JNEWS – Dalam sejarah panjang umat Katolik dunia, para paus memegang peran penting dalam membentuk arah keimanan sekaligus merespons berbagai dinamika dunia. Daftar paus yang memimpin sejak awal berdirinya Gereja mencerminkan bagaimana institusi ini terus beradaptasi dari masa ke masa, tanpa kehilangan akar spiritualnya.
Memahami siapa saja yang pernah menjadi paus dan bagaimana kepemimpinan mereka berkembang juga membantu melihat perubahan besar dalam sejarah dunia, politik, dan nilai-nilai kemanusiaan secara umum.
Hingga kini, tercatat sudah ada 267 paus yang menjabat, dengan yang terbaru adalah Paus Leo XIV yang terpilih pada 8 Mei 2025 lalu. Karena jumlahnya sangat banyak, fokus artikel ini akan mengerucut pada daftar paus di era modern—dimulai dari tahun 1800-an—beserta negara asal dan kontribusi utama mereka terhadap dunia dan kehidupan umat manusia.
Daftar Paus di Era Modern Mulai Tahun 1800-an dan Kontribusinya
Perjalanan manusia di era modern tak bisa dilepaskan dari berbagai gejolak besar dunia. Mulai dari tekanan politik, perang global, hingga tantangan zaman seperti kemiskinan, migrasi, dan krisis lingkungan.
Di tengah semua itu, para paus tidak hanya bertindak sebagai pemimpin rohani, tetapi juga tampil sebagai tokoh dunia yang bersuara lantang tentang perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Sejak tahun 1800, tiap paus hadir dengan gaya dan pendekatan yang mencerminkan kondisi zaman yang dihadapinya.
Berikut adalah daftar paus modern secara lengkap, termasuk kontribusi dan karakter khas mereka.

1. Pius VII (1800–1823) — Italia
Pius VII diangkat setelah masa kekosongan takhta karena tekanan politik dari Napoleon. Ia dikenal karena keberaniannya menentang dominasi kekaisaran Prancis atas Gereja.
Meski ditangkap dan diasingkan oleh Napoleon, Pius VII tetap teguh dan kembali ke Roma setelah kejatuhan sang kaisar. Kepemimpinannya menandai awal pemulihan otoritas Gereja setelah guncangan Revolusi Prancis.
Baca juga: Basilika Santo Petrus: Sejarah, Keindahan, dan Daya Tarik Utamanya
2. Leo XII (1823–1829) — Italia
Leo XII termasuk dalam daftar paus yang menjalankan kepemimpinan konservatif dengan fokus besar pada moral publik. Ia memperkuat lembaga inkuisisi dan membatasi kebebasan pers demi menjaga doktrin Katolik tetap murni. Pemerintahannya sering dianggap sebagai respons terhadap gelombang liberalisme yang mengancam otoritas spiritual. Meski pendek, masa kepausannya penuh dengan kebijakan internal yang keras.
3. Pius VIII (1829–1830) — Italia
Paus ini hanya menjabat selama kurang dari dua tahun karena sakit. Namun ia sempat mengeluarkan pernyataan keras terhadap gerakan rahasia seperti Freemasonry yang dinilai bertentangan dengan iman. Ia juga menolak berbagai bentuk liberalisme politik yang berkembang saat itu. Pius VIII dikenal cerdas secara teologis namun tidak sempat meninggalkan warisan besar karena waktu kepemimpinannya yang sangat singkat.
4. Gregorius XVI (1831–1846) — Italia
Gregorius XVI, yang termasuk dalam daftar paus di era awal modern, dikenal sebagai penentang keras modernisme dan industrialisasi, bahkan menolak pembangunan rel kereta api. Ia juga mengecam ide demokrasi dan kebebasan beragama, yang dianggapnya sebagai ancaman terhadap tatanan iman.
Di sisi lain, ia aktif memperluas misi Katolik ke berbagai benua seperti Asia dan Afrika. Pemerintahannya dianggap sebagai benteng terakhir konservatisme sebelum masa reformasi.
5. Pius IX (1846–1878) — Italia
Pius IX adalah paus dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah modern. Ia menyaksikan runtuhnya Negara Gereja dan lahirnya Italia modern, yang membuatnya mundur dari peran politik dan mengunci diri di Vatikan.
Ia menetapkan dogma infalibilitas paus lewat Konsili Vatikan I dan sangat menekankan otoritas spiritual. Pius IX menjadi simbol Gereja yang bertahan dalam dunia yang makin sekuler.
6. Leo XIII (1878–1903) — Italia
Leo XIII terkenal sebagai paus yang membuka dialog antara Gereja dan dunia modern. Ia menerbitkan Rerum Novarum, dokumen penting yang menyoroti hak buruh dan keadilan sosial. Pandangannya progresif dalam hal sosial, namun tetap teguh dalam urusan iman. Ia meletakkan fondasi ajaran sosial Katolik yang digunakan hingga saat ini.
7. Pius X (1903–1914) — Italia
Paus ini dikenal karena reformasi liturginya, termasuk memperbolehkan komuni suci untuk anak-anak. Dalam daftar paus era modern, Pius X menonjol karena perjuangannya melawan modernisme teologis, yang dianggap sebagai musuh dalam selimut bagi Gereja. Ia sangat menjunjung tinggi kesalehan pribadi dan devosi. Pius X dikanonisasi sebagai santo pada tahun 1954.
8. Benediktus XV (1914–1922) — Italia
Menjadi Paus saat Perang Dunia I, Benediktus XV menyerukan perdamaian berkali-kali, meski sering diabaikan oleh pihak-pihak berperang. Ia dikenal karena upaya netralitas dan bantuan kemanusiaan lintas negara dan agama. Benediktus juga mengembangkan diplomasi Vatikan ke seluruh dunia.
