JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Sejarah Kembang Goyang: Camilan Khas Betawi dan Resep Tradisionalnya

by Penulis JNEWS
24 October 2024
Kembang Goyang: Camilan Khas Betawi dan Resep Tradisionalnya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Indonesia kaya akan kue tradisionalnya. Bahkan tiap daerah memiliki kue khas dengan cita rasa yang berbeda. Salah satu yang populer dan berasal dari suku Betawi adalah kembang goyang.

Camilan renyah ini kerap disajikan sebagai suguhan saat Idulfitri ketika menyambut tamu. Rasanya yang gurih manis membuat camilan ini disukai oleh banyak orang.

Nama kembang goyang berasal dari bentuknya yang mirip dengan kelopak kembang. Adapun proses pembuatannya cukup memakan waktu karena harus digoyang-goyang hingga adonan lepas dari cetakan.

Bahan-bahan pembuatannya pun mudah ditemui yakni tepung beras atau tepung ketan. Namun, seiring perkembangan, agar lebih menarik serta menjangkau banyak kalangan, bahannya ditambahkan tetes essens pandan, frambozen hingga biji wijen untuk menciptakan variasi rasa dan lebih berwarna.

Dengan penambahan bahan tersebut, tampilan kue ini pun terlihat makin menarik serta makin disukai oleh anak-anak. Biasanya kembang goyang sering disimpan di dalam stoples bening. Dengan variasi warna, penataan yang rapi, kue ini pun terlihat sangat cantik.

Sejarah Kembang Goyang di Indonesia

Kue kembang goyang dikenal sebagai makanan ringan. Kue renyah ini ternyata terinspirasi dari perhiasan yang dijadikan hiasan sanggul atau konde pengantin Jawa. Karena bunga yang dipasang di sanggul tersebut bergerak atau bergoyang, tampilannya pun terlihat cantik.

Seperti yang sudah diulas di atas, kue ini kerap disajikan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung. Ternyata, selain di Suku Betawi, di daerah lain pun kerap membuat camilan tradisional ini seperti di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Berbeda halnya di Pulau Dewata. Bagi pemeluk agama Hindu, kembang goyang dijadikan sebagai salah satu sesaji untuk hari raya keagamaan seperti Nyepi. Jadi, kue ini juga bisa ditemui di daerah lain dengan sebutan dan tujuan yang berbeda.

Kue ini memang identik dengan suku Betawi, sayangnya untuk asal usul belum ada sumber yang pasti. Kendati demikian, ada beberapa teori yang berkembang di masyarakat yang bisa menjelaskan bagaimana kue ini pertama kali ditemukan.

Salah satu ‘teori’ mengatakan bahwa camilan tradisional ini berasal dari Jawa Tengah, tepatnya daerah Pekalongan. Di daerah tersebut, kue ini kerap disajikan di acara pernikahan atau upacara tradisional sebagai hidangan penutup.

Ada pula teori yang mengatakan bahwa kue kembang goyang berasal dari budaya Tionghoa yang masuk ke Indonesia. Di budaya Tionghoa, kue ini disebut dengan “huat kue” atau “bunga goyang” yang hampir mirip dengan kembang goyang.

Biasanya kue ini selalu ada setiap perayaan Imlek. Ada kemungkinan, kue tersebut kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia dan dikenal dengan nama kue kembang goyang.

Teori lainnya menyebutkan bahwa kue ini memiliki kemiripan dengan kue krumkake dari Norwegia. Kue ini lebih tepatnya berasal dari budaya Viking dan sering disajikan saat Natal. Kue krumkake dikenal dengan teksturnya yang tipis dan renyah, serta sering juga diisi dengan krim cita rasa manis. Kedua kue ini memiliki kesamaan yang mencolok dalam pembuatan dan tampilan.

Banyak juga yang mengaitkan asal mula kue kembang goyang dengan pengaruh Portugis yang membawa resep kue ini ke Indonesia. Seiring waktu, kue ini pun mulai beradaptasi dengan selera lokal.

Walaupun ada beberapa teori yang kerap dihubungkan dengan asal usul kue ini, satu hal yang pasti kembang goyang tetap menjadi camilan tradisional yang populer di Indonesia.

