JNEWS – Memahami jenis tamu hotel jadi salah satu hal penting sebelum membuka usaha penginapan sendiri. Setiap tamu datang dengan kebutuhan dan perilaku yang berbeda-beda, kadang juga dengan ekspektasi yang tidak sama.
Kalau sudah tahu polanya sejak awal, lebih mudah untuk menyiapkan pelayanan yang tepat. Apalagi buat yang baru mau mulai bisnis penginapan kecil atau homestay, pengetahuan ini bisa membantu menghindari banyak salah langkah.
Jenis Tamu Hotel yang Perlu Dikenali
Banyak orang berpikir semua tamu cuma butuh kamar yang bersih dan nyaman. Padahal kenyataannya lebih kompleks dari itu.
Ada jenis tamu hotel yang datang untuk kerja, ada yang sekadar ingin istirahat, ada juga yang mencari pengalaman unik. Kalau bisa mengenali karakter tamu dari awal, memberi layanan yang pas rasanya jadi lebih ringan. Dari sini juga, peluang untuk bikin tamu puas dan kembali lagi jadi lebih besar.
Berikut jenis-jenis tamu yang biasa datang ke hotel, dikutip dari laman Mews dan juga Oaky.
1. Business Travelers
Tamu yang datang untuk urusan kerja biasanya punya jadwal padat dan waktu yang terbatas. Mereka butuh kamar yang tenang, Wi-Fi cepat, dan meja kerja yang nyaman. Sering kali hanya datang malam untuk tidur lalu pagi sudah berangkat lagi.
Untuk membantu mereka, beri informasi tentang transportasi terdekat atau jasa taksi. Tamu seperti ini sangat menghargai pelayanan cepat dan tidak ribet. Jadi, layani mereka dengan sigap tanpa banyak basa-basi yang tidak perlu.
Baca juga: 7 Hotel Tematik Paling Unik di Dunia
2. Luxury Travelers
Tamu ini datang untuk merasakan pengalaman menginap yang nyaman dan berkesan. Mereka suka detail kecil, seperti handuk yang wangi, kamar bersih sempurna, dan sambutan yang hangat. Meski homestay sederhana, tetap bisa memberi sentuhan personal seperti bunga segar di meja atau camilan lokal di kamar.
Tamu ini juga suka jika staf ramah dan siap membantu kapan pun. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama jika meminta sesuatu. Buat suasana yang bikin mereka merasa istimewa.
3. Families / Family Travelers
Tamu keluarga biasanya membawa anak-anak atau orang tua, jadi kebutuhannya lebih banyak. Mereka butuh kamar luas, kadang minta kasur tambahan atau ruang untuk bayi.
Pastikan lingkungan aman, misalnya tidak ada tangga curam atau stop kontak terbuka. Biasanya mereka juga butuh info tempat makan yang ramah anak. Bantu kalau mereka perlu memanaskan makanan bayi atau minta bantuan kecil lainnya. Tamu keluarga sangat senang kalau merasa diperhatikan.
4. Baby Boomers / Boomer Travelers
Jenis tamu hotel yang lebih tua biasanya mengutamakan kenyamanan dan ketenangan. Mereka tidak suka ribet dan sering membawa barang cukup banyak.
Bantu mereka saat check-in dengan membawa koper ke kamar jika memungkinkan. Pastikan akses ke kamar mudah dijangkau, misalnya tidak di lantai tinggi kalau tidak ada lift. Berikan penjelasan pelan-pelan dan jelas tentang fasilitas di kamar. Tamu ini biasanya senang kalau disapa dengan sopan setiap bertemu.
5. Gen Z
Jenis tamu hotel ini suka homestay yang punya desain estetik dan unik untuk difoto. Mereka biasanya datang untuk pengalaman yang berbeda, bukan hanya tidur.
Pastikan Wi-Fi kencang karena mereka banyak mengunggah konten ke media sosial. Bisa juga sediakan sudut instagramable supaya mereka bisa foto-foto. Beri rekomendasi tempat kekinian di sekitar yang cocok untuk mereka datangi. Mereka juga senang jika staf bersikap santai tetapi tetap membantu.
6. Millennials
Mirip dengan Gen Z, tapi biasanya lebih fokus pada pengalaman autentik daripada sekadar foto. Mereka suka mencoba makanan lokal atau ikut aktivitas yang jarang turis lakukan.
Tawarkan info tentang kuliner atau destinasi yang “hidden gem” di daerah sekitar. Pastikan kamar nyaman dengan harga yang terasa sepadan. Millennials juga suka suasana yang hangat seperti di rumah. Pelayanan yang tulus biasanya bikin mereka kembali lagi.
7. Health and Wellness Travelers
Jenis tamu hotel ini datang untuk mencari ketenangan. Mereka suka lingkungan yang bersih, udara segar, dan suasana yang tenang.
