JNE Dukung Relawan Kaki Palsu, Pejuang Pendidikan dan Penggerak Lingkungan

Presiden Direktur JNE memberi apresiasi kepada pejuang disabilitas, pejuang pendidikan dan pejuang lingkungan hidup dalam acara Kick Andy

Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto menyerahkan bantuan kaki palsu dan uang kepada relawan kaki palsu di Medan, Ramon, yang sekaligus pemilik agen JNE Sei Rampah. Bantuan uang juga diberikan kepada Novi, seorang pejuang pendidikan di Alor NTT serta tokoh penggerak lingkungan di Teluk Naga, Tangerang, Adul.

Mempunyai keterbatasan fisik atau disabilitas, karena kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi, tidak menyurutkan Ramon, untuk berprestasi dan menebarkan kabaikan. Ia menjadi relawan kaki palsu bagi mereka penyandang cacat kaki.

Satu demi satu penyandang disabilitas cacat kaki yang ada di Medan, didata dan diukur kakinya oleh Ramon untuk kemudian diberikan kaki palsu secara gratis. Kaki palsu yang harganya tidak murah tersebut merupakan sumbangan dari berbagai lembaga dan perusahaan. Salah satunya sumbangan datang dari JNE.

Selain itu, walau salah satu kakinya palsu, Ramon juga tetap bisa menjalankan usaha dengan membuka gerai keagenan JNE yang bernama Agen JNE Sei Rampah, di Jalan Prof. Dr. Hamka No. 3, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Saat ini agennya sudah sudah mempekerjakan 17 orang karyawan yang berasal dari lingkungan sekitar.

Atas upaya Ramon menjadi relawan kaki palsu, dalam acara Kick Andy di Metro TV, Jumat (7/1/2022) malam, Ramon bisa berjumpa langsung dengan Presiden Direktur JNE M. Feriadi yang memberikan kaki palsu baru, uang Rp 25 juta, plus paket umrah bagi Ramon dan isterinya, Tengku Maizura.

Presiden Direktur JNE M. Feriadi bersama Ramon dan isterinya

Alhamdulillah, bersyukur sekali. Pada dasarnya saya dan suami beramal dan berbuat kebaikan tidak pernah berhitung. Kami yakin Allah Yang Maha Kuasa akan membalasnya,” ujar Tengku Maizura, saat ditemui JNEWS di sela-sela acara.

Wanita yang akrab disapa Ibu Uya ini berkisah, saat suaminya meminta izin kakinya harus diamputasi oleh tim dokter akibat kejadian tabrak lari, ia mengizinkannya sekaligus memberi dukungan. “Keputusan paling berat dalam hidup saya ketika mengizinkan suami kehilangan kakinya. Namun Allah Maha Kuasa, sekarang suami bisa jadi relawan kaki palsu, mempekerjakan belasan orang dengan membuka agen JNE,” ucapnya.

“Terima kasih JNE, terima kasih Pak Feriadi atas pemberian kaki palsu, uang dan paket umrahnya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan ini semua serta semoga JNE terus berjaya,” pungkas Ibu Uya sambil meneteskan air mata haru.

Rasa bangga dan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh JNE, juga diutarakan oleh Novi, pejuang pendidikan di daerah terpencil, Alor, Nusa Tenggara Timur. “Saya tidak bisa berkata apa-apa ternyata JNE sangat baik. Saya selama ini sering mengirimkan paket dan berbelanja online memakai JNE. Semoga JNE terus maju dan berkembang, serta Tuhan selalu memberkati,” ujarnya.

Menurut Novi, bantuan dari JNE akan digunakan untuk kemajuan pendidikan di daerahnya, yang selama ini dibinanya. “Dengan adanya bantuan dari JNE semoga menjadi inspirasi pihak-pihak lainnya untuk berbuat kebaikan,” tambahnya.

Sementara Adul, tokoh penggerak masyarakat dan aktivis peduli lingkungan di Teluk Naga Tangerang, tidak menyangka dirinya akan mendapat bantuan dari JNE sebab dirinya hanya tahu diundang sebagai nara sumber untuk acara Kick Andy.

“Terima kasih JNE, semoga ini menjadi motivasi bagi saya dan masyarakat Teluk Naga agar ke depannya lebih maju dan berdaya. Bantuan ini akan saya gunakan untuk memajukan lahan yang terbengkalai menjadi lebih produktif bersama masyarakat Teluk Naga,” ujar Adul. *

Baca juga : Sinergi JNE dan Rumah Zakat Untuk Berdayakan Desa

Exit mobile version