Feriadi menambahkan, bahwa di akhir-akhir Ramadhan kemarin ada perasaan sedih karena Ramadhan akan berlalu dan belum tentu tahun depan akan bertemu Ramadhan lagi. “Waktu tidak bisa diputar untuk dikembalikan”, jelasnya.
Feriadi pun mengingatkan, “Seperti sumpah Allah SWT dalam surat Al Ashr, di mana mereka yang menyiakan-nyiakan waktu akan sangat merugi. Maka akan merugilah kita yang menyia-nyiakan Ramadhan kemarin karena belum tentu kita bisa berjumpa dengan Ramadhan tahun depan”.
Baca juga : Bersama IMDI, JNE Distribusikan Bantuan Korban Badai Seroja
“Sepeninggal Bapak (alm) H. Soeprapto, setiap Ramadhan dan Idul Fitri tiba terasa berbeda, namun bersyukur masih ada Ibu Nuraini Soeprapto. Semua kebaikan dan ibadah yang saya lakukan selalu dihubungkan dengan Bapak, supaya pahalanya terus mengalir untuk almarhum,” ujar M. Feriadi yang tak lain adalah putra dari pendiri JNE, (alm) H. Soeprapto Suparno.
Terkait masa peak season lonjakan kiriman selama Ramadhan hingga Lebaran, M. Feriadi mengaku bersyukur dan bangga karena berjalan lancar dan sukses. “Walau masih di suasana pandemi, bersyukur karena bisnis JNE terus bertumbuh dan meningkat, itu juga berkat kerja keras selama 1 tahun sebelumnya. Kami optimis kesuksesan peak season Ramadhan sekarang akan membawa sukses pada Ramadhan tahun mendatang,” ucapnya.
“Saya mewakili keluarga dan juga perusahaan, mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Mohon Maaf Lahir Batin, kepada seluruh Ksatria dan Srikandi di manapun berada. Idul Fitri adalah kembalinya kepada fitrah kesucian sebagai manusia. Saya mengajak semuanya untuk terus berhijrah kepada kebaikan. Semoga usai Ramadhan ini derajat takwa kita akan semakin meningkat,” pungkas M. Feriadi. *