Mengenal Gamelan Bali: Instrumen dan Makna di Baliknya

JNEWS – Gamelan Bali merupakan salah satu warisan seni dan budaya Nusantara yang telah mendunia. Gamelan merupakan alat musik yang dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali.

Ada kemiripan dari berbagai jenis gamelan tersebut, tetapi beda nama dan cara membunyikan. Hasilnya, akan terdengar jenis musik atau irama yang berbeda pula.

Sejarah Gamelan Bali

Mengenal Gamelan Bali: Instrumen dan Makna di Baliknya

Gamelan Bali sudah ada sejak abad ke-15, dengan terdeteksinya keberadaan gamelan gambang, yang merupakan bagian dari gamelan wayah. Menurut kisah yang beredar di masyarakat Bali, gamelan tersebut awalnya tercipta sebagai hukuman dari Dalem Waturenggong (1460-1550) kepada putranya, Gusti Ngurah Klanting, yang keberatan ketika kakaknya, I Gusti Ngurah Tabanan, diangkat menjadi raja.

Gusti Klanting diperintahkan mencari lontar dari wong gamang (makhluk halus), yang merupakan pekerjaan mustahil. Ternyata Gusti Klanting dapat memenuhinya, bahkan Dalem Waturenggo menyukainya. Akhirnya kerajaan dibagi dua. Namun sebelum menjadi raja, Gusti Klanting diberi tugas lagi untuk membuat gamelan dari lontar tersebut. Gamelan tersebut kemudian digunakan sebagai pelengkap upacara Ngaben (Pitra Yadnya).

Baca juga: 8 Tradisi dan Upacara Adat Bali: Warisan Budaya yang Terjaga

Gamelan Bali Mendunia

Gamelan dari Bali merupakan salah satu kesenian tradisional Indonesia yang sudah mendunia sejak lama. Dikutip dari laman Disbud Baliprov, ada bukti rekaman piringan hitam bahwa gamelan Bali sudah mendunia sejak tahun 1928. Rekaman tersebut berisi suara Janger, Gambuh, Kekawin dan sebagainya yang diproduksi oleh perusahaan rekaman asal Jerman, yaitu Odeon dan Beka.

Gamelan ini juga dikenal melalui pameran-pameran. Salah satu pameran terbesar adalah di Perancis pada tahun 1931, diikuti dengan pementasan Sekaa Gong Peliatan di Amerika Serikat pada tahun 1952. Pada tahun 1986, gamelan dari Bali menjadi fokus utama dalam First Intenational Gamelan Festival di Vancouver, Kanada.

Berikut adalah keunikan gamelan dari Bali yang mendapat perhatian di luar negeri:

  1. Memiliki gong utama seperti gong gede atau gong kebyar yang terbuat dari campuran timah putih dan tembaga dengan perbandingan 7:3 sehingga menghasilkan bahan perunggu yang berkualitas.
  2. Memiliki keunikan dari segi suara, laras, teknik permainan, ngumbang ngisep, laki-laki perempuan, dan sebagainya.
  3. Telah dirumuskan menjadi 6 karakteristik utama gamelan Bali di luar negeri, yaitu memanfaatkan ansambel yang diwarnai musik kontemporer barat, mengembangkan instrumen baru untuk gamelan dengan genre avant garde, dan sebagainya.

Makna Simbolis Gamelan Bali

Gamelan Bali bukan hanya sekadar alat musik. Ada makna simbolis yang terkandung di dalamnya, antara lain:

  1. Masing-masing suara gamelan memancarkan etika ketika memainkannya dan etika dari guru yang mengajarkannya.
  2. Merupakan simbol kesakralan yang penting untuk dipahami generasi muda Hindu.
  3. Tiap bilah pada gamelan merupakan nyasa (simbol) dari salah satu dewa dan penghubung antar dewa sehingga gamelan adalah implementasi dari teologi Hindu.
  4. Asal bunyi gamelan dari Bali berhubungan dengan arah mata angin.
  5. Sistem pengaturan bunyi pada gamelan ini dipengaruhi oleh aksara, angka, dewa, warna, dan senjata gaib.
  6. Gamelan merupakan karya seniman besar sehingga dikiaskan bahwa penciptaannya terjadi di surga dan kreatornya adalah orang-orang suci.
  7. Penciptaan gamelan dari Bali ini juga dipengaruhi oleh konsep estetika Hindu yang meliputi kesucian (shiwam), kebenaran (satyam) dan keseimbangan (sundaram).

