Komunitas Pecinta Alam (KPA) JNE dibentuk bertujuan untuk mewadahi para karyawan yang suka berpetualang ke alam bebas. Selain ingin berkontribusi pada pelestarian alam dan lingkungan, komunitas ini juga membentuk karakter para anggotanya. Banyak gunung telah didaki, goa ditelusuri dan tebing dipanjat oleh anggota komunitas yang terbentuk sejak Desember 2014 silam tersebut.
Bagi para Ksatria dan Srikandi JNE yang hobi berpetualang, tidak perlu khawatir karena di JNE sudah lama terbentuk komunitas bagi mereka yang memiliki hobi naik gunung atau berpetualang ke alam alam bebas. “Awal terbentuknya komunitas ini dari kegiatan pendakian ke Gunung Gede – Pangrango pada Desember 2014 silam. Kala itu kami ada 18 orang yang sedang mendaki untuk mendeklarasikan terbentuknya KPA JNE,” ujar Ade Supriyadi, Wakil Ketua KPA JNE kepada JNEWS, Selasa (10/11/2020).
Dalam beraktivitas dan menjalankan keberlangsungan komunitas ini memiliki slogan ‘Bersama Dalam Lestari’. Komunitas KPA JNE pun saat ini mempunyai 4 divisi, yakni divisi hutan gunung, susur goa, panjat tebing dan divisi lingkungan hidup.
Sementara untuk anggota yang terdaftar tercatat sudah ratusan orang dan sudah ada 3 chapter di kantor cabang yakni JNE Bekasi, JNE Cikarang dan JNE Jember Jawa Timur. Dalam setiap bergiatan, mereka tidak lupa menyelipkan kegiatan sosial. Seperti masyarakat yang bermukim di kaki gunung yang akan didaki, berupa kegiatan berbagi, dari mulai santunan, membagikan buku pelajaran kepada murid sekolah dan yang lainnya.
Baca Juga : 5 Rekomendasi Oleh-oleh Terlaris di Pesona JNE
“Saat hiking (mendaki) kita menyumbang pohon dan bibit. Saat kegiatan pesisir pantai juga ikut program menanam mangrove dan bakau. Selain itu juga mengunjungi beberapa pelosok desa yang terisolir dengan mendonasikan buku dan alat-alat sekolah untuk anak-anak agar dapat belajar berikut memberikan sumbangan uang,” beber Ksatria yang hobi mendaki, menulis dan bermain sepakbola ini.
Bagi para anggota KPA JNE, ada rasa bahagia, senang dan bangga pada saat pendakian atau berpetualang di alam bebas. Rasa bahagia serta kepuasan tersebut tidak bisa diucapkan dalam kata-kata. “Kami harus banyak belajar dari alam. Berkunjung ke pelosok banyak ditemukan kehidupan unik, menarik dari kehidupan sehari-hari yang berbeda dengan di kota”, tutur Ade.
Ade juga mengatakan, “Kami juga bisa lebih bersyukur dan merenungi bahwa ciptaan Allah SWT Maha Agung dan Maha Indah. Banyak anak-anak yang ditemui di pelosok nasibnya masih kurang beruntung jika dibandingkan dengan anak- anak yang tinggal di kota-kota dan itu memerlukan bantuan dan uluran tangan sebagai kepedulian kita semua”.
Baca Juga : JNE & YukBisnis Launching ADASAPA (Akademi Dagang Saat Pandemi)
Masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 8 bulan, menjadi tantangan tersendiri bagi KPA JNE, karena aktivitas pendakian dan berpetualang di alam bebas menjadi sedikit tertunda. Untuk program ke depan bila pandemi Covid-19 sudah berlalu, komunitas ini berencana membuat divisi baru, berupa divisi tanggap bencana.
Selama ini, KPA JNE diantaranya sudah melakukan pendakian di gunung Gede-Pangrango (Jawa Barat), Gunung Prau (Jawa Tengah), Gunung Rinjani (NTB) Gunung Argopuro (Jawa Timur) dan Gunung Latimojong (Sulawesi Selatan) serta Gunung Kerinci (Sumatera).
“Kita juga sudah susur Goa Jomblang (Yogyakarta) Goa Cikenceng (Jawa Barat), dan Panjat Tebing Parang (Purwakarta),” pungkas Ade yang mempersilahkan karyawan JNE lainnya yang hobi berputualang untuk bergabung bersama komunitasnya. *
Baca Juga : Best Driver JNE Hub Selatan Biasa Antar Paket Orang Terkenal