Delivery di Tapal Batas Negara, Paket COD Dibayar Ringgit

Sebelum paket diantar masuk ke wilayah Malaysia, paket harus diperiksa pihak bea cukai terlebih dahulu

Menjadi kurir atau rider yang area delivery-nya dekat dengan perbatasan antar negara tentu berbeda dengan para rider di kota atau daerah lainnya, karena harus berbekal paspor. Seperti kisah Ridwan Athoilah yang area delivery-nya hingga ke tapal batas Malaysia. Sesekali ia masuk ke negeri Jiran untuk mengantarkan paket COD.

Ridwan adalah salah satu kurir dari JNE Entikong yang merupakan kantor perwakilan dari JNE Cabang Utama Pontianak, Kalimantan Barat. Area delivery Ridwan meliputi Kecamatan Entikong dan berbatasan langsung dengan Tebedu, Sarawak, Malaysia.

Di sana, antara negara Indonesia dan Malaysia hanya dipisahkan oleh garis perbatasan. Sebelum masuk atau menyeberang ke Malaysia terdapat Kantor Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang nampak megah dan indah.

Baca juga : Dua Dosa yang Dipikul Oleh Manusia

“Nama JNE selain terkenal di Entikong, juga sudah populer di Tebedu, Sarawak, Malaysia. Namun karena sekarang masih pandemi, customer dari Malaysia biasanya menunggu paketnya di area kantor PLBN. Mereka kalau COD bayar pakai uang Ringgit, karena di perbatasan uang Rupiah dan Ringgit berlaku sebagai pembayaran,” ujar Ridwan, saat berbincang dengan JNEWS, Kamis (27/5/2021).

Menurut Ksatria yang hobi memancing ini, warga Tebedu, Sarawak, sudah familiar dan suka dengan JNE, hal itu karena proses kirimnya yang cepat dan tepat waktu. Adapun mereka biasanya berbelanja online, seperti pakaian, makanan dan keperluan lainnya, dengan pertimbangan harga di Indonesia lebih murah.

Baca juga : Tes Genose Dilaksanakan Usai Libur Lebaran

“Karena masih pandemi, saya sekarang jarang masuk ke Malaysia. Dulu sebelum pandemi selalu membawa paspor karena sebelum masuk ke Malaysia di PLBN diperiksa paspor kita,” ucap pria yang mulai bergabung di JNE sejak Juni 2016 ini.

Ridwan Athoilah, salah satu rider JNE yang mengantar paket hingga lintas batas Indonesia – Malaysia

Area delivery Kecamatan Entikong sebagiannya masih kawasan perkampungan dengan akses jalan dan jaringan komunikasi masih belum maksimal. Dalam sehari Ridwan bisa mengantarkan puluhan paket kiriman kepada para customer yang terdiri dari beragam suku, seperti warga asli Dayak, para perantau dari Jawa, Sulawesi dan juga para perantau dari daerah lainnya di Indonesia.

“Kalau untuk paketnya lebih banyak pakaian dan aksesoris. Rasanya menyenangkan dan unik juga, karena bisa mengantarkan paket untuk customer dari dua negara, Indonesia dan Malaysia. Bila paket yang akan diantarkan ke Malaysia, maka harus dilaporkan dulu ke pihak Bea Cukai dan melalui proses  X-ray,” jelas Ridwan.

Baca juga : Operasional Peak Season Ramadhan – Lebaran Berjalan Lancar

Seperti kurir JNE pada umumnya, banyak suka dan duka yang pernah dialami Ridwan. “Seperti saat saya mengantarkan paket ke area perkebunan kelapa sawit, sering saya dikejar hewan peliharaan yang ada di situ. Kalau sukanya bisa bertemu banyak orang, bahkan masyarakat di negera lain,” ungkapnya.

Kantor JNE Entikong sendiri berada di kawasan Jalan Raya Lintas Malindo, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari garis perbatasan Indonesia dan Malaysia. “Saya bangga dan senang menjadi bagian dari keluarga besar JNE. Semoga JNE semakin maju dan terus menghubungkan kebahagiaan bukan hanya di dalam negeri namun sampai ke negara lain juga,” tutup Ridwan. *

Baca juga : Moral COD di Balik Film Pendek Skor Kosong Kosong JNE

Exit mobile version