JNEWS – Pesona Kota Jogja mampu memikat hati wisatawan untuk selalu kembali berkunjung ke kota ini. Kota ini tidak pernah sepi. Setiap hari banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk menikmati pesona budaya, wisata hingga kulinernya. Berkunjung ke Kota Gudeg sebaiknya membuat itinerary Jogja agar berbagai tempat bisa dikunjungi.
Pilihan Transportasi dan Akomodasi
Sebelum menentukan itinerary, ada baiknya merencanakan transportasi dan akomodasinya terlebih dulu.
Berlibur ke kota ini bisa dikatakan tidak membutuhkan biaya yang besar. Menuju Yogyakarta bisa memilih kereta api, pesawat, atau bus. Sebagai perbandingan berikut harga ketiga transportasi umum dengan titik awal dari Kota Jakarta.
- Bus: apabila mau berangkat pagi, bus eksekutif seperti Agramas harga tiketnya mulai dari Rp225.000.
- Kereta api: untuk tiket kereta dari titik awal Stasiun Gambir ke Stasiun Tugu, ada Argo Semeru yang berangkat pagi (pukul 6.20) dengan harga tiket Rp595.000.
- Pesawat: dari Cengkareng ke YIA mulai dari Rp795.000.
Dari ketiga transportasi tersebut, yang paling cocok untuk backpacker adalah kereta api. Stasiun Tugu Yogyakarta berlokasi di pusat kota, hanya 6 menit berjalan kaki ke Malioboro. Pastinya, hal ini akan sangat lebih menguntungkan.
Referensi beberapa penginapan murah yang ada di Malioboro, yaitu:
- Setia Backpacker: penginapan ini jaraknya hanya 191 meter dari Stasiun Tugu. Tipe kamar ada sharing room untuk laki-laki dan perempuan, deluxe bathroom private AC dan family room. Harga mulai dari Rp103.306.
- Bobopod Malioboro: penginapan ini jaraknya 657 meter dari Stasiun Tugu. Untuk tipe kamar ada dua yakni earth double dan sky double, harga mulai dari Rp169.091.
Apabila telah menentukan transportasi menuju Yogyakarta dan penginapan, langkah berikutnya ada memilih transportasi selama berlibur. Di kota ini tersedia moda transportasi umum dengan harga terjangkau, yakni Transjogja. Namun, untuk kemudahan dan antimacet, memilih rental motor adalah yang terbaik.
Di dekat Stasiun Tugu tersedia banyak rental motor 24 jam dan memiliki kru delivery yang standby untuk mengantarkan pesanan motor. Harga rental motor bervariasi, mulai dari Rp50.000 hingga Rp70.000 untuk 24 jam, biasanya sudah termasuk 2 helm, 2 jas hujan, masker, dan free delivery.
Setelah selesai dengan transportasi dan akomodasi, berikut ini itinerary Jogja untuk backpacker yang bisa dijadikan referensi.
Baca juga: Menemukan Hidden Gems, Hotel Kecil, Unik, dan Nyaman dekat Malioboro
Itinerary Jogja 3 Hari 2 Malam untuk Backpacker
“Yogya terbuat dari rindu, pulang dan angkringan.” Begitu yang ditulis oleh Joko Pinurbo. Tak heran, kota ini selalu menjadi top list destinasi liburan. Termasuk liburan ala backpacker.
Untuk kunjungan selama 3 hari 2 malam, berikut rekomendasi itinerary Jogja untuk backpacker yang bisa dipertimbangkan.
Itinerary Jogja Hari Pertama
Tiba di Yogyakarta estimasi pukul 13.00. Wisatawan bisa langsung ke penginapan untuk check in, sambil menyiapkan perlengkapan untuk jalan-jalan.
1. Kulineran (Makan Siang)
Karena hari sudah siang, sebaiknya mencari tempat makan yang ada di kawasan Malioboro, ada tiga pilihan yang bisa dijadikan referensi yaitu Soto Ayam 61, Pempek Ny. Kamto, atau kulineran di Pasar Beringharjo. Ada sego empal, sate kere, nasi pecel, dan sebagainya. Setelah makan siang, wisatawan dapat menjelajah Malioboro sepuasnya.
2. Titik Nol Kilometer dan Museum Benteng Vredeburg
Titik Nol Kilometer dan Museum Benteng Vredeburg berada di satu lokasi. Wisatawan bisa lebih dulu ke Museum Benteng Vredeburg dengan bangunannya yang khas zaman kolonial. Di sini, ada berbagai koleksi seperti diorama peristiwa bersejarah, lukisan, maket, peta, dan lain-lain.
Jam operasional museum:
- Senin-Kamis: 08.00-20.00 WIB, dengan harga tiket Rp10.000 (anak-anak), Rp15.000 (dewasa).
- Jumat-Minggu: 08.00-15.30 WIB, harga tiket Rp15.000 (anak-anak), Rp20.000 (dewasa).
- Jumat-Minggu: 16.01-22.00, harga tiket Rp20.000 (anak-anak). Rp25.000 (dewasa).
Selain itu di museum ini juga sering diadakan berbagai event seperti pameran seni hingga musikoloji yang hadir tiap Sabtu dan Minggu di malam hari. Setelah direvitalisasi, di dalam kompleksnya juga ada kafe dan food court yang buka sampai malam. Wisatawan bisa sekalian makan malam di sini.
Selesai berkeliling Museum Benteng Vredeburg, bisa lanjut duduk santai di Titik Nol Kilometer. Menikmati petang di tempat ini akan terasa berbeda. Berada di kawasan ini, wisatawan akan merasa seperti terlempar ke masa lampau karena pemandangan bangunan-bangunan tua tapi terawat hadir menjadi latar yang estetik.
Tidak mengherankan apabila banyak yang menjadi Titik Nol Kilometer ini sebagai spot foto instagramable.
3. Pertunjukan Wayang Orang dan Topeng di Museum Sonobudoyo
Itinerary Jogja berikutnya, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Museum Sonobudoyo.
Dikutip dari Gregah Museum Dinas Kebudayaan DIY, Museum Sonobudoyo didirikan pada tanggal 6 November 1935 oleh Java Instituut. Jam buka dari museum ini cukup panjang yakni sampai pukul 20.00. Namun, berkunjung ke museum ini tidak boleh melewatkan pertunjukkan wayang orang dan topeng yang diadakan tiap hari Rabu dan Sabtu.
Menurut Instagram resmi @sonobudoyo, untuk bulan Oktober Pagelaran Wayang Topeng Panji digelar setiap Sabtu mulai pukul 20.00-21.15 WIB. Sedangkan, pertunjukan Wayang Orang setiap hari Rabu pukul 20.00-21.15 WIB.
Harga tiket masuk Rp20.000 dan bisa dibeli secara online. Untuk jadwal tiap bulannya, bisa cek di Instagram resminya.
Itinerary Hari Kedua
1. Sarapan di Gudeg Mbah Lindu yang Legendaris
Rasanya tidak lengkap ke Yogyakarta tanpa mencicipi gudeg. Di kawasan Malioboro, ada Gudeg Mbah Lindu yang legendaris. Konon, warung Mbah Lindu sudah ada sejak zaman kolonial.
Tempat berjualannya juga tidak berubah dari dulu hingga sekarang, yakni di Jalan Sosrowijayan, tepat di pos depan Hotel Grage Ramayana. Jaraknya sekitar 300 meter dari Jalan Malioboro.
Disarankan untuk sarapan sekitar pukul 07.00 pagi, agar memiliki banyak waktu untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata berikutnya.
Baca juga: Gudeg Jogja: Warisan Kuliner dengan Rasa Autentik
2. Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis merupakan salah satu wisata populer di kota Yogyakarta. Lokasinya berada di Kelurahan Parangtritis, Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih 28 km dari kawasan Malioboro dengan waktu tempuh sekitar 58 menit.
Seharian berada di tempat wisata ini tentu akan terasa menyenangkan karena ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan. Mulai dari naik bendi menyusuri pantai, naik ATV, naik paralayang, naik kuda hingga menikmati sunset. Harga tiket masuk pantai Rp10.000 per orang.
Di kawasan ini, sebenarnya tidak hanya ada Parangtritis, tetapi ada sederet pantai lain yang jaraknya berdekatan. Ada Pantai Parangkusumo, Depok, Parangendog, hingga Samas. Bagi yang ingin memicu adrenalin, juga bisa mencoba sandboarding di Gumuk Pasir.
3. Kuliner Sate Klathak Pak Pong
Dari Pantai Parangtritis rasanya tidak lengkap apabila tidak mampir di Sate Klathak Pak Pong yang legendaris. Sate ini berbahan dasar daging kambing yang diolah dengan cara dibakar menggunakan besi.
Wisatawan akan menempuh perjalanan kurang lebih 35 menit dari pantai. Di tempat ini tersedia berbagai menu seperti sate klathak, tengkleng, gulai campur, tongseng kepala, nasi goreng kambing, dan lain-lain.
Perjalanan hari ini tentunya terasa panjang. Wisatawan bisa langsung beristirahat di penginapan atau apabila masih ingin duduk santai, di kawasan Malioboro tersedia tempat duduk di sepanjang jalan. Atau, bisa juga menonton pertunjukan Raminten Cabaret Show, di Hamzah Batik pada pukul 19.30 hari Jumat dan Sabtu.
Itinerary Jogja Hari Ketiga
1. Taman Sari Keraton
Itinerary Jogja hari ketiga, bisa menyempatkan sebentar untuk ke Taman Sari. Tempat ini adalah bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Menariknya, taman ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1765.
Disarankan untuk masuk ke sini menggunakan pemandu wisata agar lebih paham tentang sejarah Taman Sari. Selain itu, pemandu wisata di tempat wisata ini sangat piawai dalam memotret.
2. Kulineran dan Belanja Oleh-Oleh
Apabila mau beli oleh-oleh, di perjalanan menuju Taman Sari ada deretan kios penjual kaus dan oleh-oleh khas Jogja. Selain itu, di dalam kawasan Taman Sari juga ada Pasar Ngasem yang memang merupakan sentra kuliner tradisional yang semuanya lezat dan murah.
Baca juga: Taman Sari Jogja: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Berkunjung
Berlibur ke Jogja selama tiga hari memang tidak cukup untuk menjelajah berbagai keindahannya. Karena di kota ini terkenal dengan berbagai destinasi wisata yang menarik. Itinerary Jogja untuk backpacker di atas bisa dijadikan panduan untuk berlibur. Tujuan wisata bisa menyesuaikan dengan selera, misalnya ingin ke pantai berarti harus meluangkan satu hari untuk ke sana karena letaknya cukup jauh dari kota.