JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Sejarah dan Cara Memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei

by Penulis JNEWS
1 May 2025
Hari Buruh Internasional dan Cara Memperingatinya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Hari Buruh Internasional selalu identik dengan momen untuk menghargai perjuangan para pekerja di seluruh dunia. Setiap tanggal 1 Mei, berbagai negara memperingatinya dengan beragam cara, mulai dari aksi solidaritas sampai kegiatan sederhana di lingkungan sekitar.

Tapi, sebenarnya bagaimana awal mula lahirnya hari buruh dan kenapa tanggal ini begitu penting untuk diingat? Mari kita lihat lebih dekat asal-usulnya dan apa saja yang bisa dilakukan untuk memperingatinya dengan sederhana.

Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei

Hari Buruh Internasional dan Cara Memperingatinya

Sejarah Hari Buruh Internasional 1 Mei, atau yang populer disebut May Day, bermula dari perjuangan kelas pekerja pada abad ke-19 yang menuntut hak atas jam kerja yang manusiawi.

Pada 1 Mei 1886, serikat buruh di Amerika Serikat memulai aksi besar-besaran menuntut penerapan jam kerja 8 jam sehari, menggantikan sistem kerja panjang dan eksploitatif hingga 12–16 jam sehari. Aksi ini memuncak dalam kerusuhan Haymarket di Chicago pada 4 Mei 1886.

Saat itu, demonstrasi damai tengah berlangsung. Namun, tiba-tiba terjadi ledakan bom yang menewaskan beberapa polisi dan warga. Polisi kemudian membalas dengan tembakan brutal ke arah massa, menyebabkan korban jiwa dari kalangan buruh juga.

Peristiwa itu memicu gelombang solidaritas internasional. Pada tahun 1889, Kongres Buruh Internasional Kedua di Paris mendeklarasikan bahwa tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional. Hal ini ditujukan untuk mengenang perjuangan buruh dan menuntut hak-hak yang adil bagi pekerja di seluruh dunia.

Di Indonesia, peringatan ini telah mengalami dinamika sejak masa awal kemerdekaan hingga akhirnya ditetapkan sebagai hari libur nasional.​

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah mengakui pentingnya perjuangan buruh dengan menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional pada tahun 1953. Namun, pada masa Orde Baru, peringatan hari ini tidak lagi dijadikan hari libur nasional dan cenderung dibatasi karena dianggap berpotensi mengganggu stabilitas politik.​

Baru pada tahun 2014, pemerintah Indonesia kembali menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013. Langkah ini diambil sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi signifikan para pekerja dalam pembangunan nasional dan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja.

Baca juga: Kiat Memulai Kerja Sampingan Tanpa Mengganggu Pekerjaan Utama

Cara Memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025

Hari Buruh Internasional bukan hanya tentang mengenang sejarah perjuangan pekerja, tapi juga tentang bagaimana menghargai kerja keras yang terus berlangsung sampai hari ini.

Di tahun 2025, memperingati Hari Buruh bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana tapi tetap bermakna, baik di lingkungan kantor maupun di komunitas sehari-hari. Tidak perlu aksi besar-besaran, cukup dengan langkah-langkah kecil yang aplikatif, kita sudah ikut menyebarkan semangat solidaritas dan penghargaan terhadap dunia kerja.

Berikut beberapa cara memperingati Hari Buruh yang bisa dipraktikkan dengan mudah.

1. Posting Edukasi di Media Sosial

Media sosial bisa jadi tempat yang efektif buat menyebarkan pesan penting. Di Hari Buruh, bisa mulai dengan unggah fakta sejarah singkat, kutipan tokoh buruh dunia, atau infografik soal hak-hak pekerja.

Tidak harus panjang. Yang penting isinya kuat dan bikin orang berhenti sejenak untuk membacanya. Kadang satu unggahan bisa memicu obrolan, dan dari sana kesadaran bisa tumbuh pelan-pelan.

2. Dukung Brand yang Fair terhadap Buruh

Kita bisa ikut berkontribusi lewat pilihan belanja. Saat tahu sebuah brand mendukung upah layak dan lingkungan kerja yang adil, tak ada salahnya utamakan belanja dari mereka.

