Semasa hidup, pendiri JNE, almarhum H. Soeprapto dalam banyak kesempatan sering memberi petuah-petuah bijaknya, baik bagi keluarga maupun para pimpinan dan karyawan JNE. Kedua wasiat yang diamanahkan oleh almarhum adalah selalu menyayangi anak yatim dan juga bagi pimpinan perusahaan JNE untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Ibarat musafir yang menempuh perjalanan panjang, hidup di dunia hanyalah bagai musafir tersebut singgah sejenak untuk mampir melepas lelah atau dahaga, sebelum kembali melanjutkan perjalanannya. Kehidupan abadi ada di alam akherat, dunia hanya persinggahan sementara. Apakah kelak seorang anak manusia akan kekal dalam kenikmatan surgawi atau terjerumus ke dalam neraka yang penuh adzab dan siksa?
Baca juga : Sabar serta Shalat Adalah Amalan Utama di Tengah Bencana dan Musibah
Tentu semua orang ingin masuk surga. Namun bukan perkara mudah untuk meraih surga, dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan. “Saat orang-orang lain sibuk mudik atau bergembira berkumpul dengan keluarganya masing-masing, dahulu Bapak Soeprapto sering mengajak kami, anak-anaknya, saat malam takbiran untuk berkeliling mengunjungi panti asuhan” ungkap M. Feriadi Soeprapto, Senin (22/3/2021).
Feriadi menambahkan bahwa berbagi kebahagiaan kepada anak-anak di panti asuhan tujuannya agar mereka tidak sedih karena tidak bisa merayakan hari raya di tengah keluarga karena orang tuanya sudah meninggal dunia atau sebab lainnya.
Almarhum H. Soeprapto, lanjut Feriadi, selalu mengingatkan bahwa salah satu kunci pintu surga kelak di akhirat adalah menyayangi dan menyantuni anak yatim. “Bapak Soeprapto mengajarkan, sesungguhnya bukan kita yang menolong anak-anak yatim itu, tapi merekalah yang sesungguhnya menolong kita”, jelasnya.
Baca juga : Laksanakan Perjalanan Religi Setelah 12 Tahun Bekerja di JNE
“Sebab apa? Lewat perantara doa-doa mustajab mereka, kita akan mendapat banyak limpahan pahala dan rezeki. Semisal kita memberi mereka seribu, maka kita dibalas Allah SWT bisa 700 ribu. Belum lagi bila kita menggendong, menyuapi dan mengelus rambut anak-anak yatim itu”, lanjutnya.
Feriadi juga mengatakan, “Begitu banyak pahala yang akan kita dapat sebanyak helai rambut anak yatim tersebut. Jadi sesungguhnya kita lah yang ditolong oleh anak-anak yatim itu”.