JNEWS – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang pemukiman penduduk di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara mengundang kesedihan mendalam. Bencana yang terjadi pada Minggu (25/8/2024) dinihari mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, 15 mengalami luka-luka dan 3 orang masih dalam pencarian. Pemkot Ternate pun menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor selama 14 hari, terhitung sejak 25 Agustus sampai dengan 7 September 2024.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban bencana tersebut, JNE Ternate mengulurkan bantuan.
“Memang curah hujan yang tinggi terjadi di Kota Ternate dan sekitarnya sejak malam hari Sabtu, 24 Agustus 2024 lalu. Sekitar pukul 02.30 WIT diniharinya yakni di hari Minggu, 25 Agustus 2024, terjadi musibah banjir bandang dan tanah longsor secara tiba-tiba dari daerah pegunungan atau dataran yang lebih tinggi, yang berada tepat di atas Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate,” ungkap Kepala Cabang JNE Ternate, Cristofer.
Bencana tersebut menyapu pemukiman dan penduduk yang sedang terlelap tidur. “Mengetahui telah terjadi bencana tersebut, JNE Ternate langsung membentuk tim bantuan sebagai respon aksi cepat tanggap atas bencana yang terjadi dengan mengumpulkan bantuan logistik. Dikarenakan cuaca yang masih buruk, bantuan tahap pertama baru dapat tersalur pada Senin, 26 Agustus 2024 pagi. Bantuan berupa mie instan serta air mineral. Tim yang mengantarkan bantuan, sekaligus juga bertugas mengumpulkan data serta informasi terkait bencana untuk pengiriman bantuan berikutnya, dan juga jenis barang yang mendesak dibutuhkan para pengungsi,” terang Cristofer.
Baca juga: Meneropong Pelayanan JNE di Pulau Selayar
Selain belasan orang meninggal dunia, terdapat puluhan rumah hingga kendaraan yang tersapu banjir dan tertimbun tanah longsor. Pada Selasa (27/8/2024) tim JNE Ternate kembali mengantarkan bantuan tahap kedua berupa mie instan, beras, air mineral, minyak kayu putih dan minyak telon, popok bayi serta popok lansia, sejumlah selimut dan beberapa bantuan logistik lainnya. Jenis barang-barang bantuan tersebut berdasarkan informasi dari posko pengungsian yang dibutuhkan oleh pengungsi serta tim SAR.
“Semoga bantuan tersebut bisa meringankan dan berguna bagi para pengungsi yang menjadi korban bencana. Tim JNE Ternate sampai saat ini masih mengumpulkan donasi untuk kembali menyalurkan bantuan pada tahap selanjutnya,” pungkas Cristofer. *