JNEWS – Setiap perayaan kemerdekaan rasanya kurang lengkap tanpa hadirnya jajanan khas yang membuat suasana makin hangat. Tak hanya soal rasa, tapi lebih ke kenangan dan kebersamaan yang dibawa setiap potong kue atau kudapan yang disajikan di meja.
Di banyak kampung, aroma makanan sederhana yang sedang dimasak sering bercampur dengan suara tawa anak-anak yang ikut lomba. Semua itu menciptakan nuansa yang sulit digantikan, apalagi saat 17 Agustus tiba.
Jajanan Khas yang Kerap Hadir di Tengah Meriahnya 17 Agustusan
Suasana 17 Agustusan itu memang selalu punya daya tarik tersendiri. Ada semangat gotong royong yang terasa, mulai dari yang heboh lomba-lomba sampai yang menyiapkan snack serta hidangan. Berikut beberapa jajanan khas yang kerap dihidangkan saat kumpul-kumpul 17 Agustusan untuk memeriahkan suasana.
1. Klepon
Klepon jadi salah satu jajanan khas yang hampir selalu ada di perayaan 17 Agustus. Bentuknya bulat kecil, dibalut kelapa parut, dengan isian gula merah cair yang meletup saat digigit. Rasanya manis gurih, teksturnya kenyal. Biasanya panitia membuat klepon dalam jumlah banyak karena prosesnya cukup mudah.
Untuk menyesuaikan tema kemerdekaan, klepon sering diberi warna merah, sedangkan kelapa parutnya tetap putih. Penyajiannya praktis, tinggal dimasukkan ke dalam wadah plastik kecil dan dibagikan ke tamu atau peserta lomba.
Baca juga: 5 Resep Makanan Lezat untuk Merayakan Hari Kemerdekaan Ramai-Ramai
2. Getuk Lindri
Jajanan khas dari singkong ini punya tekstur lembut dengan rasa manis yang pas. Warna aslinya biasanya hijau atau cokelat, tapi saat 17-an bisa dibuat merah-putih agar selaras dengan tema acara. Getuk lindri dipotong kecil-kecil dan disusun rapi, lalu diberi taburan kelapa parut.
Selain murah dan mudah dibuat, getuk juga tahan lama di suhu ruang sehingga cocok untuk konsumsi acara sepanjang hari. Singkong yang digunakan pun mudah ditemukan di pasar tradisional.
3. Kue Lapis Sagu
Kue lapis sagu terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasa manis ringan. Biasanya terdiri dari beberapa lapisan warna-warni, tapi untuk acara kemerdekaan sering dibuat dua warna, merah dan putih.
Proses pembuatannya cukup sederhana, hanya memerlukan tepung sagu, santan, gula, dan pewarna alami. Karena cantik dilihat dan mudah dipotong, kue lapis sering jadi favorit anak-anak. Potongan kecilnya juga membuat jajanan ini hemat bahan tapi tetap terlihat banyak.
4. Kue Mangkok
Kue mangkok punya ciri khas mekar di bagian atas, seolah “tersenyum”. Maknanya dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan. Rasanya manis lembut dengan aroma fermentasi ringan dari tape singkong atau ragi. Kue ini enak dimakan saat masih hangat, tapi tetap nikmat meski sudah dingin.
5. Wajik Ketan
Wajik ketan punya rasa manis legit dengan tekstur kenyal. Terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama santan dan gula merah, lalu dipadatkan. Untuk 17 Agustus, sebagian wajik diberi pewarna merah alami dari pandan merah atau bit. Jajanan khas ini tahan lama, bahkan bisa disiapkan sehari sebelumnya.
6. Ongol-ongol
Ongol-ongol terbuat dari tepung sagu atau tepung tapioka yang dimasak dengan gula aren. Teksturnya kenyal dan sedikit lengket, dengan taburan kelapa parut yang gurih. Jajanan khas ini biasanya dibuat dalam loyang besar lalu dipotong-potong. Warna aslinya cokelat dari gula aren, tapi mudah diberi warna merah untuk tema kemerdekaan. Rasanya ringan, cocok untuk semua umur.
7. Cenil + Lupis + Tiwul
Ketiga jajanan ini sering dijual bersama sebagai “paket jajanan pasar”. Cenil berwarna-warni, kenyal, dan manis. Lupis adalah ketan berbentuk segitiga, disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah cair. Tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan lalu diolah lagi, rasanya gurih manis.
Saat 17-an, cenil biasanya dibuat dominan merah, sedangkan kelapanya tetap putih. Satu porsi berisi ketiganya sudah membuat suasana meriah.
8. Putu Bambu
Putu bambu punya aroma harum pandan dan rasa manis dari gula merah di tengahnya. Adonannya dimasukkan ke cetakan berbentuk tabung kecil lalu dikukus. Saat matang, putu disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih.
Jajanan ini enak dimakan hangat, jadi biasanya disajikan di stan bazar yang melayani langsung. Bentuknya kecil memudahkan pembagian untuk banyak orang.
9. Serabi
Serabi bisa dibuat gurih atau manis. Versi Solo biasanya memakai kuah santan manis, sedangkan versi Bandung cenderung gurih dengan topping oncom. Untuk 17-an, serabi manis diberi sirup stroberi atau selai merah di atasnya, lalu kuah santan putih di sekelilingnya.
10. Lemper dan Arem-arem
Lemper terbuat dari ketan dengan isian ayam suwir atau abon, dibungkus daun pisang. Arem-arem mirip lemper tapi memakai nasi, biasanya isi sayur atau ayam bumbu. Jajanan khas ini mengenyangkan, sehingga cocok untuk konsumsi panitia atau peserta lomba yang butuh tenaga ekstra.
11. Kerupuk
Kerupuk adalah ikon lomba 17-an. Jenisnya bisa beragam, tapi paling sering dipakai kerupuk putih besar. Selain untuk lomba, kerupuk juga disajikan sebagai camilan. Murah, ringan, dan tahan lama di udara terbuka. Anak-anak sampai orang tua pasti menyukainya.
12. Rempeyek Kacang
Rempeyek adalah gorengan tipis dari adonan tepung dengan taburan kacang tanah. Rasanya gurih renyah dan cocok jadi teman minum teh atau kopi. Untuk acara 17-an, rempeyek biasanya dibuat dalam jumlah besar karena bisa disimpan lama.
13. Pastel dan Risoles
Pastel berisi sayuran, kadang ditambah telur atau daging cincang, dibungkus kulit tipis lalu digoreng. Risoles memakai kulit lembut dengan isian ragout, dilapisi tepung panir, lalu digoreng.
Kedua jajanan khas ini termasuk “kudapan resmi” di banyak acara karena praktis dan mengenyangkan. Termasuk di acara 17-an. Ukurannya kecil, jadi mudah dibagi ke banyak orang.
14. Kacang Rebus
Kacang rebus sederhana tapi selalu bikin suasana santai. Direbus dengan sedikit garam, kacang ini nikmat dimakan sambil mengobrol menunggu lomba berikutnya. Murah, bergizi, dan tidak mudah basi. Panitia biasanya menaruhnya di wadah besar agar peserta bisa mengambil sendiri.
15. Singkong atau Ubi Rebus
Singkong atau ubi rebus adalah jajanan khas sederhana yang mengenyangkan. Disajikan dengan taburan kelapa parut dan sedikit garam agar rasanya gurih. Selain murah, singkong juga mudah ditemukan di pasar.
16. Kerak Telor
Kerak telor terbuat dari beras ketan, telur, ebi, dan serundeng kelapa. Rasanya gurih dengan aroma khas dari bumbu-bumbu. Di Jakarta dan sekitarnya, jajanan khas ini sering hadir di stan bazar perayaan 17-an.
17. Kue Ku
Kue ini terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang hijau halus. Kulitnya berwarna merah cerah, sering jadi simbol keberuntungan. Bentuknya biasanya oval atau menyerupai cangkang kura-kura.
Untuk 17-an, kue ku sangat cocok karena warna merahnya berpadu manis dengan alas kertas putih. Teksturnya lembut dan legit, disukai anak-anak maupun orang tua.
18. Bikang
Bikang punya bentuk menyerupai bunga mekar dengan serat-serat cantik di dalamnya. Rasanya manis ringan dengan aroma santan. Warna kelopaknya bisa dibuat merah-putih untuk menyambut kemerdekaan. Bentuknya yang unik membuat meja hidangan terlihat lebih meriah.
19. Bingka
Bingka adalah kue panggang lembut dari campuran telur, gula, santan, dan tepung. Rasanya manis gurih, aromanya harum. Teksturnya padat tapi lembut di mulut, cocok dipotong kecil untuk banyak orang. Bingka bisa diberi warna merah muda untuk menyesuaikan tema 17-an. Karena tahan lama, bingka aman disiapkan sejak sehari sebelum acara.
20. Bakwan Sayur
Bakwan sayur adalah gorengan paling populer yang hampir selalu ada di acara kampung, termasuk saat 17-an. Terbuat dari campuran tepung terigu, irisan wortel, kol, dan daun bawang, lalu digoreng hingga renyah keemasan. Rasanya gurih, apalagi kalau dimakan hangat-hangat.
21. Tahu Isi
Tahu isi juga jadi gorengan favorit di momen kemerdekaan. Tahu kopong diisi sayuran seperti wortel, kol, dan taoge, lalu dilapisi adonan tepung dan digoreng garing. Tekstur luarnya renyah, sedangkan bagian dalamnya lembut dan gurih. Disajikan dengan cabai rawit atau sambal, tahu isi selalu laris di meja hidangan.
Baca juga: 10 Merek Produk Makanan Indonesia yang Sudah Mendunia
Jajanan khas saat 17 Agustus selalu membawa suasana yang berbeda. Setiap kue, camilan, atau gorengan di meja terasa lebih istimewa karena dinikmati bersama. Ada rasa hangat dari kebersamaan, ada tawa di tengah keramaian lomba, dan ada kenangan yang terbentuk setiap tahunnya. Sederhana, tapi selalu berhasil membuat perayaan kemerdekaan terasa lengkap.