Kalau bisa, beri info tentang tempat yoga, jalur lari pagi, atau spot meditasi di sekitar. Pastikan kamar tidak pengap dan punya pencahayaan bagus. Mereka juga suka jika ada air minum yang bersih dan sehat tersedia di kamar. Tamu seperti ini biasanya lebih suka kegiatan yang dekat dengan alam.
8. Digital Nomads
Tamu ini bekerja sambil jalan-jalan, jadi butuh kamar yang nyaman untuk kerja berjam-jam. Pastikan Wi-Fi sangat stabil dan cepat karena itu yang paling penting bagi mereka.
Siapkan meja atau area kecil untuk bekerja dengan baik. Bisa juga beri info tentang kafe dengan colokan listrik atau coworking space di sekitar. Mereka suka suasana yang tenang tapi tidak terlalu sepi. Tamu seperti ini kadang tinggal lebih lama dari tamu biasa.
9. Leisure Travelers / Tourism
Leisure travelers ini jenis tamu hotel yang datang untuk bersantai dan menjelajahi tempat wisata. Biasanya mereka menghabiskan waktu di luar seharian, lalu pulang untuk istirahat.
Sediakan peta wisata lokal atau rekomendasi aktivitas seru yang bisa mereka lakukan. Mereka juga suka jika bisa pesan transportasi atau tur dengan mudah. Pastikan kamar bersih dan nyaman untuk tidur setelah seharian jalan-jalan. Sikap ramah dan sabar saat mereka banyak bertanya sangat penting.
10. Backpackers / Budget Travelers
Tamu yang datang dengan anggaran terbatas dan sering hanya butuh kamar untuk tidur. Mereka tidak peduli dengan fasilitas mewah, yang penting bersih dan aman. Biasanya hanya membawa satu ransel kecil dan jarang lama di kamar.
Tawarkan kamar sederhana dengan harga yang jelas tanpa biaya tambahan. Beri info tentang tempat makan murah dan tempat wisata gratis. Mereka juga suka jika bisa berbagi cerita dengan staf atau tamu lain.
11. Solo Travelers
Jenis tamu hotel ini datang sendiri untuk berbagai tujuan, bisa kerja, healing, atau liburan. Mereka kadang butuh teman bicara tapi juga ingin privasi.
Sambut dengan ramah supaya mereka merasa aman. Pastikan kamar terkunci dengan baik dan beri tip tentang cara aman jalan-jalan di sekitar. Jika mereka ingin ikut tur atau jalan-jalan bareng, bantu atur dengan senang hati. Tamu solo biasanya suka jika staf tidak terlalu memaksa ngobrol tapi tetap responsif.
12. Event Attendees
Datang karena ada acara, seperti pernikahan, seminar, atau konser di sekitar, jenis tamu hotel ini biasanya hanya butuh kamar untuk istirahat sebentar dan ganti baju.
Tanyakan jam acara mereka supaya bisa bantu atur check-in atau check-out lebih fleksibel. Pastikan kamar sudah siap saat mereka datang karena waktu mereka terbatas. Kalau memungkinkan, beri info transportasi ke lokasi acara. Tamu ini sangat menghargai kecepatan pelayanan.
13. Bleisure Travelers
Jenis tamu hotel ini menggabungkan kerja dan liburan. Awalnya untuk bisnis, tapi ingin juga menikmati wisata setelah urusan selesai.
Siapkan kamar yang nyaman untuk kerja sekaligus untuk beristirahat. Beri tip aktivitas santai atau destinasi menarik yang bisa mereka kunjungi setelah jam kerja. Pastikan Wi-Fi lancar dan suasana tetap tenang saat mereka bekerja. Mereka suka kalau diberi rekomendasi tempat wisata unik yang tidak terlalu banyak turis.
Baca juga: Hostel vs. Small Budget Hotel: Mana yang Lebih Hemat dan Nyaman?
14. Green Travelers
Tamu jenis ini sangat peduli lingkungan dan suka konsep ramah alam. Mereka suka kalau penginapan tidak banyak pakai plastik dan mendukung produk lokal. Bisa juga siapkan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan non-organik.
Tunjukkan bahwa penginapan juga menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Sajikan air isi ulang daripada botol plastik sekali pakai. Tamu ini biasanya sangat menghargai usaha kecil yang mendukung keberlanjutan.
Dengan mengenali jenis tamu hotel yang mungkin datang, pengelolaan penginapan bisa jadi lebih tenang dan terarah.
Setiap tamu memang punya gaya dan kebutuhannya sendiri, tapi kalau sudah siap sejak awal, semuanya bisa ditangani dengan lebih santai. Pelayanan jadi lebih tepat, tamu pun merasa nyaman. Dan itu jadi langkah awal buat bisnis penginapan kecil berkembang lebih stabil ke depannya.