Dari sebanyak 47 driver (kurir mobil) yang ada di JNE Cabang Utama Medan, Suseno, terpilih sebagai Best Driver. Baginya sabar dan ikhlas serta tidak meninggalkan kewajiban ibadah saat bekerja adalah kunci suksesnya.
Kebijakan pemerintah mengenai PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level 4, tidak terkecuali di Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi tantangan tersendiri bagi driver (kurir mobil) seperti Suseno. Hal itu karena banyaknya titik penyekatan dan juga ruas jalan yang ditutup.
“Banyak jalan dan perkantoran yang ditutup sehingga saya harus mencari jalan alternatif lain. Alhasil, kadang beberapa customer sempat tidak mau terima paketnya dengan alasan keterlambatan, namun saya hadapi dengan sabar dan sopan santun untuk menjelaskannya, sehingga para customer pada akhirnya menerima paketnya,” ujar Suseno kepada JNEWS, Jumat (13/08/2021).
Baca juga : Gini Cara Cetak Kartu Vaksin Covid-19
Diungkapkan Ksatria yang mulai bergabung di JNE Medan sejak 2015 ini area delivery-nya meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Petisah dan Kecamatan Medan Baru. Sebelum menjadi driver, pria yang hobi berkebun ini pernah bekerja sebagai housekeeping dan bekerja di unit GA bidang maintenance.
“Saya ingin mencari tantangan dan pengalaman lain, makanya saya pindah sebagai driver yang turun ke lapangan delivery paket kiriman dan bertemu banyak customer sampai sekarang. Merasa senang saja kerja lapangan ketemu banyak customer,” tambahnya.
Baca juga : JNE Gelar Vaksinasi Massal Gelombang Kedua
Dengan keuletan dan kerja kerasnya, selain data absensinya yang terbilang baik, Suseno juga selalu mampu menyelesaikan target delivery yang telah ditentukan setiap harinya. “Saya berprinsip, bukan hanya target delivery tercapai, namun juga para customer puas dengan pelayanannya JNE,” terangnya.
Setiap hari Suseno masuk kantor tepat pukul 07.00 WIB. Bersama asisten driver-nya ia tidak pernah mengulur-ulur waktu mulai dari menyiapkan barang kiriman hingga proses delivery. Baginya, lebih cepat barang ter-delivery maka lebih baik.
Dengan target yang diberikan, Suseno selalu menyelesaikannya walau terkadang melebihi jam kerjanya. “Saya pernah mengantarkan paket saat barang sedang banyak-banyaknya hingga pulang pukul 01:00 dinihari. Tidak masalah kadang harus kerja sampai malam yang penting semua paket bisa ter-delivery ke customer,” ucapnya.
Baca juga : Syarat Wajib Vaksin Masuk Mall Demi Menyelematkan Pelaku Usaha
Walaupun dalam pekerjaannya tidak lepas dari hambatan, namun Suseno menanggapinya dengan positif. Bila ada komplain dari customer selalu dihadapinya dengan komunikasi yang ramah dan sopan.
“Bagi saya menghadapi hal seperti itu sudah menjadi risiko dalam bekerja. Satu customer yang misalnya komplain, sudah tertutupi dengan rasa bahagia ketika menghadapi banyak customer yang menerima paket dengan raut wajah bahagia,” bebernya.
Dedi Suwandi sebagai koordinator unit delivery Heavy Cargo membenarkan bahwa driver Suseno adalah Ksatria yang tidak banyak bicara dalam bekerja.
“Prinsipnya slow but sure, diam tapi pasti selesai dengan baik pekerjaannya. Komunikasinya dengan rekan kerja dan atasan juga baik. Attitude-nya baik di dalam lingkungan kantor ataupun kepada customer juga dikenal baik,” ungkap M. Dedi.
Baca juga : JNE Distribusikan Donasi Grab dan OVO Secara Gratis
Walaupun setiap hari bergelut dengan paket kiriman yang berat-berat dan banyak jumlahnya serta harus mengejar waktu delivery, yang menjadi nilai tambah bagi Suseno, dia tidak pernah melewatkan panggilan Adzan. Di manapun berada Suseno berusaha menyempatkan diri untuk singgah sebentar ke masjid terdekat guna melaksanakan shalat.
“Saya bersyukur bekerja di JNE ini karena perusahaan yang sangat peduli dengan spiritual karyawannya. Bahkan menganjurkan shalat 5 waktu untuk tidak ditinggalkan agar dapat dunia dan akhiratnya”, ungkapnya mengingat berbagai kegiatan ibadah di kantor yang kerap diadakan untuk karyawan seperti pengajian.
“Saya menikmati pekerjaan sebagi driver, selain karena mencari nafkah menghidupi keluarga, juga sangat nyaman dengan lingkungan kerja karena rekan-rekan di JNE Medan kental dengan nuansa kekeluargaan sehingga membuat betah,” pungkas Suseno. *
Baca juga : Jatuh Bangun Waroeng Cokelat yang Kini Bermozet Rp 40 Juta