpa perlu bekerja secara aktif terus menerus? Berikut adalah beberapa contoh passive income yang memungkinkan untuk dimiliki oleh setiap orang, untuk mendukung kestabilan keuangan hingga jangka panjang.

1. Investasi Saham Dividen
Investasi saham dividen termasuk contoh passive income yang populer. Cukup membeli saham dari perusahaan yang rutin membagikan keuntungan kepada pemegang saham. Setiap kali perusahaan mencatat laba, pemegang saham akan menerima bagian dalam bentuk dividen, biasanya setiap setahun sekali.
Keuntungan ini bisa masuk tanpa harus menjual saham yang dimiliki. Artinya, modal tetap berkembang sambil tetap memberikan aliran pendapatan tambahan.
Namun, tetap perlu riset sebelum membeli saham ya, terutama untuk memastikan reputasi dan stabilitas perusahaan. Pilih emiten yang punya catatan keuangan baik dan konsisten membagikan dividen. Dengan kesabaran dan strategi yang matang, hasilnya bisa menjadi sumber penghasilan jangka panjang yang stabil.
Baca juga: Royalti: Pengertian dan Bentuknya dalam Dunia Bisnis
2. Sewa Properti (Rumah, Kamar, atau Kos)
Menyewakan properti adalah contoh passive income yang sudah cukup lama dilakukan oleh banyak generasi. Rumah kosong, kamar tak terpakai, atau bangunan kecil bisa diubah menjadi aset produktif.
Setelah penyewa masuk dan kontrak berjalan, pemilik hanya perlu menunggu pembayaran setiap bulan. Bagi yang tidak ingin repot mengurus perawatan dan administrasi, jasa pengelola properti bisa menjadi solusi.
Nilai sewa biasanya meningkat dari waktu ke waktu, apalagi jika lokasinya strategis. Di awal memang dibutuhkan modal dan perawatan yang layak, namun setelah sistem berjalan, hasilnya relatif stabil tanpa perlu banyak tenaga. Inilah salah satu bentuk investasi nyata yang bisa memberikan rasa aman secara finansial.
3. Royalti dari Buku atau Karya Digital
Royalti merupakan salah satu contoh passive income yang lahir dari kreativitas. Kalau suka menulis buku, membuat musik, ilustrasi, atau karya digital, bisa jug lho dapat bayaran setiap kali karyanya digunakan atau dibeli.
Buku digital, misalnya, dapat diterbitkan di platform daring dan menghasilkan uang setiap kali ada pembaca baru. Begitu juga dengan foto atau desain yang dijual di situs stok gambar. Karya yang dibuat sekali dapat terus memberikan hasil bertahun-tahun kemudian.
Di awal memang dibutuhkan waktu dan konsistensi, tetapi ketika karya sudah beredar luas, hasilnya bisa menjadi pemasukan rutin tanpa perlu bekerja ulang. Bentuk penghasilan ini juga memberi kepuasan tersendiri karena datang dari hasil kreativitas pribadi.
4. Afiliasi dan Pemasaran Online
Afiliasi juga bisa jadi contoh passive income modern dari dunia digital. Prinsip kerjanya simpel saja. Kita promosikan produk tertentu, lalu kita bisa dapat komisi setiap kali ada penjualan melalui tautan yang dibagikan.
Aktivitas ini bisa dilakukan melalui situs web, blog, atau media sosial. Setelah sistem berjalan dan konten terpasang, komisi dapat terus mengalir meski tanpa aktivitas harian.
Keberhasilan afiliasi sangat bergantung pada kepercayaan audiens dan kualitas rekomendasi yang diberikan. Jika strategi kontennya kuat dan relevan, hasilnya bisa bertahan lama. Metode ini cocok untuk yang ingin memanfaatkan internet sebagai aset penghasil uang secara berkelanjutan.
5. Menjual Produk Digital
Produk digital seperti template, desain, e-book, atau kursus daring dapat dijual berulang kali tanpa batas. Cukup dibuat satu kali, lalu bisa dijual berkali-kali di platform seperti Gumroad, Etsy, atau Udemy.
Karena bersifat digital, tidak diperlukan stok fisik atau pengiriman rumit. Setiap pembelian langsung menghasilkan keuntungan tanpa biaya tambahan.
Awalnya memang perlu waktu untuk menyiapkan produk yang berkualitas. Tetapi setelah itu, sistem penjualan bisa berjalan otomatis. Banyak kreator memanfaatkan model ini sebagai contoh passive income jangka panjang. Keunggulan utamanya, produk digital tidak pernah benar-benar habis dan bisa terus menghasilkan selama masih diminati pasar.
6. Reksa Dana atau Obligasi
Reksa dana dan obligasi termasuk contoh passive income dengan risiko terukur. Dalam reksa dana, dana investor dikelola oleh manajer investasi profesional yang akan mengalokasikan modal ke berbagai aset. Hasilnya bisa dinikmati melalui pembagian keuntungan secara berkala.
Sementara itu, obligasi memberikan imbal hasil tetap dari pinjaman yang diberikan kepada pemerintah atau perusahaan. Keduanya tidak memerlukan pengawasan harian yang rumit, sehingga cocok untuk yang ingin berinvestasi dengan cara praktis.
Meski hasilnya tidak instan, potensi keuntungannya stabil. Dengan disiplin dan strategi yang tepat, investasi ini bisa menjadi fondasi keuangan yang kuat untuk jangka panjang.
7. Membangun Blog atau Channel YouTube
Blog dan YouTube juga bisa jadi contoh passive income yang bertahan lama jika dikelola dengan konsisten. Konten yang dibuat hari ini masih bisa menghasilkan uang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kemudian.
Penghasilan bisa datang dari iklan, afiliasi, atau kerja sama dengan sponsor. Semakin banyak pengunjung atau penonton, semakin besar pula potensi pendapatannya.
Di tahap awal memang butuh usaha untuk membangun audiens. Namun begitu platform mulai berkembang, pendapatan bisa terus berjalan secara otomatis. Konten yang informatif dan relevan adalah kunci utama. Dengan strategi yang baik, media digital pribadi bisa berubah menjadi aset yang bekerja sendiri tanpa banyak campur tangan.
Baca juga: Memulai Bisnis Ayam Potong: Panduan untuk Pemula
Dari berbagai contoh passive income yang sudah dibahas, intinya semua bisa jadi sumber tambahan kalau dijalankan dengan sabar dan konsisten. Punya penghasilan pasif, artinya kita akan memiliki kebebasan waktu dan pikiran. Saat sistemnya sudah berjalan, hidup terasa lebih ringan karena tidak lagi bergantung pada satu sumber penghasilan saja. Karena itu, sumber penghasilan pasif ini wajib dimiliki oleh siapa saja.