JNEWS – Sekitar 60 anggota perwakilan security dari kantor JNE yang ada di Jakarta dan Bandara Mas Tangerang, mengikuti kegiatan apel siaga gabungan jelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg. Apel siaga gabungan ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas di lingkungan kantor JNE tetap kokoh sebagaimana mestinya, dan mengharapkan suasana pemilu damai.
Pagi yang cerah, Senin (15/1/2024), di JNE Puri Kembangan seolah memberi semangat peserta apel siaga gabungan atau upacara gabungan para anggota security yang datang dari berbagai kantor JNE yang ada di Jakarta.
Adapun yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Vice President of Q&A JNE Samsul Jamaluddin. Sebagai komandan upacara adalah Iyus selaku petugas security senior, serta turut hadir Head of HSE & Security Departement JNE Heni Sulistyawati. Dalam upacara tersebut, juga dibacakan ikrar kesiapsiagaan security JNE jelang pemilu oleh Abdul Gani.
Dalam amanatnya, Samsul Jamaluddin menegaskan bahwa apel siaga gabungan merupakan kegiatan rutin tahunan security JNE dengan tujuan untuk mengadakan evaluasi terkait keamanan di perusahaan, mana yang sudah baik dan mana yang masih belum maksimal supaya ke depannya menjadi lebih baik lagi.
“Apel gabungan adalah kegiatan rutin. Tapi apel gabungan sekarang ini spesial karena terkait dengan persiapan jelang Pilpres bulan Februari mendatang. Jadi sesuai instruksi Kabaharkam Polri bahwa security atau satpam harus bersinergi dengan Polri demi ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, baik itu sebelum maupun pasca pemilu,” ujarnya.
Baca juga: Memahami Resi Pengiriman JNE: Panduan Lengkap untuk Pelanggan
Samsul menambahkan, security merupakan pilar yang sangat penting di perusahaan, untuk memastikan keamanan tetap terjaga, aset-aset perusahaan baik itu secara internal maupun eksternal terjaga dan terlindungi, sehingga roda bisnis perusahaan berjalan dengan baik.
“Dengan adanya rasa aman, karyawan akan bekerja dengan nyaman, sehingga kinerja dan produktivitasnya menjadi meningkat. Dengan keamanan yang terjaga, para customer yang datang akan merasa nyaman dan percaya dengan JNE,” ucapnya.
Penegak keamanan di JNE merupakan kepanjangan tangan dari Polri sehingga wajib bersinergi dengan Polri. Tenaga security perlu meningkatkan kemampuan dan mampu mendeteksi dini atau mempunyai naluri intelijen terhadap upaya-upaya yang akan mengganggu keamanan di lingkungan perusahaan.
“Jelang atau pasca pemilu anggota security harus lebih waspada untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di masyarakat serta di lingkungan perusahaan. Terkait Pilpres, departemen security di JNE secara institusi perusahaan bersikap netral, tidak terafiliasi dengan parpol dan capres tertentu. Akan tetapi secara pribadi atau individu bebas menentukan pilihannya masing-masing,” tandas Samsul.
Upacara gabungan kemudian ditutup dengan pembacaan doa dengan harapan pemilu berjalan dengan lancar dan damai sehingga iklim usaha di Indonesia berjalan kondusif dan keamanan serta kenyamanan masyarakat Indonesia terjaga. *
Baca juga: Cara Menjadi Agen JNE, Sebuah Panduan untuk Pemula