Bagi para anggota KPA JNE, ada rasa bahagia, senang dan bangga pada saat pendakian atau berpetualang di alam bebas. Rasa bahagia serta kepuasan tersebut tidak bisa diucapkan dalam kata-kata. “Kami harus banyak belajar dari alam. Berkunjung ke pelosok banyak ditemukan kehidupan unik, menarik dari kehidupan sehari-hari yang berbeda dengan di kota”, tutur Ade.
Ade juga mengatakan, “Kami juga bisa lebih bersyukur dan merenungi bahwa ciptaan Allah SWT Maha Agung dan Maha Indah. Banyak anak-anak yang ditemui di pelosok nasibnya masih kurang beruntung jika dibandingkan dengan anak- anak yang tinggal di kota-kota dan itu memerlukan bantuan dan uluran tangan sebagai kepedulian kita semua”.
Baca Juga : JNE & YukBisnis Launching ADASAPA (Akademi Dagang Saat Pandemi)
Masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 8 bulan, menjadi tantangan tersendiri bagi KPA JNE, karena aktivitas pendakian dan berpetualang di alam bebas menjadi sedikit tertunda. Untuk program ke depan bila pandemi Covid-19 sudah berlalu, komunitas ini berencana membuat divisi baru, berupa divisi tanggap bencana.
Selama ini, KPA JNE diantaranya sudah melakukan pendakian di gunung Gede-Pangrango (Jawa Barat), Gunung Prau (Jawa Tengah), Gunung Rinjani (NTB) Gunung Argopuro (Jawa Timur) dan Gunung Latimojong (Sulawesi Selatan) serta Gunung Kerinci (Sumatera).
“Kita juga sudah susur Goa Jomblang (Yogyakarta) Goa Cikenceng (Jawa Barat), dan Panjat Tebing Parang (Purwakarta),” pungkas Ade yang mempersilahkan karyawan JNE lainnya yang hobi berputualang untuk bergabung bersama komunitasnya. *
Baca Juga : Best Driver JNE Hub Selatan Biasa Antar Paket Orang Terkenal