JNEWS – Gunung Galunggung yang indah dan megah menyimpan banyak sekali potensi alam dan wisata. Galunggung pernah mengalami beberapa kali letusan dan menelan ribuan korban jiwa. Kini Galunggung ramai dengan kunjungan wisatawan, terutama kawahnya. Banyak yang tidak tahu, bahwa di kawah Gunung Galunggung ini ada danaunya.
Wisatawan pun penasaran, seperti apa kondisi danau dan kawah yang dulu menjadi sumber bencana itu?
Sejarah Terbentuknya Danau Kawah Gunung Galunggung
Sejarah terbentuknya Kawah Galunggung diwarnai dengan beberapa kali letusan Galunggung. Berikut adalah urutan peristiwanya.
1. Tahun 1818
Tahun 1818 tercatat sebagai awal Galunggung menunjukkan aktivitasnya berupa suara gemuruh dan bau belerang, yang merupakan tanda-tanda khas pada gunung yang aktif. Fenomena ini diperkuat dengan perubahan warna Sungai Cikunir dan rasa air yang lebih asam.
2. Tahun 1882
8-12 Oktober 1882 tercatat sebagai tanggal letusan pertama dalam sejarah Galunggung. Galunggung menyemburkan awan panas, hujan pasir, hujan abu hingga lahar. Korban jiwa dan kerugian sangat banyak, yaitu korban tewas 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa. Dampak parah terjadi hingga radius 40 km ke arah timur dan selatan puncak Galunggung.
3. Tahun 1894
Letusan tanggal 7-9 Oktober menyebabkan semburan awan panas. Tidak ada korban jiwa,  tetapi 50 desa hancur akibat rumah-rumah warga tidak kuat menyangga tebalnya abu. Bencana ini disusul dengan banjir lahar pada tanggal 27 dan 30 Oktober.
4. Tahun 1918
Tanggal 6 Juli terjadi letusan yang mengakibatkan hujan abu di sekitar kawah dan lereng selatan Galunggung yang disertai gempa bumi. Korban jiwa tidak ada. Namun pada tanggal 9 Juli, muncul kubah lava di dalam Kawah Galunggung setinggi 85 meter dengan ukuran 560×440 meter yang diberi nama Gunung Jadi.
5. Tahun 1982
Tanggal 5 Mei 1982 terjadi letusan yang dahsyat hingga menyebabkan pesawat British Airways mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma. Keempat mesin pesawat mati total akibat terkena abu Galunggung.
Korban jiwa 18 orang, tetapi karena sebab-sebab tidak langsung. Letusan ini berlangsung 9 bulan dan berakhir tanggal 8 Januari 1983.
Letusan Gunung Galunggung ini sangat dahsyat hingga membentuk kaldera di puncaknya. Dengan berjalannya waktu, kaldera tersebut perlahan terisi oleh air dari tanah dan guyuran hujan. Akhirnya, terbentuklah danau di dasar kawah tersebut. Danau ini airnya berwarna hijau. Berada di kaldera, pemandangannya sangat indah.
6. Tahun 1984 – 1990
Ini merupakan masa rehabilitasi fasilitas yang rusak. Pasir gunung yang berkualitas disalurkan ke Jakarta untuk bahan bangunan. Peta wilayah juga diperbaharui karena ada perubahan topografi hingga radius 20 km dari puncak.
7. Tahun 1992 – 1997
Selama 3 tahun dibangun 1130 tangga kuning dan biru yang fenomenal untuk mencapai bibir Kawah Galunggung.
Baca juga: Panduan Wisata Lengkap Gunung Batur: Dari Sejarah hingga Spot Menarik
Daya Tarik Danau Kawah Gunung Galunggung
Kawasan Wana Wisata Galunggung, termasuk kawah, danau, dan sekitarnya, dikelola oleh Perhutani. Informasi lengkap tentang kawasan ini bisa diperoleh di laman Perhutani. Kawah Galunggung sendiri dinyatakan aman untuk pengembangan pariwisata. Berikut daya tariknya.
1. Pemandangan Indah dan Hawa Sejuk
Pemandangan indah akan menyertai wisawatan mulai dari kaki gunung yang memiliki ketinggian 2167 mdpl, memasuki wana wisata hingga sampai di bibir kawah. Hawa di bibir kawah cukup dingin, bahkan sering pula sangat dingin. Jika angin berembus, hawanya makin dingin.
2. Kawah Gunung Galunggung
Sebagian kawah gunung ini telah terisi air dan berubah menjadi danau. Air danau di Kawah Galunggung terlihat berwarna hijau toska karena mengandung belerang. Namun dari dekat, air kawah berwarna hijau lumut. Pemandangan yang menakjubkan ini layak diperjuangkan.
