Seiring berjalannya waktu dan kiriman semakin banyak, area delivery Agung menjadi hanya satu kelurahan, yaitu Kelurahan Bambu Apus dengan ratusan paket yang biasa ia kirim setiap harinya. Mengingat selalu ramah dan sopan serta selalu menyapa customer, selama ini Agung tidak pernah mengalami kesulitan saat proses delivery, termasuk saat pandemi.
“Walau pandemi dan masyarakat ada yang terpapar Covid-19, namun bagi saya selama ini tidak menjadi halangan. Memang awalnya ada rasa takut dan was-was, namun lama kelamaan menjadi terbiasa”, ucap rider yang hobi memancing ini.
“Yang penting selalu menjaga kesehatan, melaksanakan Prokes dengan benar dan adanya rasa tanggung jawab bahwa paket kiriman merupakan amanah yang harus disampaikan kepada customer dengan cepat dan tepat waktu”, tambah Agung.
Baca juga : PPKM Darurat, Pelayanan Distribusi Paket JNE Tetap Berjalan Normal
Menurut Agung, para customer di area delivery-nya sebagian bermukim di kawasan perkampungan padat penduduk dengan rumah yang berdekat-dekatan. “Sambutan mereka sangat baik apabila saya mengantarkan paket. Begitu lihat saya datang, mereka langsung menanyakan ada paket juga untuk dirinya tidak, karena sudah biasa memakai JNE saat belanja online,” terangnya.
Selama hampir satu dekade menjadi rider, Agung menyatakan pernah beberapa kali mengalami kejadian unik, dari mulai dikejar hewan peliharaan seorang customer, hingga pernah jatuh dari motor. Begitu juga sukanya sudah tak terhitung lagi.
Namun yang paling membanggakan apabila ada customer mengapresiasinya dengan mungucapkan ‘terima kasih JNE’ sambil tersenyum puas. “Semoga JNE terus maju dan berkembang serta semakin disukai masyarakat, dan juga terus menebarkan kebahagiaan dan kebaikan kepada banyak orang”, ucap Agung.
Lajang yang mengaku sebagian gajinya selama ini ia tabung untuk bekal berkeluarga nanti ini. Agung pun menutup obrolan bersama JNEWS dengan minta doa. “Doakan biar saya cepat menikah,” pungkasnya sambil tersenyum. *
Baca juga : Se’i Sapi Kana Populer Berkat Ekosistem Digital