PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah berupaya mempersiapkan segala sesuatunya agar LRT (Lintas Rel Terpadu) Jabodebek segera beroperasi. KAI pun menargetkan LRT Jabodetabek akan beroperasi pada pertengahan tahun 2022 untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Adapun berbagai persiapan yang sudah dilakukan oleh KAI terkait pengoperasian LRT antara lain, seperti menyediakan sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang, hingga perizinan.
Baca Juga: Terminal Tirtonadi Solo Disulap, Tak Sekadar Angkut Penumpang
“Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dikutip dari siaran persnya.
Berdasarkan Perpres nomor 49 Tahun 2017, lanut Joni, KAI mengemban tugas untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodetabek, yang di antaranya meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan /Light Rail Transit terintegrasi serta penyelenggaraan system tiket otomatis (Automatic Fare Collection).
Ada sekitar 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat, yakni Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
Pembangunan stasiun LRT Jabodetabek pun dilakukan di lokasi-lokasi i strategis, seperti kawasan perumahan dan kawasan bisnis. Tujuannya untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
Baca Juga: Cegah Varian Baru, Pemerintah Tegaskan PPKM Terus Berlanjut di Jawa-Bali
Ada dua tipe stasiun LRT, yakni Interchange Station seperti Stasiun Cawang dan dan Typical Station untuk 17 stasiun lainnya. Yang membedakan di antara kedua tipe stasiun tadi adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya.
Interchange Station terdiri dari 3 lantai dimana lantai 1 yaitu area boarding dan komersial, lantai 2 area peron, dan lantai 3 adalah area komersial. Sedangkan untuk tipe Typical Station terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 adalah area boarding dan lantai 2 merupakan area peron.
“Stasiun Cawang merupakan Interchange Station dikarenakan merupakan stasiun persimpangan atau stasiun transit. Dimana pelanggan dari stasiun Harjamukti yang ingin menuju ke arah Stasiun Jatimulya dapat berhenti dulu di Stasiun Cawang dan berganti kereta tujuan Stasiun Jatimulya, maupun sebaliknya,” kata Joni.
Pihak KAI pun sendiri menyediakan fasilitas untuk menunjang kenyamanan pelanggan, seperti menyediakan asilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, Passenger Information Display System (PIDS), passenger announcement, dan CCTV.
Pemerintah dan KAI juga berupaya menghadirkan stasiun LRT Jabodebek yang ramah disabilitas dengan menghadirkan lift, gate, toilet khusus disabilitas serta tactile. Dengan hadirnya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah pelanggan disabilitas dalam melakukan mobilitas menggunakan LRT Jabodebek.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Kereta Api Masih Sama Meski PPKM Turun Level