9. Pius XI (1922–1939) — Italia
Pius XI memimpin di tengah kemunculan fasisme dan komunisme di Eropa. Ia membuat Perjanjian Lateran dengan Mussolini yang mengakui kedaulatan Vatikan. Namun ia juga vokal dalam mengecam ideologi totalitarian, termasuk Nazisme lewat ensiklik Mit Brennender Sorge. Paus ini membawa Gereja aktif dalam politik internasional dengan prinsip iman yang teguh.
10. Pius XII (1939–1958) — Italia
Pius XII menjadi Paus saat Perang Dunia II dan masa awal Perang Dingin. Sikapnya terhadap Nazi dan Holocaust masih menjadi perdebatan hingga kini, antara tudingan diam dan pembelaan diam-diam terhadap kaum Yahudi. Ia memperluas ajaran mengenai Maria dan dikenal sebagai seorang diplomat ulung. Kepemimpinannya penuh tekanan politik global.
11. Yohanes XXIII (1958–1963) — Italia
Paus ini dikenal dengan julukan “The Good Pope” karena kepribadiannya yang hangat dan terbuka. Ia mengguncang dunia Katolik dengan membuka Konsili Vatikan II, yang membawa angin pembaruan besar dalam Gereja. Ia ingin Gereja lebih relevan, inklusif, dan berdialog dengan dunia modern. Banyak yang tidak menyangka Paus sepuh ini akan membuat perubahan sebesar itu.
12. Paulus VI (1963–1978) — Italia
Melanjutkan Konsili Vatikan II, Paulus VI mengawal implementasi banyak reformasi seperti penggunaan bahasa lokal dalam perayaan misa. Ia juga dikenal karena Humanae Vitae, dokumen kontroversial yang melarang kontrasepsi buatan. Di bawah kepemimpinannya, hubungan antaragama diperkuat, termasuk dengan Islam dan Yudaisme. Gaya kepemimpinannya cenderung diplomatis dan moderat.
13. Yohanes Paulus I (1978) — Italia
Meskipun hanya menjabat 33 hari, Yohanes Paulus I meninggalkan kesan mendalam sebagai Paus yang rendah hati dan penuh senyum. Ia menolak mahkota kepausan dan memilih gaya komunikasi yang sederhana. Banyak yang berharap akan muncul reformasi gaya kepemimpinan yang lebih membumi darinya. Kematiannya yang mendadak menimbulkan berbagai spekulasi dan misteri.
14. Yohanes Paulus II (1978–2005) — Polandia
Paus asal Polandia ini menjadi salah satu tokoh global paling berpengaruh abad ke-20. Dalam daftar paus modern, Yohanes Paulus II menonjol karena perannya dalam runtuhnya komunisme di Eropa Timur, terutama lewat dukungan kepada gerakan Solidaritas. Ia juga menjelajahi dunia, membangun hubungan antarumat beragama, dan menegaskan ajaran moral Gereja.
Yohanes Paulus II dikenang sebagai figur kuat dan karismatik, bahkan telah dikanonisasi sebagai santo. Pada tahun 1989, ia juga pernah mengunjungi Indonesia dalam kunjungan apostolik yang bersejarah.
15. Benediktus XVI (2005–2013) — Jerman
Seorang teolog brilian yang dikenal karena kedalaman pikirannya dan gaya konservatifnya. Ia berusaha mempertahankan kemurnian ajaran Gereja di tengah dunia modern yang dinilainya penuh relativisme.
Keputusannya untuk mundur karena kesehatan mengejutkan dunia. Hal ini menjadikannya Paus pertama yang mengundurkan diri sejak abad pertengahan. Kepemimpinannya lebih kontemplatif dan akademis dibanding pendahulunya.
16. Fransiskus (2013–2025) — Argentina
Paus pertama dari Amerika Latin dan dari ordo Jesuit ini membawa semangat baru: kesederhanaan, kepedulian sosial, dan reformasi. Ia fokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, pengungsi, kemiskinan, dan inklusivitas umat.
Gaya hidupnya yang bersahaja dan pesan-pesannya sering kali mengejutkan kalangan konservatif. Fransiskus berusaha membawa Gereja lebih dekat ke umat dan menjangkau mereka yang tersisih.
Wafatnya pada bulan April 2025 mengejutkan dunia. Apalagi hanya beberapa bulan sebelumnya ia masih aktif melakukan kunjungan apostolik ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
17. Paus Leo XIV (2025) — Amerika Serikat/Peru
Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dan merupakan seorang imam dari Ordo Santo Agustinus. Beliau menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai misionaris di Peru, termasuk menjabat sebagai Uskup Chiclayo dari 2015 hingga 2023 .
Pada tahun 2023, beliau diangkat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, serta diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus.
Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada awal Mei 2025, konklaf para kardinal memilih Prevost sebagai paus baru dan ia mengambil nama Leo XIV. Penahbisannya sebagai Paus dijadwalkan berlangsung pada 18 Mei mendatang di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Baca juga: Mengenal Konklaf: Tradisi Pemilihan Paus yang Penuh Makna
Melihat daftar paus di era modern bukan hanya soal mengenal nama dan asal negara, tapi juga memahami bagaimana masing-masing tokoh menanggapi tantangan zamannya. Dari isu perang, perubahan sosial, hingga krisis kemanusiaan, para paus berperan jauh melampaui urusan keagamaan.
Lewat kepemimpinan mereka, dunia menyaksikan wajah Gereja Katolik yang terus bergerak, berdialog, dan hadir di tengah realitas global. Dan daftar ini akan terus bertambah, seiring sejarah yang terus berjalan.