Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wajib di Jawa Timur. Setidaknya Bromo wajib dikunjungi sekali seumur hidup. Bromo dapat diakses dari beberapa arah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan akses tersebut tergantung dari kemampuan fisik pengunjung karena pengunjung Bromo berasal dari berbagai kalangan dan usia.
Gunung Bromo (2.329 mdpl) merupakan salah satu gunung di komplek Pegunungan Tengger yang terkenal dengan lautan pasirnya. Di komplek ini masih ada Gunung Widodaren (2.614 mdpl), Gunung Batok (2.440 mdpl) dan Gunung Penanjakan. Gunung tertinggi di komplek tersebut adalah Penanjakan (2.774 mdpl). Sedangkan yang fotonya paling terkenal adalah Gunung Batok, yang sering dikira Gunung Bromo.
Tips Pendakian Gunung Bromo
Secara umum, tips pendakian Gunung Bromo hampir sama dengan gunung-gunung lain yang memiliki tinggi dan kondisi alam yang setara. Berikut tips lengkapnya:
1. Lakukan booking online
Booking online dapat dilakukan melalui https://bookingbromo.bromotenggersemeru.org/. Pengecekan registrasi akan dilakukan di pintu masuk Gunung Bromo. Pos-pos tersebut tersebar di 4 arah kedatangan.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Ini Dia Beberapa Fakta Gunung Api Aktif yang Banyak Terdapat di Indonesia
2. Dilarang naik motor matic
Larangan ini masih pro kontra, terutama bagi yang masuk TNBTS dari selatan. Namun di laman TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), motor matic dilarang masuk karena tingginya angka kecelakaan akibat rem blong. Sebaiknya periksa pembaharuan pengumuman tersebut sebelum memutuskan naik motor matic ke kawasan Bromo.
3. Usahakan tidak di hari libur
Macet tidak hanya di jalan raya, tapi bisa juga di gunung. Di hari libur, kemacetan sudah di mulai dari jalan-jalan desa. Kendaraan harus antre di jalan yang tidak terlalu lebar. Kemacetan juga terjadi di jalur pejalan kaki dan pendakian.
4. Manfaatkan pemandu wisata
Bagi yang pertama kali mendaki Bromo, menggunakan pemandu ini penting dilakukan. Pemandu wisata bisa dipesan secara online sebelum keberangkatan. Biasanya pemandu menyediakan paket lengkap termasuk sewa jeep, bahkan bisa mengusahakan penjemputan dari Kota Malang. Namun umumnya, pemandu wisata di sini cukup fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengunjung.
5. Gunakan perlengkapan yang sesuai
Suhu di Bromo bisa turun hingga di bawah 10°C di malam hari. Jika berencana melihat sunrise, kenakan jaket tebal, sarung tangan, penutup kepala, syal, kaos kaki, sepatu yang nyaman dan celana panjang. Jangan lupa membawa pelembap bibir dan kulit.
Untuk turun di siang hari, siapkan juga kacamata hitam dan sunblock.
6. Membawa bekal yang cukup
Membawa bekal yang cukup ini wajib. Jangan terlalu berat, namun jangan malas membawanya juga. Obat-obatan pribadi tidak boleh ketinggalan. Bagi yang memiliki penyakit tertentu dan membutuhkan toleransi, tak perlu malu untuk meminta istirahat kapan pun dibutuhkan.
Jalur Pendakian Gunung Bromo
Ada 4 jalur pendakian Gunung Bromo yang disarankan para pelaku wisata, seperti di bawah ini.
1. Masuk dari Malang atau selatan
Rute lengkapnya: Malang – Tumpang – Gubuklakah – Ngadas – Jemplang – Bromo.
Pengunjung tinggal mengikuti jalur lautan pasir berbisik setelah Jemplang. Namun rute ini curam dan berkelok-kelok sehingga polisi dengan tegas menyarankan agar pengunjung tidak mengendarai sepeda motor matic karena banyak kejadian rem blong.
Di sini terdapat Bromo Hillside, tempat nongkrong yang sedang hit dengan latar belakang pemandangan gunung-gunung di komplek Tengger.
2. Masuk dari Probolinggo atau utara
Rute lengkapnya: Probolinggo (Tongas) – Sukapura – Cemoro Lawang – Lautan Pasir – Gunung Bromo.
Jalur ini merupakan jalur yang paling sering dipakai oleh wisatawan karena dianggap paling mudah. Jalannya lebar dan tidak terlalu curam. Biasanya rombongan dengan kendaraan besar akan lewat jalur ini. Jika berkunjung ke Bromo bersama keluarga dari berbagai usia, inilah jalur yang cocok.
Pengunjung dapat naik ke puncak menggunakan tangga tembok. Tersedia lahan parkir yang luas. Dari tempat parkir, pengunjung bisa berjalan kaki yang tidak terlalu jauh atau naik kuda.
3. Masuk dari Pasuruan atau barat
Rute dari Pasuruan ada 2:
- Pasuruan – Warungdowo – Pasrepan – Tosari – Bromo
- Pasuruan – Purwodadi (Pasuruan) – Nongkojajar – Tutur –Tosari – Bromo
Rute yang banyak dilewati adalah melalui Pasrepan. Jalur ini banyak spot cantik dan objek wisata yang bisa disinggahi, antara lain Taman Edelweis, Bukit Cinta, dan Bukit Penanjakan. Sedangkan rute yang melewati Tutur sempat ditutup karena longsor. Jika ingin lewat rute ini, sebaiknya mencari informasi terbaru tentang kondisi jalan lebih dahulu.
Untuk mencapai Bromo, pengunjung dapat menyewa jeep yang banyak disediakan di seputar Tosari. Jika sudah terbiasa naik gunung, bisa juga dengan jalan kaki.
4. Masuk dari Lumajang atau timur
Rute lengkap: Lumajang – Senduro – Ranu Pani (Ranu Pane) – Jemplang – Bromo
Sebenarnya rute ini lebih populer untuk pendakian Gunung Semeru. Rute ini sepi melewati hutan sehingga tidak disarankan untuk malam hari. Sedangkan untuk melihat sunrise di Bromo harus berangkat ketika hari masih gelap. Jadi untuk melihat sunrise, pilih rute lain.
Rute ke Bromo dari Ranu Pani juga tergolong berat, sehingga sangat disarankan menyewa jeep saja. Dari Ranu Pani, pengunjung harus menuju Jemplang untuk bertemu dengan pengunjung dari arah selatan atau Malang lebih dulu, baru kemudian menuju Bromo.
Baca juga: 5 Wisata Gunung di Pulau Jawa untuk Keluarga
Demikianlah informasi tips dan jalur pendakian jika ingin berwisata ke Gunung Bromo. Karena objekk ini merupakan wisata di alam bebas, pastikan untuk mengikuti peraturan TNBTS dan arahan pemandu wisata demi keselamatan bersama.
Selamat berlibur!