Karin Novilda memang sempat dikenal dengan berbagai hal yang kontroversial. Tapi, kini, ia justru dijadikan inspirasi karena bisnisnya di sosial media yang sangat majemuk dan beragam.
Pada 2013, Karin pernah mengukir prestasi sebagai siswi dengan nilai Ujian Nasional tertinggi nomor 3 di Kepulauan Riau. Keluarganya sempat mengarahkan Karin agar melanjutkan pendidikan sebagai dokter.
Namun, dia menyadari memiliki passion berbeda. Hobinya adalah mengunggah foto di media sosial, yang membuatnya menjadi sangat populer di Indonesia dengan lebih dari 5 juta followers Instagram.
Lalu, karin tekun memoles kemampuan diri yang membuatnya berhasil mengubah popularitas tersebut menjadi bisnis. Juga, passion terhadap seni lukis yang memberinya inspirasi untuk sekolah bisnis fashion.
Baca Juga: 6 Artis yang Kelola Bisnis dengan Brand Namanya
Namun popularitas dan kepiawaian berbisnis yang dikembangkannya, bukan hanya dipakai untuk keuntungan pribadi semata. Dengan memanfaatkan platform digital, Karin mengajak followers-nya mengikuti jejaknya dalam berbagai aksi kemanusiaan, mulai menjadi relawan ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah; hingga kesigapannya turut mendatangi hutan Kalimantan untuk terlibat dalam pemadaman kebakaran hutan.
Nah, berikut adalah sejumlah tips dari Awkarin atau Karin Novilda tentang pengalamannya dalam mengembangkan diri dan menekuni passion di ajang Power Up Talk Smartfren #PowerUpPossibilites belum lama ini.
Selalu ingat bahwa sekolah itu penting
Karin melihat saat ini, ada saja anak muda yang punya passion di bidang content creation lalu bercita-cita menjadi seorang influencer media sosial atau YouTuber dan berhenti sekolah.
Dia pun berpesan bahwa apapun cita-citanya, sebaiknya tidak melupakan sekolah. Pasalnya sekolah merupakan hal yang sangat penting, karena dengan pendidikan yang bagus dia juga bisa berkontribusi lebih baik untuk masyarakat.
“Kalau kita tidak kombinasikan fame dan pendidikan, ujung-ujungnya cuma viral nggak jelas dan tidak tahu mengelola fame itu ke arah mana. Tapi kalau bisa kombinasikan fame dan pendidikan yang bagus, maka kita bisa membuat sesuatu yang bagus juga untuk komunitas,” ujar Karin
Baca Juga: Cara Arief Muhammad Membagi Waktu Sebagai Content Creator dan Pebisnis
Kenali kekurangan, jadikan peluang
Karin berpesan bahwa langkah pertama dan paling penting adalah mengenali diri sendiri. Dengan mengenali diri, seseorang bisa mengenali kekurangan dan passion-nya.
Berangkat dari situ, kenali kekurangan yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi peluang, juga selalu tekun menjalani passion.
Bila menemukan kritik pun jangan lantas menjadi surut. Menurut Karin, ada baiknya mengambil kritik yang membangun agar diri bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Sedangkan kritik yang tidak membangun cukup diabaikan.
Karin bercerita bahwa dia pernah menjadi seorang perempuan yang canggung, hingga akhirnya belajar untuk menjadi lebih baik.
“Dulu saya mau pesen makanan di restoran saja sampai minta tolong mama karena terlalu canggung. Akhirnya saya coba bicara dengan diri saya sendiri di cermin, mencoba mengenali diri sendiri terlihat seperti apa ketika bicara dan terus latihan sampai bisa lebih lancar bicara. Practice make perfect,”pesannya.
Konsisten menjalani passion
Menjalani passion sampai mewujudkan mimpi bukanlah suatu hal instan. Ini perjalanan panjang yang menurut Karin harus ditempuh pelahan dan konsisten. Tetapkan hal yang menjadi visi dan misi dalam hidup, kemudian susunlah cara untuk mencapainya.
“Kalian tidak dikejar dateline dalam hidup ini, jadi tidak ada kata terlambat. Semua bisa dilakukan, langkah demi langkah. Seperti kata pepatah, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Yang penting kalian tahu mau apa dan konsisten ke sana,”jelas Karin.
Konten digital yang dibuat Karin Novilda telah berhasil menyuarakan kebaikan dan berdampak besar bagi masyarakat. Kisahnya mewakili visi mengenai mimpi, kerja keras, passion, dan keberanian untuk membuka peluang.
Baca Juga: Intip 5 Brand Kosmetik Milik Artis