Jenis Instrumen Gamelan Bali

Jenis instrumen gamelan ini cukup banyak karena gamelan dari Bali tersebut terdiri dari beberapa jenis pula. Namun ada beberapa instrument dasar yang hampir selalu ada di berbagai jenis galeman Bali, yaitu sebagai berikut.

1. Gangsa

Gangsa adalah instrumen gamelan yang terdiri dari 10 bilah dari bahan perunggu. Tangga nada gangga satu oktaf lebih tinggi dari ugal. Ada 2 jenis gangsa, yaitu gangsa jongkok dan gangsa gantung. Fungsi gangsa adalah sebagai penentu dari mantra-mantra lagu, jalinan pukulan dan sebagainya.

2. Ugal atau Ginying

Ugal merupakan tungguhan gangsa yang paling besar. Fungsi ugal adalah untuk memimpin jalannya sajian gamelan dan menentukan tempo.

3. Jegogan

Jegogan merupakan bagian dari instrumen barungan yang memiliki 8 bilah bambu. Jegogan merupakan instrumen barungan terbesar, yang menghasilkan suara setara gong. Instrumen yang termasuk dalam gamelang madya ini banyak dimainkan di Jembrana.

3. Jublag

Jublag mirip dengan gender pada gamelan Jawa tetapi ukurannya lebih besar dari gender dan lebih kecil dari kebyar. Jublang tediri dari 5 buah bilah.

4. Gong Gede

Umumnya gong gede terbuat dari kerawang yang berbentuk bundar. Gong gede ada 2 jenis, yaitu berbentuk bilah dan berbentuk moncol. Teknik memainkan gong gede yang banyak dilakukan adalah menyajikan gending berupa nada-nada pokoknya saja tanpa banyak hiasan.

5. Kempur

Kempur adalah bagian dari kelompok gong kebyar. Pada gong kebyar ada beberapa ukuran gong. Kempur adalah ukuran gong yang lebih kecil.

6. Reyong

Reyong adalah kumpulan gong kecil yang terbuat dari timah dan tembaga, besi atau plat. Reyong dimainkan oleh empat orang, yang masing-masing memegang dua alat pukul. Karakter bunyi tergantung dari tonjolan pada gong tersebut. Jika tonjolan semakin besar, suara yang dihasilkan juga semakin besar. Jika tonjolannya semakin cembung, nada yang dihasilkan semakin tinggi.

7. Trompong

Trompong adalah bagian dari gamelan tradisional Bali yang bentuknya seperti canang. Trompong terdiri dari 10 bilah yang disusun berjajar di atas penyangganya.

8. Ceng-ceng

Ceng-ceng adalah salah satu instrumen gamelan bagi yang terbuat dari logam. Ceng-ceng hanya ada pada gamelan dari Bali. Ceng-ceng terdiri dari dua buah simbal. Cara memainkannya adalah dengan membenturkan dua alat musik tersebut.

9. Suling

Suling adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu. Suling berperan mengisi lagu pada gamelan. Suling juga memengaruhi nuansa gamelan.

10. Rebab

Rebab juga terdapat pada gamelan di Jawa. Hanya saja rebab di Bali jarang dimainkan dan fungsinya hanya sebagai pemanis. Irama pada gamelan Bali umumnya dinamis sehingga penambahan suara rebab dirasa kurang pas.

12. Kendang

Kendang termasuk alat musik perkusi. Kendang Bali terdiri dari empat ukuran, yaitu sangat besar, besar, menengah, dan kecil. Kendang berfungsi memimpin atau mengatur jalannya sebuah gending sehingga kendang selalu tampak menonjol dari instrumen gamelan lainnya.

Baca juga: Mengenal Tari Kecak: Tradisi dan Makna dari Bali yang Menawan

Gamelan Bali telah dikenal dan dipelajari di berbagai belahan dunia. Masyarakat Indonesia sebagai pemilik alat kesenian tradisional ini wajib menjaganya. Cara menjaga terbaik untuk menjaga gamelan tersebut adalah dengan mengenalnya lebih mendalam dan belajar memainkannya jika peralatannya tersedia.

Exit mobile version