Sejak adanya wabah Pandemi Covid-19 berbagai kebijakan telah dijalankan oleh Pemerintah, mulai dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan Work From Home (WFH) dan yang terbaru adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Semua kebijakan itu nyatanya sangat berdampak terhadap berbagai sektor penopang negara, terutama terhadap sektor ekonomi.
Pada tahun 2020 kemarin, Indonesia sempat mengalami resesi akibat perekonomian mengalami kontraksi (penurunan) dan minus sebanyak dua kali pada kuartal II dan kuartal III 2020. Bahkan pada kuartal II, ekonomi mengalami kontraksi sampai dengan angka -5,32% (Source: Kompas.com). Tentu hal ini dari segi ekonomi, sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan perekonomian negara.
Disamping juga target penerimaan negara, dari sektor pajak misalnya, hanya mencapai 89,25% atau sekitar Rp 1.069,98 triliun dan target yang telah ditetapkan pemerintah (Kementrian Keuangan) sebesar RP 1.198,82 triliun (sumber: tempo.co).
Sedangkan dari sektor lainnya seperti sektor pariwisata mengalami penyusutan hampir 80% dari tahun sebelumnya. Sektor pariwisata pada tahun 2020 hanya mampu memberikan sumbangsih sebesar Rp 51,2 triliun. Hal ini tentu tidak lain karena banyak tempat wisata yang ditutup selama masa Pandemi Covid-19 (sumber: Tempo.co).
Bagaimanapun juga pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh mobilisasi manusia. Ketika manusia tidak bergerak dan hanya diam di rumah, akibatnya pertumbuhan ekonomi juga mengalami penurunan. Banyak sektor-sektor usaha terutama UMKM yang terdampak.
Hal inilah yang dirasakan oleh Ibu Yani, pedagang mie ayam yang sehari-hari berjualan di jalan Wijaya Kusuma samping Tomang 6. Ibu Yani mengaku sekarang dagangannya sepi dan pendapatan harian juga tidak menentu. Pelanggan setia mie ayam Ibu Yani sebagian besar adalah karyawan JNE, namun dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH) sangat berdampak terhadap usaha jualan mie ayam Ibu Yani.
“Kalau ditanya soal pendapatan pasti sangat menurun, karena biasanya pagi sudah banyak karyawan yang sarapan dan sekarang karyawan kerjanya dari rumah. Saya berharap Corona ini segera berakhir dan jualan Ibu juga bisa laris seperti dulu lagi”, ungkap Ibu Yani sambil terus berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
Hal senada juga dirasakan oleh Bapak Edi atau yang biasa dikenal oleh karyawan JNE dengan panggilan Pedro. Menurut pria yang sehari-hari berjualan kopi dan es di depan Tomang 9, mengaku saat ini dagangannya mengalami penurunan pendapatan yang drastis.
“Ya mau gimana lagi ya mas, jujur sih kita merasa sangat terdampak semenjak adanya Corona ini, saya kan tiap hari jualan disini depan JNE, tapi saya alhamdulillah mas masih ada pemasukan walau menurun.” Tutur pria yang sangat mengidolakan artis dangdut Via Vallen ini.
Tidak lupa Bapak Edi mengungkapkan harapannya agar Pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. “Saya sebagai pedagang kecil, berharapnya segera berakhir Corona ini, apalagi sekarang ada PPKM saya merasakan sekali dampaknya, malah sampe 70% penurunan pendapatan saya.” Imbuhnya.
Ketika ditanya apakah sudah Vaksin apa belum, Bapak Edi alias Pedro menjawab. “Nanti mas hari Sabtu, 14 Agustus 2021 saya ikut Vaksin yang di JNE”, ucapnya.
Memang sejak adanya wabah Pandemi Covid-19 banyak sektor-sektor usaha yang mengalami penurunan pendapatan. Penurunan ini tidak hanya dirasakan oleh para pedagang kecil, pelaku UMKM tapi juga dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar.
Oleh karenanya agar ekonomi segera pulih, Pemerintah mewajibkan program Vaksinasi untuk seluruh rakyat Indonesia. Harapannya agar setelah Vaksin seluruh masyarakat bisa tetap sehat dan perekonomian bisa segera pulih kembali.
Kehidupan new normal yang sudah diimpikan oleh setiap orang bisa segera tercapai. Di samping juga Pemerintah berharap agar ekonomi juga perlahan membaik dan penerimaan negara dari sektor pajak dan sektor-sektor lainnya juga bisa tercapai, sehingga penerimaan negara tersebut bisa digunakan untuk berbagai kepentingan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.
Menanggapi seruan dari Pemerintah mengenai wajib Vaksin, JNE merespon dengan sangat baik dan cepat. Melalui Surat Edaran yang dikeluarkan pada tanggal 13 Juli 2021, JNE mewajibkan agar seluruh karyawan di Vaksin. Hal ini tentu saja demi kebaikan seluruh karyawan dan juga Perusahaan.
Kita semua ingin agar secepatnya kembali ke kehidupan normal seperti sediakala. Bisa jalan-jalan kemana saja, nongkrong di mall dan juga bepergian tanpa harus memakai masker. Oleh karena itu, peranan dari diri kita sangat diperlukan. Kita semua harus sadar diri dan dengan ketulusan hati datang untuk di Vaksin. Jangan ada anggapan buruk mengenai Vaksin yang tersebar melalui pemberitaan hoax di sosial media.
Apakah kita tidak iri bagaimana kemarin pada bulan Juni 2021, kita menyaksikan pertandingan sepak bola EURO yang berlangsung di Eropa. Kita bisa melihat di Eropa sana Stadion sudah penuh dan setiap orang bisa datang ke Stadion tanpa harus menggunakan masker.
Seperti pada pertandingan Final antara Inggris vs Italia yang berlangsung di Wembley Stadium. Kita bisa melihat kapasitas penonton semua full terisi dan mereka sama sekali tidak memakai masker. Dari layar kaca kita sudah bisa menyaksikan bagaimana di Eropa sana kehidupan sudah mulai berjalan menuju era new normal, sementara disini kita masih berkutat dengan kondisi pandemi yang belum kunjung usai.
JNE sendiri sudah melaksanakan Program Vaksinasi Massal. Program Vaksinasi Massal Dosis 1 sukses dilaksanakan pada tanggal 8 – 24 Juli 2021. Sebanyak 8.747 gabungan karyawan, pelajar dan juga masyarakat umum sudah di vaksin. Angka ini jauh lebih besar dari target awal sejumlah 7500 vaksin.
Kemudian saat ini JNE sedang melaksanakan Program Vaksinasi Massal Dosis 2 yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 28 Agustus 2021. Harapannya Program Vaksinasi Massal Dosis 2 ini juga sukses seperti Vaksin Dosis 1, dan kehidupan new normal yang diimpikan setiap orang bisa segera terlaksana.
Karenanya mari kita semua sukseskan Program Vaksinasi Massal JNE yang ke-2 ini, agar kita bisa secepatnya kembali ke kehidupan normal dan Pemerintah juga terbantu sehingga pertumbuhan ekonomi bisa segera membaik.