Sementara itu, Hermawan Kartajaya menegaskan bahwa UMKM tidak hanya butuh uang, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini. “Namun mereka juga perlu edukasi, pelatihan dan informasi untuk mengakses pasar terutama pasar online. Bisnis JNE yang terus tumbuh di masa pandemi, sudah selayaknya juga memberi manfaat dan keuntungan bagi para pelaku UMKM yang notabene juga adalah customer JNE,” ujarnya.
Baca juga : JNE Kota Bekasi “Ngajak Online 2021” Goll.. Aborasi Bisnis Online dengan Strategi Tepat
Ia melanjutkan, pendapatan UMKM selama pandemi mengalami penurunan. Untuk itu mereka butuh pendampingan supaya kemudian menjadi enterprenuership dan memahami cara marketing. Kedua unsur tersebut harus diberikan support oleh JNE.
“Saya selama 5 tahun berkeliling dunia, ternyata UMKM butuh pendampingan dan memiliki masalah yang hampir sama. UMKM merupakan penopang ekonomi bangsa dengan beberapa sektor utama diantaranya kuliner dan fashion,” jelasnya.
Bagi Hermawan, dengan adanya kegiatan semacam ini, berarti JNE sadar betapa pentingnya marketing, karena dari survey bila suatu industri semakin meningkat maka persaingannya akan semakin ketat. Sebab, menurutnya, mereka para pendatang atau pemain baru akan mencari dan melakukan segala cara untuk menang.
Baca juga : JNE Kota Sorong “Ngajak Online 2021” Goll.. Aborasi untuk Strategi Tepat
“JNE jangan terlena, karena persaingan semakin ketat dengan banyaknya pemain baru yang terjun di bisnis yang sama dengan JNE. Selain itu, kita juga jangan menyerah meski ada pandemi Covid-19, karena di setiap krisis akan ada oportunity-nya, ada peluang, yang penting ulet, dan harus selalu berinovasi mengikuti tren zaman dan tuntutan customer. Saya percaya JNE selama ini sudah mempunyai karakter yang kuat, baik dan benar, sehingga tetap terdepan di bisnis jasa pengiriman dan logistik Indonesia,” ucap Hermawan.