JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

by Penulis JNEWS
20 October 2025
Istano Basa Pagaruyung yang Megah
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Di tanah yang subur dan berhawa sejuk di Tanah Datar, berdiri Istano Basa Pagaruyung, istana kebanggaan masyarakat Minangkabau. Di sinilah tersimpan cerita panjang tentang budaya dan kejayaan masa silam Minang yang kaya.

Dari luar, bangunannya langsung mencuri perhatian dengan atap gonjong yang menjulang dan bentuknya yang anggun. Ada nuansa khas yang membuat siapa pun yang datang merasa kagum. Itulah kesan pertama yang terasa saat melihatnya berdiri di tengah hamparan alam Minang yang menawan.

Sejarah Istano Basa Pagaruyung dan Deretan Kebakaran yang Pernah Terjadi

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Dulu, Istano Basa Pagaruyung ini merupakan tempat tinggal raja, sekaligus pusat pemerintahan kerajaan Minangkabau. Raja yang memimpin disebut Raja Alam, yang tidak bekerja sendirian. Ada dua wakil yang membantunya, yakni Raja Adat yang memimpin urusan adat di Buo, dan Raja Ibadat yang menangani urusan agama di Sumpur Kudus.

Kalau ada masalah adat atau agama yang tak bisa diselesaikan oleh dua wakil tersebut, barulah Raja Alam turun tangan. Sistem ini dikenal dengan nama Rajo Tigo Selo, yang artinya tiga pemimpin dan menjadi bentuk kepemimpinan kolektif khas Minangkabau.

Awalnya, istana berdiri di Bukit Batu Patah. Sayangnya, bangunan itu terbakar habis saat Perang Padri pada tahun 1804. Setelah sempat dibangun ulang, istana kembali musnah dalam kebakaran pada tahun 1966. Meski begitu, semangat masyarakat Minang untuk membangunnya lagi tidak pernah padam.

Gagasan untuk membangun kembali istana ini muncul pada tahun 1968 dari Gubernur Sumatra Barat, Harun Zain. Pada 1 November 1975, disepakati pembangunan replika Istana Pagaruyung di lokasi baru, sedikit lebih ke selatan dari tempat aslinya. Pembangunan resmi dimulai 27 Desember 1976, ditandai dengan upacara penanaman tonggak tuo, tiang utama istana. Prosesnya cukup panjang dan baru selesai pada 1985.

Sejak berdiri kembali, Istano Basa Pagaruyung menjadi ikon Sumatra Barat. Namun, cobaan datang lagi. Pada malam 27 Februari 2007, istana yang megah itu disambar petir dan terbakar habis. Seluruh bangunan tiga lantai hangus bersama sebagian besar koleksi dan kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15% benda berharga yang berhasil diselamatkan.

Barang-barang itu kini disimpan di Balai Benda Purbakala Tanah Datar. Sementara itu, pusaka kerajaan disimpan di Istano Silinduang Bulan, sekitar dua kilometer dari sana.

Pembangunan kembali istana membutuhkan biaya besar, mencapai lebih dari Rp20 miliar. Butuh waktu enam tahun hingga akhirnya rampung dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013. Kini, istana berdiri megah lagi dengan perpaduan arsitektur tradisional dan teknik modern, tetap mempertahankan roh budaya Minangkabau yang kuat.

Baca juga: Keunikan Rumah Adat Minangkabau: Arsitektur, Sejarah, dan Fungsinya

Keunikan Arsitektur Istano Basa Pagaruyung dan Koleksinya

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Sebagai salah satu ikon budaya Sumatra Barat, Istano Basa Pagaruyung tidak hanya menarik karena sejarahnya, tapi juga karena keindahan arsitekturnya. Di dalamnya, tersimpan pula berbagai koleksi yang memperlihatkan kekayaan budaya Minang. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Gaya Rumah Gadang dengan Sentuhan Istana

Istano Basa Pagaruyung dibangun dengan gaya khas Minangkabau yang dikenal lewat bentuk rumah gadang. Tapi kalau dilihat lebih dekat, bangunannya sangat berbeda dari rumah gadang biasa.

Ukurannya jauh lebih besar. Ruang-ruangnya disusun berlapis, dengan fungsi yang sangat teratur. Lantai bawah untuk kegiatan resmi dan tamu, lantai tengah untuk keluarga kerajaan, dan lantai atas sebagai tempat penyimpanan benda pusaka. Selain itu, istana ini memiliki area anjung atau balkon yang digunakan untuk memandang sekitar, memberi kesan terbuka dan megah.

2. Tiga Lantai dengan 72 Tiang

Istano Basa Pagaruyung punya tiga lantai yang masing-masing punya fungsi berbeda. Lantai pertama digunakan untuk urusan publik dan pertemuan besar. Lantai kedua berfungsi sebagai tempat keluarga kerajaan, sedangkan lantai ketiga jadi ruang khusus untuk menyimpan benda pusaka.

Seluruh bangunan ditopang oleh 72 tiang besar yang dibuat dengan perhitungan matang agar kuat menahan bobot istana. Kalau diperhatikan, susunan tiangnya rapi dan simetris, memberi kesan megah tapi tetap anggun.

3. Atap Gonjong dengan Ijuk

Salah satu ciri paling menonjol dari Istano Basa Pagaruyung ada pada atapnya. Bentuknya melengkung ke atas seperti tanduk kerbau, yang disebut gonjong. Bentuk ini punya makna simbolik, menggambarkan semangat pantang menyerah dan keberanian masyarakat Minangkabau.

Atap itu disusun dari serat ijuk alami yang jumlahnya luar biasa banyak, mencapai sekitar 26 ton. Karena beratnya, rangka atap dibuat sangat kuat agar bisa menopang bahan tersebut.

Ijuk dipilih karena tahan panas dan hujan, sekaligus memberi tampilan yang alami dan elegan. Dari kejauhan, atap gonjong yang bertingkat ini menjadi daya tarik utama.

4. Ornamen dan Ukiran Filosofi

Setiap bagian istana, mulai dari dinding, pintu, hingga tiang, dipenuhi dengan ukiran kayu berwarna-warni. Totalnya ada sekitar 60 jenis motif ukiran, dan masing-masing punya arti tersendiri. Misalnya, motif tumbuhan melambangkan kesuburan dan kehidupan, sedangkan motif hewan menggambarkan kekuatan dan kebijaksanaan.

Ukiran ini dibuat dengan tangan oleh pengrajin lokal menggunakan teknik tradisional. Warna-warna yang digunakan pun khas Minangkabau, seperti merah, emas, dan hitam, yang merepresentasikan keberanian, kemuliaan, dan keteguhan hati.

5. Struktur Campuran Kayu dan Beton

Pada masa lampau, seluruh bangunan istana dibuat dari kayu tanpa paku, hanya dengan sistem pasak dan sambungan tradisional. Namun setelah beberapa kali terbakar, versi terbaru dari Istano Basa Pagaruyung dibangun menggunakan rangka beton modern, agar lebih kuat dan tahan lama.

Meski begitu, sentuhan tradisional tetap dijaga. Bagian luar dan dalam masih didominasi kayu serta ukiran khas Minang. Dengan begitu, nuansa aslinya tidak hilang sama sekali.

6. Koleksi

Koleksi di Museum Istano Basa Pagaruyung kini sebagian besar berupa replika, karena banyak benda asli hangus terbakar dalam beberapa peristiwa kebakaran, termasuk yang terjadi pada tahun 2007.

Meski begitu, setiap replika dibuat dengan detail yang mirip aslinya, sehingga tetap memberi kesan antik dan bersejarah. Hanya sekitar 15 persen benda berharga yang berhasil diselamatkan, dan sebagian kini disimpan di Balai Benda Purbakala Tanah Datar.

Isi museum ini beragam, mulai dari senjata kerajaan seperti tombak, pedang, dan senapan peninggalan Belanda, hingga arca perunggu dari masa Kerajaan Melayu Dharmasraya yang berasal dari abad ke-13. Ada pula pakaian adat dan tekstil tradisional seperti saluak Deta Dandan Tak Sudah, batik tanah liek, songket, dan kopiah bersulam benang emas yang menampilkan kehalusan seni tangan masyarakat Minang.

Selain benda-benda bersejarah, museum juga menampilkan peralatan logam, keramik, dan porselen yang dulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan istana.

Panduan Kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Bagi yang ingin berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung, perjalanan menuju lokasi ini cukup mudah dilakukan. Istana berada di Jl. Sutan Alam Bagagarsyah, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Batusangkar, sehingga bisa dicapai dengan kendaraan pribadi, ojek, atau mobil sewaan.

Dari Padang, waktu tempuhnya sekitar 2–3 jam perjalanan darat, sedangkan dari Bukittinggi sekitar 44 kilometer atau kurang lebih satu jam perjalanan. Sepanjang perjalanan, pemandangan sawah dan perbukitan khas Minangkabau menjadi suguhan yang menyenangkan.

Istano Basa Pagaruyung dibuka setiap hari untuk umum, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Harga tiket masuk juga cukup terjangkau. Untuk pengunjung dewasa domestik, tiketnya sekitar Rp20.000, sedangkan anak-anak dikenakan biaya sekitar Rp10.000. Sementara itu, wisatawan mancanegara biasanya membayar sekitar Rp30.000.

Tersedia pula layanan sewa pakaian adat Minangkabau bagi yang ingin berfoto dengan busana tradisional kerajaan, lengkap dengan hiasan kepala dan kain songket. Di area luar istana terdapat fasilitas parkir luas untuk kendaraan pribadi, motor, maupun bus wisata.

Baca juga: 6 Tempat Wisata Alam Terbaik di Padang Panjang untuk Dijelajahi Keindahannya

Secara keseluruhan, berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat bangunan bersejarah, tetapi juga untuk memahami warisan budaya Minangkabau yang kaya. Setiap sudut istana menghadirkan nilai filosofi, dan setiap detail arsitekturnya menggambarkan kebanggaan masyarakat setempat. Tempat ini layak menjadi destinasi utama bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan kebudayaan Sumatra Barat.

Tags: arsitektur Istano Basa PagaruyungIstana Pagaruyungistana rajajam buka Istano Basa PagaruyungKerajaan Pagaruyunglokasi Istano Basa PagaruyungMinangkabaurumah gadangSejarah Istano Basa Pagaruyungtiket masuk Istano Basa Pagaruyung
Share188Tweet117
Next Post
Istana Kedatuan Luwu di Palopo yang Bersejarah

Menelusuri Istana Kedatuan Luwu, Pusat Sejarah Kerajaan Luwu di Palopo

TERKINI

Istana Kedatuan Luwu di Palopo yang Bersejarah

Menelusuri Istana Kedatuan Luwu, Pusat Sejarah Kerajaan Luwu di Palopo

20 October 2025
Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

20 October 2025
jne bangkalan

JNE Bangkalan Mekarkan Jaringan Pelayanan di Setiap Kecamatan

20 October 2025
manfaat AI

Pemerintah Dorong Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Kualitas Penanganan Medis

20 October 2025
progam magang pemerintah

Program Magang Jilid II Dibuka November, Kuota 80.000 Peserta

20 October 2025
Memilih Bandeng Presto yang Enak dan Bagus

Tips Memilih Bandeng Presto Berkualitas agar Tidak Salah Beli

18 October 2025

POPULER

Candi Ijo Yogyakarta dengan Panorama Menakjubkan

Candi Ijo: Candi Tertinggi di Yogyakarta dengan Panorama Menakjubkan

by Penulis JNEWS
8 October 2025

Timor Leste dan 11 Tempat Wisata Terbaik

Menjelajahi Keindahan Timor Leste lewat 11 Tempat Wisata Terbaik

by Penulis JNEWS
9 October 2025

Oleh-Oleh Khas Riau Wajib Dibawa Pulang

Oleh-Oleh Khas Riau: Pilihan Terbaik untuk Buah Tangan

by Penulis JNEWS
5 October 2025

Usaha di Kampung Modal 2 Juta yang Menguntungkan

13 Ide Usaha di Kampung dengan Modal 2 Juta yang Menguntungkan

by Penulis JNEWS
1 October 2025

Peluang Usaha Keluarga Muda untuk Mandiri

10 Peluang Usaha untuk Keluarga Muda yang Ingin Mandiri Finansial

by Penulis JNEWS
2 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal