Junk food adalah salah satu kelompok makanan yang dianjurkan untuk dikurangi oleh para pakar gizi. Banyak yang menghubungkan junk food dengan menu makanan asing. Padahal banyak makanan lokal yang masuk dalam kategori junk food. Contohnya ayam geprek. Sekarang makin banyak penjual ayam geprek yang menyajikan nasi, ayam goreng yang sangat gurih dan sambal yang banyak, tetapi tanpa sayuran atau lalapan sama sekali.
Sebenarnya masyarakat saat ini memiliki banyak pilihan makanan. Menu yang ditawarkan warung atau restoran sangat beragam. Namun, umumnya konsumen Indonesia menyukai makanan yang gurih dan pedas. Sedangkan keberagaman jenis makanan dan kandungan gizi kurang diperhatikan.
Apa Itu Junk Food?
Dikutip dari Klub Pompi di situs Badan POM, junk food adalah istilah untuk mendeskripsikan makanan yang memiliki kandungan lemak, gula dan garam yang tinggi, tetapi kandungan vitamin dan seratnya rendah. Umumnya junk food mengandung bahan tambahan pangan (BTP), seperti pemanis, perasa, dan pengawet.
Makanan dengan BTP memang terasa lebih enak atau istilahnya nendang. Makanan yang tidak terlalu terasa asin dan manisnya akan mendapat respons negatif dari konsumen. Rasa yang pekat merupakan ciri khas menu Asia, tidak hanya menu Indonesia. Sedangkan cita rasa menu Eropa lebih ringan, tetapi bukan berarti di sana tidak ada junk food.
Penting untuk diketahui bahwa akibat jika sering makan junk food adalah:
- Meningkatkan risiko obesitas
- Meningkatkan risiko diabetes
- Menurunkan konsentrasi belajar anak
- Menurunkan daya ingat
- Menyebabkan penyakit jantung
- Menyebabkan penyakit kanker
- Menyebabkan pennyakit liver
- Menyebabkan kerusakan gigi
Baca juga: Makanan Sehat dan Usia Panjang: Menjelajahi Diet Orang-orang yang Hidup di Blue Zone
Contoh Junk Food
Sebenarnya sudah banyak yang tahu jenis makanan seperti apa yang termasuk junk food. Namun karena lezat, maka terus dikonsumsi. Bagi yang masih ragu, contoh junk food adalah sebagai berikut ini.
1. Ayam Goreng
Ayam goreng, apalagi ayam goreng crispy merupakan perpaduan yang tidak sehat antara lemak, karbohidrat dan kolesterol.
Daging ayam merupakan sumber protein yang bermanfaat. Namun, ketika ditambah tepung dalam jumlah banyak dan digoreng menggunakan minyak goreng yang berkali-kali dipakai, maka akan kesehatan tubuh bisa terancam.
2. Gorengan
Gorengan seperti bakwan memang berisi sayuran, tetapi sering kali tepung yang digunakan lebih banyak dari sayuran. Meskipun gorengan ini dibuat sendiri menggunakan minyak yang bersih, tetapi sebaiknya konsumsi tetap harus dibatasi.
3. Minuman Bersoda
Minuman bersoda dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Minuman ini mengganggu penyerapan kalsium yang dibutuhkan tulang.
4. Donat
Donat sepenuhnya terbuat dari tepung dan gula yang akan diubah menjadi glukosa. Ini merupakan penyebab meningkatnya risiko diabetes. Surplus kalori pada donat juga menyebabkan obesitas. Donat yang berbahan kentang juga bisa menyebabkan surplus kalori.
5. Burger
Burger yang lezat, mudah dibawa ke mana-mana dan praktis cara makannya ini terlihat menggiurkan di foto promosi karena dalam tumpukannya ada tomat, timun, dan daun selada. Namun kenyataannya, banyak merek burger yang tak lagi memasukkan sayuran, melainkan hanya ada keju dan daging.
Burger termasuk junk food karena mengandung karbohidrat, lemak, kolesterol, dan natrium yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan resiko terkena stroke dan penyakit ginjal.
Tip Mengurangi Ketergantungan pada Junk Food
Hidup akan terasa membosankan jika tidak pernah jajan. Jajan itu tidak salah, malah bisa menggerakkan ekonomi rakyat. Yang penting adalah jajan yang bijaksana agar tidak terjadi ketergantungan. Begitu pula dengan menyimpan stok makanan di kulkas agar tidak repot masak.
Bagi yang sedang mencari alternatif untuk lepas dari junk food, tip mengurangi ketergantungan pada junk food adalah sebagai berikut.
1. Junk Food Tidak Sama dengan Fast Food
Tidak semua fast food adalah junk food. Jika ingin jajan ke restoran fast food, pilih menu sehat. Misalnya salad atau pizza. Pizza di Indonesia sudah disesuaikan dengan lidah lokal, sehingga pelanggan bisa memilih pizza dengan filling sayuran dan buah-buahan, seperti jamur, kacang polong, dan nanas.
2. Mengisi Kulkas dengan Bahan Makanan Sehat
Jika malas memasak, isi dengan bahan-bahan makanan yang bisa dimakan mentah tetapi rasa masih bisa diterima oleh seluruh anggota keluarga. Mmisalnya daun selada, timun, tomat, dan berbagai buah-buahan. Bahkan wortel mentah jika diparut halus rasanya cenderung segar dan sedikit manis.
3. Membuat Makanan Beku Sendiri agar Isinya Bisa Diketahui
Untuk persediaan makanan di rumah, yang termasuk junk food adalah beberapa jenis frozen food. Banyak resep sehat di media sosial yang bisa ditiru, termasuk resep makanan beku.
Misalnya nuget ayam dan wortel, yang bisa dibuat dengan cara yang sangat mudah. Masukkan 250 gram daging ayam tanpa tulang, wortel sebanyak yang diinginkan, sebutir telur, sesendok tepung tapioka, dua sendok tepung panir atau tepung roti, bawang putih, merica, dan sedikit garam ke food processor. Haluskan semuanya sekaligus, pindahkah ke wadah tahan panas, kukus, dinginkan, lalu simpan di freezer.
Baca juga: Awas, 6 Makanan Berbahaya Bagi Penderita Kolesterol Tinggi!
Mengonsumsi junk food adalah pilihan pembeli yang kurang bijak, bukan tanggung jawab penjual. Jika pembeli bijak memilih makanan, maka produsen atau penjual makanan akan menyesuaikan dengan selera pasar. Menikmati junk food sesekali kadang sulit dihindari, tetapi di hari lain harus kembali memperbanyak makanan bergizi.
Demikianlah penjelasan bahwa junk food adalah makanan yang tidak baik bagi kesehatan. Mengonsumsi makanan yang sehat merupakan investasi bagi tubuh yang sehat pula di masa depan.