Aktivitas di Seputar Danau Kawah Gunung Galunggung
Danau di kawah Galunggung sebenarnya dapat dinikmati siapa pun, termasuk yang tidak terlalu kuat trekking. Banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di area ini, antara lain sebagai berikut.
1. Trekking ke Bibir Kawah Gunung Galunggung
Trekking ke bibir Kawah Galunggung merupakan petualangan yang seru karena harus menaiki tangga yang sangat tinggi. Ada 2 pilihan tangga, yaitu tangga kuning setinggi 620 anak tangga dan tangga biru setinggi 510 anak tangga. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak sekitar 25–45 menit atau lebih.
Jika dirasa tidak sanggup naik tangga, pengunjung bisa memanggil ojek untuk mengantar ke danau kawah. Ojek dari bawah tangga kuning memasang tarif Rp20.000, sedangkan dari bawah tangga biru dikenakan tarif Rp25.000, sekali jalan. Waktu tempuh ke bibir kawah dengan ojek hanya 10 menit saja.
2. Menikmati Pemandangan Kawah Gunung Galunggung
Banyak cara untuk menikmati pemandangan Kawah Galunggung, antara lain dengan duduk-duduk di bibir kawah, sambil makan dan minum hangat di warung-warung, dari atas view deck, sambil berjalan-jalan di sepanjang bibir kawah, dan sebagainya.
Jika cuaca mendukung, pengunjung akan mendapat bonus melihat 2 puncak Galunggung, yaitu Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuti Canar.
3. Turun ke Dekat Kawah Galunggung
Pengunjung dapat melihat danau Kawah Galunggung lebih dekat dengan menuruni 300 anak tangga. Namun ujung tangga ini tidak sampai dasar kawah. Dasar kawah dapat dicapai melalui jalan setapak.
Perlu diketahui, bahwa air danau tidak aman untuk dikonsumsi. Jika kebetulan membutuhkan air jernih, air sungai sebelum alirannya jatuh ke danau bisa diambil. Untuk berkemah di dasar kawah masih belum dizinkan.
4. Berfoto dengan Latar Belakang Keren
Banyak spot foto yang dapat dijadikan latar belakang, antara lain pemandangan kawah, puncak gunung dari bibir kawah jika tidak berkabut, tangga, Monumen Galunggung Eruption, dan sebagainya.
Jika naik ojek, pengunjung dapat meminta sopir ojek untuk berhenti sebentar jika melihat spot menarik. Sedangkan untuk foto di tangga sebaiknya minta tolong orang lain untuk memotret demi keamanan dan agar tangga yang sangat panjang itu terlihat fantastis.
5. Camping
Ada 3 lokasi camping yang bisa digunakan, yaitu di bibir kawah, Bukit Nangreu, dan Pasir Datar. Untuk kemah di bibir kawah perlu persiapan matang. Ini karena suhu di bibir kawah bisa sangat dingin dan anginnya kencang. Sedangkan tenda dapat disewa dengan harga murah.
Lokasi dan Rute ke Kawah Gunung Galunggung
Gulunggung terletak di Linggarjati, Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jarak Kawah Galunggung dari Kabupaten Tasikmalaya sekitar 22 km, yang dapat ditempuh dalam waktu satu jam.
Rute kendaraan dapat melewati Jalan Pembangunan, Singaparna – Tasikmalaya, Jalan AH Nasution, Jalan Cipanas Galunggung, Jalan Gunung Galunggung dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik ojek ke Kawah Galunggung.
Baca juga: Gunung Tertinggi di Setiap Pulau Indonesia: Merentasi Nusantara dalam Pendakian Tertinggi
Tiket Masuk dan Jam Buka Kawah Gunung Galunggung
Jam masuk area kawah Galunggung berbeda dengan destinasi wisata alam lainnya, sedangkan tiketnya terbilang murah.
1. Tiket Masuk Kawah Galunggung
Berikut harga tiket masuk Kawah Galunggung:
- Tiket masuk: Rp15.000 per orang.
- Kendaraan roda dua Rp2.000.
- Kendaraan roda empat: Rp5.000.
- Camping ground: Rp25.000.
2. Jam Buka Kawah Galunggung
Kawah Galunggung buka hingga malam, yaitu jam 07.00-21.00 di weekdays dan jam 07.00-23.00 weekend.
Danau kawah Gunung Galunggung telah menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menarik. Pengunjung harus ikut menjaga kebersihannya, menghormati kepercayaan setempat dan mematuhi aturan pengelola.