JNEWS – Dekorasi Imlek yang mencolok dengan dominasi warna merah dan emas merupakan daya tarik yang sulit diabaikan. Rasanya belum Imlek jika belum ada lampion merah bergantungan di jalan-jalan dan pohon angpau di mal-mal.
Masyarakat, tanpa memandang latar belakang etnis, mendatangi festival-festival Imlek untuk menyaksikan kemeriahannya. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa di balik dekorasi itu terdapat makna yang mendalam dan harapan masyarakat Tionghoa di tahun yang baru.
10 Dekorasi Imlek dan Maknanya
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, perayaan Imlek pernah dilarang pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Namun pada masa pemerintahan Presiden Abdulrahman Wahid, inpres tersebut dicabut.
Selanjutnya, Imlek sebagai hari libur nasional diperingati sejak tahun 2013. Sekarang, Imlek sudah menjadi perayaan nasional tiap tahun. Dekorasinya tidak hanya memenuhi pecinan tapi juga kantor-kantor layanan masyarakat.
Berikut adalah beberapa dekorasi Imlek yang selalu muncul beserta maknanya.
1. Lampion
Lampion atau tenglong merupakan dekorasi Imlek wajib. Lampion yang dirangkai dan dibentangkan di atas jalan menciptakan suasana yang benar-benar meriah. Biasanya, di dalam lampion juga diberi lampu agar suasana malam lebih semarak. Umumnya, masyarakat Tionghoa mempertahankan dekorasi tersebut selama 15 hari.
Warna merah dipilih untuk membuat lampion karena dipercaya dapat mengusir roh jahat bernama Nian. Nian adalah seekor banteng jantan berkepala singa. Nian takut dengan api, suara keras, dan warna merah. Lampion merah juga melambangkan harapan, kebahagiaan, kesuksesan, dan keberuntungan.
2. Angpau
Angpau merupakan dekorasi Imlek yang ditunggu semua orang. Sebenarnya angpau harus langsung diberikan oleh anggota keluarga yang sudah menikah kepada anggota keluarga yang belum menikah. Namun belakangan banyak pemimpin-pemimpin perusahaan dari etnis Tionghoa yang memberikan angpau kepada anak buah di kantor. Sedangkan di mal-mal, angpau dijadikan hiasan dan door prize.
Angpau tidak boleh diisi dengan angka 4 yang berarti mati dan angka ganjil. Angpau melambangkan kegembiraan, harapan, dan keberuntungan. Selain itu, angpau juga merupakan wujud rasa syukur atas rezeki yang berlimpah selama setahun terakhir.
Baca juga: Makna Angpao dalam Tradisi Imlek dan Aturannya
3. Bunga Meihua
Bunga meihua adalah bunga nasional negara Tiongkok yang sering dijadikan dekorasi Imlek. Pohon dari bunga berwarna pink, yang disebut juga bunga plum, ini sering dijadikan tempat untuk menggantungkan angpau di mal-mal. Bunga ini juga dapat dijadikan hiasan rumah.
Bunga meihua merupakan lambang ketekunan dan kekuatan menghadapi berbagai tantangan karena tetap berbunga meski dalam cuaca musim dingin yang ekstrem. Bunga ini juga melambangkan kecantikan dan kesucian karena sangat indah ketika berbunga di musim semi.
4. Huruf Fú
Dekorasi huruf fú dalam aksara Tiongkok ditempelkan di rumah keluarga-keluarga etnis Tionghoa. Biasanya huruf fú ditempelkan di dinding, di balik pintu, atau di daun pintu.
Huruf fú melambangkan hal-hal baik, antara lain keberuntungan, kebahagiaan dan panjang umur. Namun ada pula tradisi yang menempelkan huruf fú terbalik, yang artinya datangnya kemujuran.
5. Pohon Kumquat
Kumquat adalah tanaman sejenis jeruk. Ada bermacam-macam kumquat, tapi yang terbaik adalah yang bisa langsung dimakan tanpa dikupas. Pohon kumquat juga sering digunakan untuk menggantungkan angpau.
Dalam bahasa Kanton, kumquat disebut juga gam gat sue yang memiliki makna kemakmuran dan keberuntungan. Sedangkan buah kumquat yang berwarna emas seperti buah jeruk melambangkan kekayaan.
6. Lucky Bamboo
Tanaman bambu ini unik karena bertingkat-tingkat dan batangnya kecil. Lucky bamboo yang masih pendek diletakkan di atas meja meja. Sebagai hiasan, lucky bamboo diikat dengan pita berwarna merah dan emas. Lucky bamboo juga tampak di kantor-kantor yang pemiliknya orang Tionghoa.
Makna lucky bamboo adalah keberuntungan sehingga disebut juga bambu hoki karena dipercaya dapat mendatangkan rezeki. Jumlah batang bambu di dalam pot menentukan jenis keberuntungan yang akan diperoleh, kecuali angka 4.
7. Kuplet Imlek
Kuplet Imlek, atau chunlian, adalah kaligrafi tradisional Tionghoa yang biasanya ditempelkan di pintu. Kuplet berisi sajak yang terdiri dari dua bait sejajar dan satu bait di tengah. Kaligrafi tersebut ditulis dengan tinta hitam di atas kertas merah. Menjelang Chuxi atau pergantian tahun, anggota keluarga akan menuliskan chunlian berupa kata-kata singkat tentang harapan mereka di tahun yang baru.
8. Lilin Imlek
Masyarakat Tionghoa menyalakan lilin di rumah-rumah dan kelenteng. Ukuran lilin juga berbagai macam, dari yang kecil hingga berukuran raksasa. Namun semua warnanya merah.
Lilin merupakan simbol penerang bagi manusia. Dengan menyalakan lilin, masyarakat Tionghoa mengharapkan jalan yang terang agar tahun yang baru ini bisa dilalui dengan mudah. Sedangkan penggunaan warna merah diharapkan dapat mengusir roh jahat yang menghalangi jalan hidup mereka.
Baca juga: Tanaman Hias Langka: Mengenal Jenis-Jenis yang Sulit Ditemukan dan Memiliki Keunikan Tersendiri
9. Chinese Knot (Tasel)
Chinese knot ini berbeda dengan tasel biasa. Warna yang dipilih adalah merah dan emas. Tasel ini membentuk ikatan-ikatan atau simpul-simpul khusus yang bermakna. Bahan tali bebas karena yang bermakna adalah bentuk simpul dan warnanya. Namun yang sering digunakan adalah tali kur. Tasel ini dapat ditambah dengan bandul, misalnya bandul bentuk naga atau barongsai mini.
Tasel ini dapat digantung di mana saja, bahkan di baju cheongsam, karena ukurannya tidak terlalu besar. Makna mengikat tali-tali untuk membuat tasel adalah mengikat harapan di tahun yang baru agar beruntung dan sukses.
10. Yuanbao
Yuanbao adalah uang emas dan perak batangan dengan bentuk khusus seperti perahu, yang digunakan pada zaman kekaisaran. Tiruan Yuanbao yang berwarna emas digunakan sebagai dekorasi Imlek agar tambah semarak. Yuanbao melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Di tahun baru, masyarakat berharap mendapat cuan yang banyak.
Dekorasi Imlek menunjukkan karakter masyarakat Tionghoa yang selalu positif dan penuh semangat. Tahun Baru Tiongkok sudah merupakan bagian dari agenda nasional. Seluruh bangsa Indonesia boleh ikut merayakannya.