Baca juga: Kue Ape: Warisan Kuliner Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu

Resep Kue Kembang Goyang

Kembang Goyang: Camilan Khas Betawi dan Resep Tradisionalnya

Apabila ingin membuat camilan ini di rumah, bahan yang diperlukan tidak terlalu sulit dan pastinya mudah didapatkan. Berikut ini resep kue kembang goyang yang bisa dicatat untuk dimasak di rumah.

Bahan:

  • 250 gr tepung beras
  • 60 gr gula pasir halus
  • 50 gr tepung sagu
  • ½ sdt vanili
  • Garam halus secukupnya
  • 2 butir telur kocok lepas
  • 300 ml santan (dari ½ butir kelapa)
  • Minyak goreng secukupnya

Cara Membuat:

  1. Campurkan tepung sagu, tepung beras, gula, vanili, kemudian aduk rata.
  2. Masukkan telur dan garam, aduk sambil dituangi santan sedikit demi sedikit.
  3. Terus aduk hingga adonan kalis. Agar menghindari adonan bergerindil, bisa disaring terlebih dulu.
  4. Panaskan minyak goreng cukup banyak dengan api sedang.
  5. Celupkan cetakan kembang goyang, biarkan hingga panas.
  6. Cetakan yang panas, celupkan ke dalam adonan, tapi hanya sebagai pinggiran atas atau cetakan tidak ditenggelamkan.
  7. Angkat dan langsung masukkan ke dalam minyak.
  8. Diamkan, lalu goyang-goyang agar adonan terlepas dari cetakan.
  9. Lalu goreng kue tersebut sampai matang dan berwarna keemasan. Tiriskan.
  10. Lakukan hingga adonan habis.
  11. Dinginkan di suhu ruang.
  12. Apabila sudah dingin, simpan di stoples atau wadah tertutup kedap udara.

Baca juga: Makna Roti Buaya dalam Tradisi dan Budaya Betawi

Setelah melalui banyak perkembangan, kue kembang goyang hadir dalam berbagai varian rasa. Kue ini bisa dibeli di berbagai toko oleh-oleh di Jakarta maupun di pedagang kaki lima. Walaupun sekarang ini dunia kuliner ramai dengan camilan dari Asia Timur, tetapi kue tradisional ini masih tetap bertahan.

Tags: kue kembang goyangkue khas Betawiresep kue kembang goyangsejarah kembang goyangsuku betawi
Share197Tweet123
Next Post
Keajaiban di Dunia yang Baru

Keajaiban di Dunia yang Baru: Dari Tembok Besar Tiongkok hingga Taj Mahal

TERKINI

Candi Ratu Boko di Jogja, Spot Sunset Terbaik

Candi Ratu Boko di Yogyakarta: Destinasi Wisata Sejarah dengan Sunset Terbaik

15 September 2025
Karyawan JNE Jayapura, Pollinus Hans Youwe

Putra Asli Papua Ini Karyawan Generasi Pertama JNE di Jayapura

15 September 2025
tiket whoosh

Reschedule Tiket Whoosh Bisa Gratis Tanpa Potongan

15 September 2025
Oleh-Oleh Khas Nias Lengkapi Liburan

9 Pilihan Oleh-Oleh Khas Nias untuk Lengkapi Liburan

15 September 2025
Oleh-Oleh Khas Ciamis yang Unik dan Enak

Mengintip Deretan Oleh-Oleh Khas Ciamis yang Wajib Dicoba

12 September 2025
rumah sakit yang bisa mengoperasi bedah jantung sudah tersedia 27 provinsi

Menteri Kesehatan: Operasi Bedah Jantung Sudah Bisa Dilakukan di 27 Provinsi

12 September 2025

POPULER

Pura Ulun Danu Beratan: Sejarah dan Faktanya

Sejarah dan Fakta Menarik Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul

by Penulis JNEWS
4 September 2025

Makanan Khas Gorontalo Wajib Dicicipi

Daftar Makanan Khas Gorontalo dengan Cita Rasa Autentik

by Penulis JNEWS
8 September 2025

Desa Arborek di Raja Ampat yang Bak Surga

Pesona Desa Arborek: Surga Kecil di Raja Ampat yang Mendunia

by Penulis JNEWS
2 September 2025

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil yang Dihuni

Tristan da Cunha: Pulau Terpencil di Dunia yang Masih Dihuni Manusia

by Penulis JNEWS
20 August 2025

Istana Kesultanan Serdang di Sumatra Utara

Mengenal Istana Kesultanan Serdang, Pusaka Budaya Sumatra Utara

by Penulis JNEWS
1 September 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal