JNEWS – Contoh recycling yang sudah banyak dilakukan oleh keluarga-keluarga di Indonesia, antara lain memodifikasi botol menjadi pot. Recycling sudah menjadi bagian hidup, terutama bagi masyarakat perkotaan. Di kota-kota besar, membuang sampah semakin sulit karena ada pembatasan kapasitas TPA. Sampah menumpuk di pinggir-pinggir jalan sehingga menyebabkan bau busuk dan sumber penyakit.
Dikutip dari Waste4Change, recycling atau daur ulang sampah adalah kegiatan mengolah kembali sampah atau produk habis pakai menjadi produk baru yang bermanfaat. Dalam konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), recycling diletakkan paling belakang setelah aktivitas lain dilakukan. Ini karena recycling masih membutuhkan proses produksi sehingga sampah tersebut berfungsi kembali.
Contoh Recycling yang Mudah Diterapkan
Dibandingkan menunggu inovasi dari pemerintah, makin banyak masyarakat yang berinisiatif mengurangi sampah dengan melakukan daur ulang. Berikut adalah contoh recycling yang mudah dilakukan di rumah-rumah.
1. Menanam Kembali Sisa Bahan Dapur
Selesai memasak, jangan buru-buru membuang semua sisa bahan ke tempat sampah. Pilah-pilah dulu sisa bahan masakan yang bisa ditanam kembali. Biasanya bonggol sayuran dibuang pada saat memotong atau mengupas.
Bonggol sayuran masih bisa ditanam lagi, misalnya bonggol sawi, daun bawang, wortel, kangkung, bayam, seledri, bawang, terong, dan sebagainya. Media yang digunakan cukup sederhana, antara lain kaleng dan botol atau gelas plastik bekas yang diisi tanah atau air. Cara menanam sisa sayuran dan bumbu tersebut banyak beredar di media sosial, terutama YouTube.
Baca juga: Langkah dan Tips Membuat Kompos Dapur untuk Mengurangi Sampah Organik di Rumah Tangga
2. Membuat Kompos
Sisa-sisa bahan dapur juga dapat dibuat pupuk kompos untuk menyuburkan tanah yang digunakan pada proses menanam sisa bahan dapur. Sebagian keluarga tidak menyukai cara ini karena khawatir dengan bau busuk dan geli melihat magot. Namun sekarang di media sosial sudah ada beberapa metode pembuatan kompos yang lebih rapi sehingga tidak mengganggu suasana keluarga yang memiliki halaman rumah sempit. Wadah yang digunakan juga bekas galon air mineral atau ember cat.
3. Membuat Sabun dan Lilin dari Minyak Jelantah
Masih dari wilayah dapur, minyak jelantah jangan dibuang di kitchen sink karena dapat mengeras dan menyebabkan sumbatan. Selain itu, minyak jelantah juga dapat mencemari air, lalu merembes ke tanah. Minyak jelantah tidak bisa didaur ulang menjadi minyak goreng lagi karena tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Minyak jelantah dalam jumlah besar dapat dibuat bahan bakar biodiesel. Namun untuk skala rumah tangga, minyak jelantah dapat didaur ulang menjadi sabun atau lilin. Alat dan bahan yang digunakan hanya arang, panci, sumbu, cetakan, dan bahan-bahan tambahan lainnya.
4. Daur Ulang Sisa Makanan
Sisa makanan yang belum basi bisa didaur ulang menjadi makanan yang berbeda. Misalnya sisa nasi dapat dibuat rengginang atau cireng, roti tawar sisa dapat dibuat tepung roti atau puding, pisang yang terlalu matang dapat dibuat banana cake, dan sebagainya. Contoh recycling ini sudah sangat dikuasai oleh para ibu.
5. Membuat Kertas Baru dari Kertas Bekas
Kertas yang telah dipilah jenisnya dapat dijadikan kertas baru yang artistik. Caranya, potong kecil-kecil lalu rendam dengan air dalam baskom yang banyak agar bisa mengapung tetapi jangan terlalu encer. Lalu masukkan saringan dan goyangkan agar bubur kertas rata di atas saringan. Tiriskan, lalu letakkan menghadap serbet.
Serap air menggunakan spon dari belakang saringan. Lepaskan lapisan kertas barus yang masih basah dengan sangat pelan karena mudah robek. Jemur di bawah matahari hingga kering dan siap untuk dikreasikan. Contoh recycling ini banyak dipraktikkan di sekolah-sekolah.
6. Daur Ulang Bekas Kemasan Sachet dan Pouch Plastik
Kemasan sachet dan pouch termasuk sampah yang dominan di rumah. Sampah tersebut berasal dari bungkus bumbu, kopi, deterjen, mi instan, dan sebagainya.
Sudah banyak pula sampah jenis ini yang dijadikan penghasilan tambahan oleh UMKM dan ibu-ibu PKK. Contoh recycling menggunakan kemasan sachet bekas termasuk yang secara ekonomi paling menguntungkan.
Di lapangan-lapangan tempat penyelenggaraan salat Id, banyak penjual alas plastik dari bungkus deterjen dengan warna senada sehingga terlihat bagus. Alas ini membuat jemaah yang tidak siap tikar dapat membelinya sehingga terhindar dari rumput pagi yang basah. Selain itu, plastik sachet dapat dianyam untuk dijadikan tas, tempat tisu, tikar, dompet, dan sebagainya.
7. Daur Ulang Botol Minuman Plastik Bekas
Minuman kemasan botol memang praktis tetapi botol kosongnya menjadi masalah sampah yang serius. Botol minuman kosong yang kecil dapat didaur ulang menjadi kerajinan bunga, wadah untuk menanam, tempat pensil, vas bunga, celengan, dan sebagainya. Bahkan dalam jumlah banyak bisa dirangkai menjadi ecobrick, meja dan kursi.
Sedangkan galon air kemasan yang besar dapat dibuat wadah pembuatan kompos, tempat penyimpanan barang dan pot bunga.
8. Kerajinan dari  Kresek atau Kantong Plastik
Begitu mudahnya masyarakat menggunakan dan membuang kantong plastik atau kresek sehingga kresek menjadi salah satu penyumbang sampah anorganik terbanyak. Banyak keluarga Indonesia yang sudah beralih ke totebag sehingga bisa dipakai berulang-ulang. Namun sampah kresek masih bisa ditemukan di mana-mana.
Kresek bekas dapat dijadikan kerajinan bunga dan anyaman. Anyaman tersebut dapat berwujud tas, keranjang, dompet, bahkan karpet. Biasanya kerajinan anyaman ini menggunakan rumput-rumputan atau serat tanaman. Namun dapat juga menggunakan kresek yang dibentuk menjadi tali dan dipilin.
9. Daur Ulang Kardus Bekas
Sampah kardus bekas termasuk jarang menumpuk di rumah-rumah karena sangat laku di tukang loak. Biasanya kardus bekas dikumpulkan untuk dijual. Bahkan ada juga kelompok dasa wisma yang mengelola sebagai pemasukan untuk biaya kegiatan kelompok.
Namun jika ada, kardus dapat didaur ulang menjadi pigura, kotak penyimpanan barang, organizer, dan aneka mainan tiruan.
Baca juga: 7 Ide Dekorasi 17 Agustus Menggunakan Barang Bekas di Rumah
10. Daur Ulang Kaleng Bekas
Kaleng bekas juga termasuk limbah rumah tangga yang tidak terlalu banyak. Namun jika ada, sayang untuk dibuang karena bahannya awet dan kokoh. Sebaiknya kaleng digunakan lagi dengan berbagai kreasi, antara lain tempat pensil, tempat bumbu dapur, kap lampu, pot tanaman, vas bunga, celengan, dan sebagainya.
Masih banyak contoh recycling yang mudah diterapkan di rumah untuk membantu menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan selain contoh-contoh di atas. Namun daur ulang hanyalah langkah akhir. Jika reduce dan reuse tidak ditingkatkan, pada akhirnya masyarakat akan kewalahan.