Cari tahu dari website mereka, laporan keberlanjutan, atau review konsumen. Pilihan kita sebagai pembeli bisa jadi bentuk dukungan buat sistem kerja yang lebih sehat dan manusiawi.

3. Ikut Diskusi atau Webinar

Banyak komunitas dan organisasi yang mengadakan acara setiap 1 Mei. Kalau ada diskusi atau seminar, bisa ikut saja.

Umumnya, topik yang dibahas seputar soal sejarah buruh, kondisi pekerja hari ini, atau strategi perjuangan ke depan. Ikut satu sesi saja sudah cukup menambah wawasan. Dan yang paling penting, kita jadi tahu kalau perjuangan buruh itu masih terus berlangsung, bukan cuma urusan masa lalu.

4. Ngobrol Serius soal Pekerjaan di Lingkaran Terdekat

Peringatan Hari Buruh bisa dimulai dari hal kecil, misalnya mengobrol sama teman kerja atau keluarga soal situasi kerja masing-masing. Coba tanyakan, apa yang bikin stres, apa yang ingin diubah, dan apa yang sudah baik.

Obrolan seperti ini bisa membuka ruang empati dan bikin kita sadar kalau banyak hal di dunia kerja yang masih perlu diperjuangkan bersama.

5. Tulis atau Baca Cerita Pekerja

Kadang, satu cerita bisa lebih mengena daripada seribu teori. Luangkan waktu buat baca pengalaman buruh—entah dari artikel, blog, atau media sosial. Bisa juga ikut nulis pengalaman sendiri, biar orang lain tahu realita di balik layar. Cerita-cerita seperti gini penting untuk membangun rasa saling mengerti antarpekerja lintas sektor.

6. Luangkan Waktu Istirahat yang Layak

Hari Buruh juga bisa jadi pengingat pentingnya merawat diri. Mumpung masih jadi hari libur nasional, ada baiknya untuk dimanfaatkan benar-benar buat istirahat.

Jangan bawa kerjaan ke rumah, jangan buka email kantor. Tenaga dan pikiran juga butuh reset. Menghargai waktu istirahat adalah salah satu cara menghargai kerja keras diri sendiri.

Baca juga: 9 Kota yang Hilang Paling Terkenal dalam Sejarah

Hari Buruh Internasional bukan hanya tentang mengenang perjuangan di masa lalu, tapi juga tentang menghargai kerja keras yang terus menggerakkan dunia sampai hari ini.

Setiap langkah kecil yang dilakukan untuk memperingatinya punya makna besar, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain di sekitar kita. Dengan memahami sejarah dan ikut ambil bagian dalam cara-cara sederhana, hari buruh bisa jadi momen penting untuk memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama pekerja.

Tags: 1 Meicara memperingati hari buruhHari BuruhLibur nasionalMay Daysejarah hari buruh
Share188Tweet118
Next Post
JNE Dolok Sanggul menyediakan etalase display dan fulfillment bagi produk-produk UMKM

Inovasi JNE Dolok Sanggul: Etalase Display dan Fulfillment untuk Produk UMKM

TERKINI

Slow Traveling untuk Liburan Lebih Mindful

Slow Traveling: Gaya Bepergian untuk yang Ingin Liburan Lebih Mindful

16 August 2025
Istana Kesultanan Indrapura di Siak yang Megah dan Bersejarah

Istana Kesultanan Indrapura: Jejak Kejayaan Melayu di Pesisir Barat Sumatra

15 August 2025
karnaval HUT RI

Karnaval HUT RI Ke-80 Digelar Malam Hari, Inilah Rutenya

15 August 2025
security jne

Pantau Kendaraan dan Driver di Primehub: Ini Prosedur Ketat Security JNE

15 August 2025
Jajanan Khas untuk 17 Agustus yang Murah Meriah

21 Jajanan Khas untuk Disajikan Saat 17 Agustusan

15 August 2025
Bisnis Salon Kecantikan di Rumah: 10 Langkah Memulainya

Cara Memulai Bisnis Salon Kecantikan di Rumah dengan Modal Terjangkau

15 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal