6 Jenis Iklan yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis UMKM

JNEWS – Jenis iklan sudah sangat beragam berkat kemajuan teknologi informasi. Pengusaha yang tidak memanfaatkan teknologi bisa jadi akan ketinggalan. Pastinya hal ini tidaklah diinginkan.

Iklan digunakan untuk menyebarkan nama usaha, memperkuat citra usaha (branding), dan untuk mendongkrak penjualan. Namun masih banyak yang fokus dengan jalan viral untuk meningkatkan penjualan. Padahal ada berbagai jenis iklan yang lebih tertarget dan terukur.

Tip Memilih Jenis Iklan

Iklan untuk meningkatkan penjualan bisnis UMKM bersifat komersial. Karena itu, pemilihannya harus memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan.

Berikut adalah tip memilih jenis iklan yang perlu diperhatikan.

1. Sesuaikan dengan Bujet

Iklan merupakan kebutuhan utama usaha. Namun bagi usaha kecil, sering kali bujet iklan terasa berat. Pemilik usaha harus pandai-pandai mengalokasikan biaya iklan tanpa mengganggu produksi dan operasional.

2. Melakukan Riset

Pemilihan jenis iklan yang sesuai untuk suatu bisnis harus didahului dengan riset audiens dan pasar.

Misalnya produk yang sasarannya adalah para ibu rumah tangga kelas menengah ke bawah, maka tak perlu repot-repot membuat iklan melalui email, karena mereka cenderung tidak aktif di email.

3. Memilih Media yang Tepat

Pemilihan media sangat penting karena berkaitan dengan ceruk tempat konsumen yang membutuhkan produk tersebut berkumpul. Misalnya produk tersebut sudah mendapatkan sambutan di Facebook maka iklan di Facebook harus digencarkan.

4. Perhatikan Peraturan

Jenis usaha juga memengaruhi jenis iklan yang akan ditampilkan. Pada jenis iklan pencarian misalnya, pemilik usaha tidak boleh asal memasang kata kunci yang memberi pemahaman keliru kepada konsumen karena untuk beberapa produk dilindungi oleh peraturan yang jelas.

Contohnya iklan produk pangan sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1996 tentang Label dan Iklan Pangan, yang penjelasannya dapat dilihat di laman POM.

Baca juga: Kekuatan Kesederhanaan: Contoh Iklan Produk Simple tetapi Efektif

6 Jenis Iklan yang Efektif untuk UMKM

 

Berikut adalah 6 jenis iklan yang dapat dicoba untuk meningkatkan penjualan UMKM.

1. Iklan di Media Sosial

Iklan di media sosial dapat disebarkan sendiri, bekerja sama dengan influencer, atau memasang social media ads. Jika sebelumnya sudah memiliki akun pribadi dan memiliki banyak follower, tak ada salahnya menyebarkan iklan sendiri untuk menekan bujet.

Cara ini efektif untuk menjaring konsumen awal karena sebelumnya sudah ada interaksi pribadi sehingga kepercayaan sudah terbangun. Namun untuk pengembangannya harus menggunakan cara lain, yaitu memasang iklan berbayar.

Pada iklan media sosial berbayar, jangkauan sebaran iklan diperluas sesuai dengan parameter atau target yang telah ditentukan. Pada iklan ini, pemilik usaha dapat menjangkau konsumen-konsumen baru yang sebelumnya tidak pernah berinteraksi secara pribadi. Ini merupakan titik tolak pengusaha untuk meningkatkan tampilan produk karena konsumen hanya fokus pada produk tanpa peduli profil pemiliknya.

Membuat iklan yang unik bahkan aneh agar viral boleh saja dilakukan. Namun ini juga bisa menjadi bumerang jika produk tidak siap. Banyak kafe atau restoran yang sepi setelah beberapa waktu viral karena konsumen tidak kembali lagi akibat tidak terlayani dengan baik.

2. Native Advertising

Ada saat ketika scroll suatu percakapan  di media sosial X, ada satu komentar yang terlihat biasa saja. Namun, setelah diperhatikan dengan saksama barulah terlihat bahwa ternyata itu iklan.

Iklan tersebut tidak mengganggu karena tidak ada foto dan link ke marketplace atau website tertentu. Itulah yang disebut native advertising atau native ads.

Iklan yang tampak seperti konten biasa juga ada di Instagram dan Facebook. Jika tidak melihat tulisan sponsored yang cukup kecil, banyak yang tidak menyadarinya.

Native ads adalah bentuk iklan yang mengikuti format tempat iklan tersebut dipasang sehingga terlihat alamiah. Bentuk native ads bermacam-macam. Namun yang terfavorit adalah etalase di marketplace karena user friendly sehingga pemilik usaha tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mendesain format iklan. Mereka tinggal mengikuti ketentuan di platform tersebut.

3. Affiliate Marketing

Bentuk iklan ini sedang populer karena membuat banyak influencer bergelimang komisi. Bagi UMKM, cara ini menguntungkan karena hanya membayar partner jika ada produk yang laku. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam sistem ini UMKM tidak membayar jasa influencer, melainkan berbagi keuntungan dengan partner.

Pada sistem ini, partner afiliasi akan menyebarkan tautan produk ke berbagai platform yang mereka miliki. Partner akan mengerahkan kreativitas untuk melariskan produk tersebut. Makin banyak produk yang terjual, makin banyak pula komisi yang mereka dapatkan. Jika tidak mau pusing, pemilik usaha dapat memanfaatkan sistem afiliasi di marketplace.

4. Search Advertising

Search ads atau iklan pencarian ini akan muncul jika melakukan pencarian di internet, seperti Google Search. Cara ini sebenarnya sangat efektif karena semua pengguna internet mencari suatu informasi melalui mesin pencarian. Namun tantangannya adalah dominasi marketplace yang selalu tampil di deret paling atas hasil pencarian.

Kesuksesan iklan pencarian ini terletak pada penentuan target dan pemilihan kata kunci yang tepat. Karena tidak murah, perancangan iklan harus didahului dengan riset mendalam. Tapi jika tidak memiliki sumber daya yang memadai, pemilik usaha dapat bekerja sama dengan digital agency.

5. Display Advertising

Pernah melihat portal berita yang seluruh halamannya tertutup iklan? Itulah display ads atau iklan tampilan. Display ads kebanyakan muncul di website atau aplikasi dalam bentuk banner, atau video. Karena mengutamakan visual, maka tampilan banner sangat menentukan untuk menarik perhatian.

6. Retargeting Advertising

Pengguna media sosial sering mengalami peristiwa ketika tiba-tiba feed Instagramnya dibombardir dengan iklan suatu produk setelah membuka suatu akun Instagram untuk mencari produk tersebut. Itulah yang disebut retargeting. Iklan tersebut muncul karena menggunakan history tema yang diminati pengguna Instagram.

Retargeting ada di semua platform media sosial dan website. Iklan seperti ini membantu pemilik UMKM untuk menyasar pasar atau target yang lebih tepat.

Baca juga: Desain Grafis Gambaran Iklan yang Menarik untuk UMKM: Panduan Disertai Contoh

Pemasangan iklan membutuhkan waktu, pemikiran dan bujet. Bagi sebagian pemilik UMKM, iklan masih dianggap sebagai kemewahan. Padahal tanpa iklan, masyarakat atau calon konsumen. tidak akan mengetahui eksistensi suatu usaha. Ulasan tentang 6 jenis iklan di atas dapat menjadi pertimbangan untuk memilih iklan yang sesuai dengan kondisi usaha.

Exit mobile version